22. --- Oh, Andin ---

6.7K 574 57
                                    

Hai ⊂(◉‿◉)つ

Wah rajin banget nih author udah langsung update chapter baru, gimana seneng ?

Happy rasanya liat komen-komen positif kalian, maaf kalau belum sempat balas satu-satu ya. Aku sampe senyam-senyum loh baca cuitan kalian, terlebih lagi pas kalian komen soal isi ceritanya..

Haha, kocak.

Jangan bosen ya buat terus vote dan komen, mau ngomel-ngomel soal isi ceritanya juga boleh ☺️

Happy for u, selamat membaca <3

*****

Setelah selesai mengecek email pekerjaannya, Aldebaran meletakkan kembali ponselnya di nakas meja. Dan mulai mengedarkan pandangannya di setiap sudut kamar.


" Andin dimana?" pikir Aldebaran celingak-celinguk mencari Andin

" Lagi di luar kali ya " Ujarnya lagi menjawab pertanyaan nya sendiri. Yang berfikir Andin ada di luar atau sedang bersama Mama nya.

Aldebaran beranjak dari kasur dan berniat menemui Andin, tapi baru beberapa langkah. Langkahnya terhenti , " Aduh kebelet lagi" Ucapnya dan mengurungkan niatnya lalu segera menuju ke kamar mandi

Aldebaran masih di ambang pintu, karena ia mencoba membuka engkel pintu kamar mandi malah tidak bisa. Seperti dikunci dari dalam. Aldebaran langsung menggedor pintu karena sudah tidak tahan harus membuat air kecil

" Ndin, kamu di dalem? Cepetan dong saya mau buang air kecil nih" ujar Aldebaran dengan sedikit berteriak


Andin yang mendengar teriakannya langsung terlonjak kaget. Andin masih diam mematung di depan cermin karena masih merasa bimbang. Andin jadi bertambah gugup karena teriakan suaminya itu. Ia bingung harus apa sekarang.


Andin terus berfikir apa yang harus dia lakukan. Pasalnya, Andin masih memakai baju haram itu. Tidak mungkin bagi dirinya keluar dalam keadaan seperti ini.

" Ayo Andin mikir, kamu harus apa!!" ucapnya kepada dirinya sendiri sambil bolak-balik tak menentu


Sambil terus mondar-mandir kesana kemari, Andin melihat ada sebuah handuk yang tergantung di rak handuk kamar mandi. Dengan cepat Andin mengambil nya dan langsung memakai nya untuk menutupi bagian atas tubuhnya saja.

" Andin ayo saya kebelet nih, cepetan!" teriak Aldebaran lagi

" Iya sebentar mas"

Dengan perasaan campur aduk, setelah dirasa aman. Andin melangkahkan kakinya untuk membuka engkel pintu kamar mandi. Dan ya, pintu terbuka tapi Aldebaran melihat ke arah Andin yang wajahnya sudah gugup tak karuan,

" Ngapain sih lama banget?"
" T-ta-tadi aku baru selesai mandi mas" bohong Andin kepada Al
Aldebaran menghela nafas nya berat, " Yaudah saya mau buang air kecil dulu, kamu mau tetep disini atau gimana?" pertanyaan yang benar-benar nakal sekali.
Andin langsung memukul lengan suaminya itu, " ih, dasar mesum. Aku keluar" ujarnya
" Siapa yang mesum sih, lagi pula mau tetep di dalem juga gapapa" ujar Aldebaran menggoda Andin yang sudah berlalu dari kamar mandi
" Buruan pipis mas, nanti ngompol lagi" kata Andin tanpa menoleh ke arah Al

My life and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang