Hayo, budayakan vote dulu sebelum baca.
Baterai hp aku sampai sisa 6 % loh ini :)-
Aldebaran kembali ke ruangannya dengan tangan yang terus mengepal. Rahangnya juga mengeras. Ekspresi di wajahnya benar-benar membuat semua karyawannya menjadi takut.
Rendi membuntuti bos nya yang sedang tersulut emosi itu. Dirinya tau, kalau Al benar-benar tidak akan tinggal diam. Rendi tidak mau kalau Aldebaran mengambil tindakan yang salah. Itu sebabnya, Rendi harus berada di dekat Aldebaran.
Sampai di pintu CEO Alfahri Sejahtera. Al langsung menutup pintunya dengan keras. Rendi terkejut bukan main. Sebenarnya Rendi ingin masuk ke dalam ruangan itu, namun niatnya ia urungkan.
Mungkin saja, Aldebaran sedang butuh waktu sendiri untuk menenangkan dirinya juga pikirannya atas apa yang sudah terjadi siang ini.
Rendi memilih menunggu diluar, sambil suatu waktu Aldebaran mungkin akan memanggil nya dan butuh bantuan darinya.
Aldebaran duduk di sofa dengan nafas yang tak beraturan. Helaan nafas panjang terus dirinya lakukan agar pikirannya lebih tenang.
ARGHHHHHH
Teriak Aldebaran sebagai luapan emosinya yang benar-benar tidak kunjung reda. Pikirannya melayang jauh. Apa benar anak itu adalah Putri nya? Anak yang dulu sempat dirinya titipkan di panti asuhan namun hilang di jalan saat Resti membawa nya kabur? Atau ini hanya akal-akalan perempuan iblis itu untuk menghancurkan dirinya?
Namun jika memang benar itu adalah anaknya. Al sudah berjanji kepada Andin dan bahkan kepada dirinya sendiri, kalau memang itu adalah anaknya. Aldebaran akan bertanggungjawab sebagai ayah biologis dan menyayanginya.
“ Anak itu gak salah mas. Dia gak tau apa-apa. Kamu sebagai Papa nya harus bisa bertanggungjawab atas hidupnya. Karena mau bagaimanapun, anak itu juga tidak bisa memilih akan takdirnya. Tugas kamu buat jaga anak itu, apapun caranya.” ucap Andin tempo hari
Apa yang sudah dilakukan oleh Resti, bukan berarti anak itu juga harus menanggung penderitaan yang sama seperti ibunya. Andin benar, Al memiliki tanggungjawab penuh atas hidupnya. Ini bukan keinginannya untuk lahir di rahim wanita yang sudah membunuh keluarga Ayahnya sendiri.
Al mengusap wajahnya kasar. Semua pertanyaan-pertanyaan itu penuh di dalam pikirannya. Pertanyaan yang harus ia temukan jawabannya. Saat sedang ingin menelfon Rendi, ternyata ada panggilan masuk seseorang yang membuat dirinya sedikit tegang.
‘Assalamualaikum sayang’ ujar seseorang dari sebrang
Siapa lagi kalau bukan, Andin.
‘ Mas..’
‘ Lagi sibuk ya? Kok gak dijawab?’
‘ Halooooo? Sayanggggg? Kamu denger gak sih?’
‘ I-iya Din, ada apa?’ jawab Al terbata-bata
‘ Kok gak dijawab salam aku?’
‘ Oh iya, waalaikumsalam. Kenapa hmm?’
‘ Kamu yang kenapa, lagi banyak pikiran ya?’
‘ Enggak, ini saya lagi... Lagi pusing aja pekerjaan saya banyak’ jawabnya berbohong
‘ Mas, kalo udah pusing mending pulang aja. Kasian badan kamu, nanti kamu sakit. Aku gamau ya, kamu sakit’
KAMU SEDANG MEMBACA
My life and you
Romance21+ Bukan cinta pertamanya memang, tapi aku akan jadi yang terakhir untuknya. Ada banyak luka yang harus aku bantu untuk disembuhkan. Beriringan mencari kebahagiaan didalam kehidupan pernikahan, dan saling menenangkan. Jangan lihat ke arah belakang...