52/ Papa kamu, Papa aku juga

1.8K 301 40
                                    

Biasakan vote dulu, pembaca gelap pergi jauh-jauh ! 🤡





Sudah beberapa minggu ini anak perempuan yang Aldebaran bawa dari rumah sakit tersebut tinggal di rumah pondok pelita. Jujur sampai detik ini, Aldebaran masih belum merasakan ikatan apapun dengan anak kecil yang seumuran dengan Reyna anak sambungnya.

Entah apa yang Aldebaran rasakan saat ini justru sebaliknya. Al lebih sayang kepada Reyna dibandingkan dengan Putri. Meski Reyna hanya anak angkat yang ia dan Andin adobsi, Reyna berhasil membuat hati dan pikiran Aldebaran untuk menyayanginya selayaknya anak kandung.

Dihadapan Aldebaran saat ini sudah ada Reyna dan Putri yang saat ini akan sarapan pagi.

Jika kalian masih ingat, Putri Alfahri namanya. Nama yang Resti katakan sewaktu di kantor dan membuat keributan disana. Ketika pertama kali Aldebaran melihat anak ini, tidak ada ketertarikan atau rasa apapun.

Membawanya ke rumah ini pun, karena Al terpaksa. Selain itu, ini juga merupakan keputusan Andin. Andin merasa kasihan saja dengan Putri sebab tidak ada yang bisa merawatnya sejak Resti mengalami kecelakaan.

“ Kasihan dia mas, dia gak punya siapa-siapa selain ibu nya. Tapi ibu nya juga lagi sakit. Aku iba aja liatnya” kata Andin tempo hari

“ Tapi ndin, bukan tanggungjawab saya untuk merawat anak itu. Belum ada bukti yang menjelaskan kalau anak itu memang anak kandung saya, kan?”

“ Iyaa sayang aku tau. Untuk kali ini jangan melihat dari sisi itu dulu. Coba bayangin aja mas, kalau dia tinggal sama orang yang berantem sama kamu tadi. Apa dia gak merasa kesepian, aku lihat-lihat juga tadi orangnya arogan sekali dari cara bicaranya. Mana bisa dia merawat apalagi menyayangi anak itu. Kasihan mas, aku gak tega lihat dia ketakutan tadi” ucap Andin

Aldebaran mengusap wajahnya kasar, dan berfikir sejenak.

“ Gapapa ya kita rawat dia untuk sementara waktu. Nanti ketika ibu nya sudah sembuh, kita kembalikan lagi” ucap Andin mencoba membujuk suaminya

“ Disini dia bisa main sama Reyna mas. Aku bisa kok merawat dia dengan tulus, meskipun kita belum tahu dia anak kamu atau bukan”

Andin meraih pergelangan tangan Aldebaran lalu menggenggam tangan nya erat. “ Boleh ya sayang, kasihan loh” ucap Andin dengan nada lembutnya

Al menatap mata Andin tanpa berkedip lalu tersenyum dan mengecup kening Andin singkat. “ Kamu itu manusia atau malaikat baik hati sih?”

Andin mengerutkan keningnya, “ Manusia lah sayang” jawabnya lembut

“ Ya habisnya baik hati banget banget banget banget. Saya sedih sekaligus seneng punya kamu”

Tatapan mereka semakin lekat, “ Emang kenapa, kok sedih?” tanya Andin mengerucut kan bibirnya

Tangan Al terulur mengelus lembut pipi Andin sambil menatap nya lekat.

“ Sedih karena saya gak sebaik kamu, saya belum bisa mengimbangi kebaikan kamu. Dan saya banyak belajar dari kamu ndin” ucapnya lirih

“ Kata siapa kamu gak sebaik aku? Kamu baik kok. Baik banget malahan. Aku juga banyak belajar dari kamu.”

Keduanya saling melempar senyuman manisnya. Al menatap manik mata Andin begitu lekat, wajahnya semakin dekat dengan wajah istrinya itu. Andin nampak sedikit gugup.

“ Mas..”

“ Diem.”

“ Pertanyaan aku belum dijawab loh” Andin sengaja memberikan sedikit jarak saat wajah Aldebaran sudah tinggal beberapa senti lagi

My life and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang