13. --- weird feeling ---

4K 593 55
                                    

sebelum baca, mau ngucapin terima kasih banyak sama semuanya yang udah ngevote dan komen.. jangan bosen ya, supaya aku gabosen juga buat lanjut cerita ini hihi :)

oh ya, banyak yang minta happy ending. kira-kira bakalan happy ending atau....

udah-udah, mending baca aja dulu.
peluk jauh dari author yang masih amatiran 💜







------------
------------









Andin membalikan badannya lalu melangkah lebih cepat pergi meninggalkan Aldebaran. Al tersenyum, usahanya untuk menggoda Andin ternyata berhasil. Al tau ada hal yang sedang mengganggu pikiran Andin, dan Al berusaha untuk sedikit menghibur nya.

" Andin kok saya ditinggal? Hei tunggu dulu" teriak Aldebaran lalu segera menyusul Andin

BRUK!!!


" Aduh, awwwwww"

" ANDIN" Aldebaran panik bukan main dan langsung berlari ke arahnya

Al menghampiri Andin yang sepertinya sedang menabrak seseorang, berniat untuk memarahi orang itu tapi setelah Al berada dihadapan Andin dan melihat siapa yang menabraknya. Aldebaran mengurungkan niatnya setelah tau ternyata hanya seorang anak kecil yang tidak sengaja menabrak calon istri nya

“ Andin, kamu gapapa?” tanya Aldebaran lembut, dan mendapatkan jawaban dari gelengan kepala Andin. Tanda bahwa dia baik-baik saja.

“ Maaf, maaf..aku ngga sengaja” ujar seorang gadis kecil yang usianya 5 tahun sambil menundukkan kepalanya

Andin tersenyum lalu menatap anak itu dan mensejajarkan tubuhnya dengannya.

“ Gapapa sayang, lain kali hati-hati ya jalannya” ucap Andin sambil mengelus rambut gadis kecil itu

Gadis mungil itu segera mendongakkan kepalanya setelah mendengar suara Andin. Lalu tersenyum manis ke arah Andin dan memeluknya erat

“ Dokter cantik” ucapnya, membuat Andin tersenyum dan membalas pelukannya

“ Reyna kenapa ada di sini nak? Reyna sakit?” tanya Andin saat pelukannya disudahi oleh gadis kecil itu. Tapi tangan gadis kecil itu tetap berada di leher Andin sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum gemas

“ Aku baik-baik aja dokter cantik, yang sakit itu temen aku. Aisyah” jawab gadis kecil itu yang ternyata sudah mengenal Andin. Lebih tepatnya mereka saling mengenal.

Andin menggangguk mengerti
“ Ohh, temen Reyna. Terus ibu panti nya kemana? Kok Reyna sendirian aja disini?”
“ Tadi, aku nunggu Ibu panti diluar sama pak satpam. Tapi gara-gara aku bosen jadinya nyusul ibu panti deh”
“ Yaudah Reyna ikut Tante dokter yuk, kita jenguk Aisyah sekarang..” ajak Andin yang dibalas anggukan oleh Reyna
“ Lest goo”

Andin dan Reyna pergi untuk menemui Ibu panti asuhan. Aldebaran hanya diam, dia benar-benar dianggap tidak ada oleh Andin. Al menghembuskan nafasnya kasar seraya mengikuti langkah Andin dari belakang


Reyna Zalfa Sabira, seorang gadis kecil yang sudah sangat akrab dengan Andin. Dulu, Andin sempat berkunjung ke suatu tempat “ Panti Asuhan Mutiara Bunda” disana Andin datang hanya untuk memberikan donasi untuk panti tersebut

Dan saat pertama kalinya Andin datang kesana, Andin bertemu dengan gadis kecil yang sangat cantik. Dia juga pintar dan mudah beradaptasi dengan oranglain. Sewaktu Andin ingin izin pergi ke toilet, karena untuk pertama kalinya Andin merasa kesulitan mencari dimana arah toilet dan secara tidak sengaja ia bertemu dengan Reyna. Reyna dengan senang hati menunjukan arah toilet yang berada di panti asuhan itu

My life and youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang