8.

146 22 18
                                    

"Bagaimana, Dimas? Apa semuanya sudah dievakuasi?".

"Belum semuanya, Komandan! Masih ada beberapa warga lagi yang berada di komplek perumahan!".

"Tapi selebihnya sudah dievakuasi kan?".

"Sudah, Komandan!".

"Baguslah!".

Tibalah sebuah mobil dinas polisi di Gedung Pencakar Langit tertinggi yang berada diluar kawasan Kota Pulau Rintis. Gedung itulah yang menjadi tempat evakuasi sementara bagi seluruh warga Kota Pulau Rintis. Storm dan Dimas mengetahui orang yang datang dengan menggunakan mobil tersebut.

"Supra!" panggil Dimas.

"Bagaimana evakuasinya? Berjalan lancar?" tanya Supra.

"Tentu saja! Tapi ada beberapa penduduk yang belum dievakuasi".

"Dimana?".

"Di komplek perumahan Pulau Rintis. Disana ada beberapa warga yang belum dievakuasi. Mereka adalah Gempa, Ying, Taufan dan Yaya".

"Oh... Aku tahu mereka! Jangan khawatir! Aku akan menolong mereka!".

"Supra? Siapa dia?" tanya Storm melihat pemuda laki-laki yang bersama dengan Supra.

"Oh...! Ini Riko, teman kuliahnya Sori. Riko? Ini Komandan Storm dan Inspektur Dimas. Kau ikut bersama mereka ya! Aku akan mengevakuasi orang-orang di komplek perumahan Pulau Rintis".

"Baiklah, Kak Supra!".

"Mari, Riko! Ikut kami masuk ke dalam!" ajak Storm.

"Iya, Komandan!".

Supra kembali meninggalkan tempat evakuasi dan menuju ke komplek perumahan Pulau Rintis untuk menyelamatkan empat orang yang ada disana. Sedangkan Riko dibawa masuk oleh Storm dan Dimas ke dalam gedung evakuasi yang terletak di luar kawasan Kota Pulau Rintis.

|•°•|

"Sayang! Bagaimana ini?! Kawasan rumah kita dilanda banjir!"

"Honey! Tolong bayi kita nih!" panik juga Ying.

Taufan, Gempa, Yaya dan Ying berada di atas atap rumah milik mereka masing-masing. Komplek perumahan yang mereka tempati dilanda banjir setinggi dua meter lebih karena komplek mereka berdekatan dengan sungai.

Supra tiba di kawasan komplek perumahan Pulau Rintis. Ia kaget karena kawasan tersebut dilanda banjir setinggi dua meter lebih. Ditambah lagi, air hujan yang mengandung bakteri mematikan Rubulus Bacteria. Terlihat juga kumpulan mayat di komplek perumahan yang mengapung di permukaan air banjir. Tentunya, mayat-mayat itu bukan meninggal karena tenggelam, melainkan karena terkena wabah bakteri mematikan yang terkandung dalam air banjir tersebut.

"Ya ampun...! Bagaimana caranya aku menolong mereka? Di kawasan ini dilanda banjir parah! Ditambah lagi dengan air banjir yang terkontaminasi dengan air hujan dari bakteri mematikan! Aku harus mencari cara untuk menolong Tuan Gempa, Tuan Taufan, Nyonya Yaya dan Nyonya Ying!".

Baru beberapa menit Supra berpikir untuk menemukan cara menolong Taufan, Gempa, Yaya dan Ying, ia melihat sebuah boat yang berada di bantaran sungai.

"Ada boat disana! Semoga masih bisa berfungsi!".

Supra menuju ke bantaran sungai untuk menaikki boat yang ia temukan. Ia menaikki boat itu dan ternyata boat itu berfungsi dengan baik.

My Vengeance 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang