Hai, Secret reader ( pembaca rahasia ) enak banget ya baca tanpa ngevote. haduh masih aku pantau nih
And, Hallo pembaca setia. Jangan bosen buat baca terus, vote dan komennya juga ya 🤍
-----
" Dua Minggu lagi Ma? Kok dipercepat?"
" Ini permintaan calon suami kamu tuh, kalau Mama iya iya aja sayang"
" Mah tapi itu terlalu cepat, persiapannya emang udah selesai?"
" Udah, kalian tinggal terima beres sayang. Mama udah atur semuanya"Hari ini Andin benar-benar dibuat kaget, pasalnya pernikahan yang awalnya akan dilangsungkan satu bulan lagi, tiba-tiba dipercepat atas permintaan Aldebaran menjadi 2 Minggu lagi. Jika boleh jujur, ini terlalu cepat bagi Andin karena Andin mau dia dan Aldebaran harus melakukan serangkaian proses tes kesehatan sebelum menikah
Andin ingin mendapatkan sertifikat layak kawin terlebih dahulu. Bukannya Andin tidak mempercayai Aldebaran mengenai kesehatannya melainkan itu memang kesepakatan yang sudah Andin beri sejak mereka memutuskan untuk menikah,
Banyak serangkaian tes yang perlu dilakukan kedua mempelai wanita ataupun pria. Mulai dari tes darah, tes penyakit kelamin dan penyakit menular seksual, tes kesehatan fisik, pemeriksaan organ reproduksi, cek kesuburan, dan pemeriksaan urine bagi wanita. Itu semua sangat penting bagi Andin. Dan Aldebaran juga menyetujuinya
Andin sudah melakukan semua serangkaian pemeriksaannya, dan hanya tersisa Aldebaran yang belum melakukan pemeriksaan cek kesuburan untuk pria.
Hari ini, Aldebaran, Andin, Mama Rossa, Mama Sarah dan Papa Surya sedang berbincang mengenai pernikahan yang dipercepat itu di rumah Andin. Mama Sarah dan Papa Surya juga datang atas permintaan Al. Al dan Rossa ingin tau pendapat orangtua Andin, Namun mereka memasrahkan semuanya bergantung pada Andin, semua keputusan ia serahkan kepada Andin.
" Gimana Bu Sarah, dan Pak Surya apa tidak keberatan kalau pernikahannya dipercepat?" tanya Mama Rossa setelah beberapa menit suasana menjadi hening
Papa Surya melihat ke arah istrinya lalu ke menatap Andin.
" Semua tergantung Andin Bu, kalau Andin setuju kami sebagai orangtua juga setuju. Iya kan ma?"
" Iya pa" ucap Mama Sarah sambil mengganggukkan kepalanyaRossa tersenyum dan menggangguk, semua keputusan memang ada apa Andin.
" Gimana Ndin? Kamu setuju?" tanya Mama Rossa kepada calon menantunya itu yang dari tadi hanya diam tanpa suara
" Boleh aku bicara sama mas Al berdua dulu, Pa Ma? Sebentar aja" jawab Andin, lalu Al menatap ke arahnya
" Kenapa? Kamu belum siap hmm?" tanya Aldebaran lembutAndin menggeleng pelan seraya tersenyum
" Bukan gitu, tapi ada hal yang ingin aku bicarain aja sama kamu"
" Yaudah, ayo"
Aldebaran dan Andin pun beranjak dari ruang tamu dan melangkah kearah keluarSetelah berada di teras, Al berdiri dihadapan Andin sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Dan mulai bicara serius sambil menatap calon istri nya itu
" Ada apa?"
" Kenapa kamu percepat pernikahannya mas?" tanya Andin serius
" Emang kenapa? Saya ingin cepat menikah sama kamu. Apa itu salah?"
" Ngga, ga salah kok.. tapi kan-
Andin menjeda kalimatnya sambil mengambil nafas dalam-dalam" Kenapa hmm?"
" Pemeriksaan kamu aja belum selesai sayang, kita selesaikan semuanya dulu ya. Baru kita nikah" ucap Andin lembut dan mengusap lengan Aldebaran
" Pemeriksaan cek kesuburan ya? Apa itu penting banget?"
" Penting lah sayang, kan kita udah sepakat waktu itu. Ini juga demi kesehatan kita berdua" ucap Andin sambil mengerutkan bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My life and you
Romantizm21+ Bukan cinta pertamanya memang, tapi aku akan jadi yang terakhir untuknya. Ada banyak luka yang harus aku bantu untuk disembuhkan. Beriringan mencari kebahagiaan didalam kehidupan pernikahan, dan saling menenangkan. Jangan lihat ke arah belakang...