---Sebelum baca vote dulu----
*****
" Astaga, hufttt..."
" Kenapa gue terus inget kejadian itu sih?"Aldebaran terbangun dari tidurnya setelah mendapatkan mimpi yang begitu buruk namun nyata terjadi di dalam kehidupannya.
Al bangun lalu memutuskan untuk membersihkan dirinya, hari sudah jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.
Karena hari ini weekend, setelah mandi Al menemui Rossa yang sedang duduk di pinggir jendela apartemennya. Ditemani segelas kopi hangat kesukaannya. Terlihat Rossa sedang termenung, memikirkan sesuatu yang Aldebaran tidak tahu.
Al menghampiri Rossa, sambil mengelus bahunya
" Good morning Ma, gimana nyenyak tidurnya?"
" Iya, Mama jauh lebih baik hari ini."
" Alhamdulilah"
" Al, Mama mau ketemu Andin sebentar lagi. Kamu mau ikut?" tanya Rossa dan berhasil membuat Aldebaran mengerutkan dahinya" Ketemu Andin lagi? Mau ngapain Ma?" tanya Aldebaran heran
" I don't know, Mama hanya ingin ngobrol banyak sama Andin." ucap Rossa santai
" Yaudah aku ikut, ketemu dimana?"
" Disini, Mama suruh untuk datang ke Apartemen ini."
" Astaga Mama"" Why? Kenapa? ada masalah?" tanya Rossa saat tau Aldebaran kaget mendengar pernyataannya
" Ga ada sih, tapi kenapa harus disini?"
" Ya gapapa, Andin juga ngga nolak kok." jawab Rossa santai" Iya sih, tapi kan---"
Ting tong...
Bel Apartemen Aldebaran berbunyi. Rossa segera bangkit dari duduknya dan membuka pintu untuk tamu yang sudah ia tunggu sejak tadi
" Andin.. terimakasih sudah mau kesini ya cantik." ucap Rossa saat pintu sudah terbuka
Aldebaran bisa melihat jelas kedekatan antara Rossa dan Andin. Padahal Andin hanya orang asing, kenapa bisa sedekat ini dengan Mamanya?
Andin masuk kedalam Apartemen Al yang disampingnya terus dipeluk bahunya oleh Rossa. Andinpun duduk di sofa empuk disusul oleh Rossa dan Aldebaran
Di atas meja sudah ada banyak hidangan makanan dan minuman yang memang di buat untuk menyambut Andin.
" Ekhem, sorry Aldebaran bisa tolong tinggalkan kami berdua? Mama mau ngobrol berdua sama Andin." ucap Rossa lagi dan lagi berhasil membuat Aldebaran bingung
" OK" ucap Al dengan nada dinginAldebaran pun beranjak dari sofa lalu pergi ke arah kamarnya. Lebih baik dia tidur saja, dari pada harus dijadikan patung disana. Benar-benar tidak dianggap keberadaannya.
" Tante seneng deh, kamu ada disini ndin. Tante jadi ngerasa ada teman dekat." ucap Rosa
Andin hanya tersenyum kecil, dilubuk hatinya dia bingung. Kan ada Aldebaran, kenapa sepertinya Tante Rossa merasa kesepian sekali, ada apa memangnya? Argh mungkin karena Al terlalu sibuk
" Aldebaran sibuk ya Tante? Dan Tante sendirian aja disini?" tanya Andin ragu
Pertanyaan Andin membuat Rossa terdiam, dan kembali mengingat Alm. Papa Hermawan, jujur saja Dia masih belum bisa berdamai dengan kejadian masa lalu yang paling menggeraikan itu,
Kejadian buruk itu kembali berputar di kepalanya, jari-jari Rossa pun mulai menggenggam erat tangan Andin. Dan kini, Rossa merasakan sesak di dadanya. Andin yang melihatnya langsung panik ditambah lagi dia tidak tau apa yang terjadi dengan Rossa
" Tan-tantee kenapa?" tanya Andin gugup dan bingung
" B-bisa tolong aa--mbilkan obat s-saya?" ucap Rossa terbata-bata. Berusaha untuk mengatakannya kepada Andin
KAMU SEDANG MEMBACA
My life and you
Romance21+ Bukan cinta pertamanya memang, tapi aku akan jadi yang terakhir untuknya. Ada banyak luka yang harus aku bantu untuk disembuhkan. Beriringan mencari kebahagiaan didalam kehidupan pernikahan, dan saling menenangkan. Jangan lihat ke arah belakang...