14.

161 20 11
                                    

Pesta makan bersama di Kafe milik Gempa berlangsung meriah dan berakhir dengan canda tawa yang telah mengusir rasa sedih mereka atas kematian Yaya. Semuanya kembali ke gedung evakuasi usai makan bersama di Kafe Cokelat Elemental milik Gempa, kecuali Halilintar yang harus pulang ke rumahnya karena ia telah melupakan sesuatu. Beruntung dirinya menggunakan seragam APD agar terhindar dari air hujan yang mengandung bakteri Rubulus Bacteria.

"Alamak...! Aku lupa mengambil ponselku! Aku harus cepat sebelum......".

Buuuuukkkkk

"Aduh...!".

Halilintar menabrak seorang perempuan yang ada didepannya. Mereka berdua terjatuh di trotoar jalan yang basah terkena air hujan. Dan yang membuat Halilintar panik adalah perempuan yang telah ia tabrak tadi tidak menggunakan APD hingga terkena genangan air hujan di trotoar jalan.

"ASTAGA!! Maafkan aku!! Aku tidak sengaja!!".

"Aduh... Kau nih...!!".

"Eh...?! Kau baik-baik saja?!". Halilintar heran melihat perempuan itu karena perempuan yang ia tabrak tidak terjadi apa-apa saat tercebur ke dalam genangan air hujan.

"Dimana matamu?! Hah?! Jalan tuh pakai mata!! Dasar sialan!!".

BUUUUUUUKKKKKKKK

"AAADUUUHHH......!!".

Perempuan itu menendang "bagian masa depan" Halilintar hingga yang ditendang pun terjatuh sambil menggenggam kuat bagian vitalnya. Perempuan itu pergi meninggalkan Halilintar dengan perasaan marah karena pakaiannya terkena air hujan yang kotor.

"Aw... Galak sekali perempuan itu! Aduh... Sakit sekali...!" rintih Halilintar menggenggam kuat bagian selangkangannya yang ditendang oleh perempuan itu.

Halilintar bangkit kembali dengan susah payah dan mengejar perempuan yang telah ia tabrak tadi. "Tunggu dulu!!".

"Kenapa?! Mau aku tendang lagi?!" galak perempuan itu.

"Eh! Tidak tidak! Aku hanya ingin meminta maaf padamu soal yang tadi".

"Itu saja? Lebih baik kau pergi sebelum punyamu itu akan hilang selamanya!".

Halilintar meneguk ludahnya, takut melihat perempuan yang galaknya melebihi dirinya sendiri. "Uh... Maaf? Bolehkah kita kenalan?".

"Hah? Kenalan?".

"I... Iya. Kenalan! Uh... Namaku Halilintar! Panggil saja aku Hali".

Perempuan itu menatap heran kearah Halilintar yang ingin berkenalan dengannya. "Kau baik-baik saja?".

"I... Iya! Tentu saja aku baik! Kenapa?" jawab Halilintar, terlihat ada keraguan di wajahnya.

"Hmmm... Tidak ada apa-apa! Jarang sekali ada jenis laki-laki sepertimu"

"Uh... Menurutmu begitu?".

"Yah... Begitulah! Aku Lili Audrey".

 Begitulah! Aku Lili Audrey"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Vengeance 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang