Maaf post nya tengah malem begini, semoga gak bosen ya ⊂(•‿•⊂ )
======
" Mas udah mas, geli ih "
Mereka masih saling tertawa, Aldebaran yang memang hobi menggelitiki perut Andin sedari tadi merasa puas karena bisa melihat senyum di wajah istrinya lagi.
" Udah, udah yaaaa" kata Andin
Aldebaran menghentikan aksi jailnya, dan tersenyum manis ke arah Andin. Andin mengerutkan keningnya dan merasa canggung saat Al menatap nya intens
Detik berikutnya, Aldebaran meraih tangan Andin. Menggenggam nya erat, lalu mencium punggung tangannya cukup lama.
" Saya minta maaf ya.." ucapnya sambil menatap mata manik indah milik Andin
" Saya akui saya salah Ndin. Dan gak seharusnya juga saya merahasiakan masa lalu saya ke kamu. Iya, saya dulu memang tidak mau mengakui anak itu. Mungkin karena amarah saya sudah menutupi hati nurani saya sebagai seorang Ayah"
Aldebaran menundukkan kepalanya, ia tak berani menatap wajah Andin lagi.
" Tapi saya masih punya sedikit empati kepada anak itu. Seperti yang kemarin saya bilang, saya mengawasi perempuan itu ketika hamil sampai melahirkan. Saya juga pastikan kebutuhan bayi itu cukup"
" Saya sudah berusaha sebisa saya. Susah sekali untuk menerima kenyataan kalau saya memiliki seorang anak dari perempuan yang sudah merebut seorang pahlawan dalam hidup saya. Seseorang yang dari dulu menjadi inspirasi saya sejak kecil."
Andin masih diam mendengarkan pernyataan dari Aldebaran. Tak lama, tangannya terasa basah. Pria dihadapannya ini menangis. Andin juga melihat Aldebaran berusaha menyerka air matanya berungkali. Namun tangan Al tak henti-hentinya mengelus punggung tangan Andin lembut.
" Saya juga sudah cari dimana anak itu. Saya mau memperbaiki semuanya, saya mau bertemu dengan anak itu. Saya juga mau merawatnya. Saya mau menembus kesalahan saya di masa lalu"
" Tapi, untuk memaafkan ibu dari anak itu saya tidak akan pernah bisa. Sampai kapanpun"
" Saya minta maaf ya... Dan tolong --
Aldebaran mendongakkan kepalanya, " Tolong jangan katakan kalau bayi yang kamu kandungan tidak mau saya jadi Ayahnya . Saya Papa nya, saya sayang sama kalian berdua. Kalian berdua hidup saya"
" Dia anak saya Ndin, saya akan berusaha untuk jadi Papa terbaik untuk bayi kita. Saya yang dulu itu berbeda dengan yang sekarang. Sekarang hidup saya ada pada kalian berdua. Jangan pernah tinggalin saya, saya minta maaf.."
Andin memeluk Aldebaran. Tangannya mengelus tengkuk Al lembut. Aldebaran menenggelamkan wajahnya di celuk leher Andin. Keduanya saling memeluk erat.
" Aku maaffin kamu mas. Aku juga minta maaf ya, kemarin sempet marah-marah sama kamu"
" Aku tahu posisi kamu pasti sangat sulit dulu. Rasa sayang kamu sangat besar mas untuk keluarga kamu. Kamu sosok laki-laki yang aku harapkan dari dulu"
Andin melepaskan pelukannya menyisakan sedikit jarak antar keduanya. Andin tersenyum sambil membelai wajahnya Aldebaran
" Tetap sayangi aku dan anak-anak kita ya. Anak kita pasti bangga punya papa kuat kaya kamu. Sayang banget lagi sama Mamanya. Jagain kita ya Papa" seru Andin di akhir kalimatnya menirukan suara anak kecil yang terdengar gemas di telinga Aldebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
My life and you
Romance21+ Bukan cinta pertamanya memang, tapi aku akan jadi yang terakhir untuknya. Ada banyak luka yang harus aku bantu untuk disembuhkan. Beriringan mencari kebahagiaan didalam kehidupan pernikahan, dan saling menenangkan. Jangan lihat ke arah belakang...