16

457 72 11
                                    

Nilufer sedikit terkejut melihat siapa yang datang.

Masih dengan jelas ingatan di kepalanya saat ia dulu mengetahui hubungan Seokjin dan wanita yang merupakan anak dari saudari Sultan Seyaze.

Bagaimana Nilufer berusaha membuat Sana menikah dengan laki-laki lain, agar Sana dan Seokjin tidak terus menerus terjebak dengan hubungan terlarang itu.

Untunglah hanya dirinya yang mengetahui permasalahan ini.

"Valide.." Sapa Sana sembari menekuk lutut dan menundukkan sedikit kepala.

"Selamat datang Sana. Silahkan duduk"

"Bagaimana kabar Valide?"

"Baik, bagaimana kabar mu dan suamimu?"

suasana menjadi hening. Akibat Sana yang terlihat berubah ekspresinya dan tidak langsung menjawab.

"Em.. kami baik, Valide. Berkat kau, aku jadi menikah diumur semuda ini"

Bahkan dengan sindiran tersebut, Sana masih menyunggingkan senyum anggunnya.

Ya, begitulah kebiasaan para Sultana.

"Kau memang sudah berada diusia yang layak untuk menikah. Suatu hari kau akan berterimakasih padaku"

Suasana sepertinya kembali canggung.

Irene kini menyadari bahwa sepertinya di masa lalu, hubungan mereka berdua tidak baik.

Namun, sudah merupakan prinsipnya untuk tidak mengurusi urusan orang lain.

"Ada perlu apa kau datang kesini? Jarak Kutahya dan ibu kota tidaklah dekat" tanya Salma yang dilanda penasaran.

"Bukan suatu urusan mendesak. Aku kesini hanya karena ingin.

Terlebih lagi aku mendapat kabar bahwa Seokjin, sepupuku, akan segera berperang. Aku hanya ingin menyapanya sebentar"

Nilufer terlihat tidak suka dengan jawaban Sana. Karena ia mengetahui makna yang tersembunyi dibalik ucapannya.

Irene yang jeli melihat Validenya menunjukkan ekspresi seperti itu, persaannya jadi tidak enak mengenai wanita dihadapannya kini.

"Wah, kau sepupu yang baik. Pantas sih, kalian kan memang sangat dekat.

Bahkan dulu aku sampai berkata kepada kakakku "Sepertinya yang adikmu itu Sana, bukan aku"" Kata  Yasha sembari memajukan bibirnya.

Yang membuat Valide mengelus surai lembut anak bungsunya tersebut akibat gemas.

"Iya, bahkan kalian lebih terlihat seperti sepasang kekasih dibandingkan saudara sepupu hahaha"

*uhuk uhuk*

Irene yang terkejut mendengar ocehan Salma sampai dibuat tersedak,

ia pun segera mecari air putih untuk menetralisirnya.

"Kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja, Valide"

"Apakah karena perkataanku? Maaf maaf" Khawatir Salma sembari menggoyangkan lengan Irene.

"Tapi tenang saja. Aku mengatakannya karena aku tahu itu tidak mungkin terjadi.

Kami memiliki peraturan bahwa sesama anggota kerajaan Dinasti Savatan, tidak boleh menikah.

Kakakku pastilah menganggap Sana sebagai adik sendiri.

Dan aku tahu kakakku itu orang yang berhati-hati"

Irene yang kini berusaha membuang jauh-jauh segala pemikiran berlebihannya, hanya mengangguk kecil.

Sana dan Valide kini saling menatap.

The Golden Era [Jinrene & Bangtanvelvet] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang