35. Ignored / Di abaikan

3.7K 609 155
                                    

Vote, vote, vote.

Target vote 300+ dan komen 50+ baru ku lanjut.

Jangan hanya tau baca, tapi susah buat kasih vote. Sedih bgt loh.

-





" MAMA" teriak Reyna dan berlari menghampiri Andin yang hampir terjatuh dari tangga



" ANDIN!!"


" Astaga sayang, kamu kenapa bengong Ndin.. hampir aja kamu jatuh" ujar Mama Rossa yang langsung memegangi bahu Andin

Andin sontak terkejut, dan melihat Mama Rossa terlihat begitu khawatir kepadanya. Reyna menangis, karena merasa ketakutan jika Andin benar-benar jatuh atau bahkan terguling dari atas.

" Are you ok? Kamu kenapa hmm?" tanya Mama Rossa yang bisa melihat dengan jelas raut wajah pucat pada Andin

" Kamu sakit?"


Andin menggeleng cepat, " Makasih ya Ma udah bantuin aku tadi. Maaf bikin Mama jadi khawatir"


" Mama.." lirih Reyna yang langsung memeluk Andin

Andin membungkukkan badannya, mensejajarkan dirinya dengan Reyna dan langsung memeluk gadis kecil itu.

" Sayang, maaf ya udah bikin Reyna khawatir sama Mama" ujar Andin sambil mengelus rambut Reyna

" Mama ok. Mama gapapa, Reyna jangan nangis nak"

Andin melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Reyna. Andin tersenyum ia tidak mau terlihat lemah di mata siapapun. Apalagi Reyna.

" Udah ya sayang jangan nangis. Mama gapapa kok, Reyna kalo nangis nanti gak cantik lagi" ucapnya menenangkan

" Aku takut Ma"

" Iya, iya. Maaf yaa.."

Andin memeluk Reyna sekali lagi agar gadis kecil itu merasa tenang. Detik berikutnya, Andin mencoba meyakinkan Reyna kalau dirinya baik-baik saja. Tidak ada yang perlu di khawatirkan.

" Ma, sekali lagi terimakasih ya.."

" Iyaa sayang, udah gak perlu makasih terus. Yang terpenting kamu baik-baik aja, untung tadi Mama langsung lari pas lihat kamu bengong"

Andin tersenyum getir, mencoba untuk tetap tenang dan menunjukkan wajah biasa aja. Andin tidak ingin terlihat memiliki beban pikiran kepada Mama Rossa, karena sudah pasti Mama Rossa jadi ikut-ikutan kepikiran. Andin tidak mau.

" Yaudah, kita makan yuk. Reyna laper nggak sayang?"

Reyna mengangguk, Andin sama Mama Rossa tersenyum. Lalu mereka turun ke lantai bawah

" Kita turun pakai lift aja ya, ayo disana liftnya"



=====





" Iya pak Al, ada yang bisa saya bantu?"

Rendi menerima telfone dari Bossnya. Rendi mengangguk paham meski lawan bicaranya tidak bisa melihatnya. Setelah mendengarkan perintah yang disuruh oleh Aldebaran, Rendi menutup ponselnya dan beralih melakukan tugas sesuai perintah Aldebaran.

Beberapa menit kemudian, Rendi kembali mendial nomor Aldebaran

" Sudah ren?" tanya Aldebaran sambil fokus mengemudikan mobilnya

My life and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang