Sekitar 2 bulan terlewati sejak terakhir kali Zahra bersilaturahmi ke rumah Aisyah. Karena itu, ia berencana untuk berkunjung ke rumah sahabatnya besok. Sebenarnya, Zahra mendapatkan undangan untuk reuni dari teman lamanya. Namun, Zahra enggan untuk pergi karena ia telah berjanji pada dirinya untuk pergi ke rumah Aisyah.
****
Sesampainya Zahra di depan perumahan Aisyah, ia langsung berjalan menuju rumah sahabatnya. Dalam perjalanan, ia tak sengaja melihat Islam sedang membaca dan melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Pada saat itu, mereka belum mengenal satu sama lain. Bahkan, Zahra hanya tahu nama laki-laki tersebut.
Zahra fokus mendengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan Islam. Kebetulan, yang dibacakannya adalah surah Al-Waqi'ah. Zahra terdiam mendengarnya. Ia sangat takjub dan kaget karena baru pertama kali mendengarkan pelafalan semerdu itu.
Irama senandung Al-Quran yang beterbangan di langit membuat Zahra terharu. Hatinya sangat tersentuh hingga membuatnya merasa tenteram, damai, dan tenang.
Karena begitu terpesona dengan suara merdu yang melantunkan ayat Al-Qur'an, Zahra melupakan tujuannya datang ke perumahan tersebut. Ia pun hendak bergegas menuju rumah Aisyah. Ketika Zahra melangkah pergi, Islam menyadari kehadirannya.
"Hai, Akhwat, siapa kamu?" panggil islam.
Alih-alih menjawab, Zahra bahkan tidak menoleh ke arah suara yang memanggilnya tersebut. Justru, ia segera berlari dengan pandangan yang tertunduk.
Sesampainya dia di rumah Aisyah, Zahra pun mengetuk pintu, "Assalamu'alaikum, Aisyah."
Mendengar ketukan pintu, Aisyah bergegas membukanya, "Wa'alaikumussalam. Ternyata kamu, Zahra. Maaf membuatmu menunggu."
"Tidak apa-apa," Jawab Zahra dengan senyum simpul di wajahnya.
"Kalau begitu, ayo masuk," ajak Aisyah.
Zahra pun menerima ajakan dari sahabatnya dan masuk ke rumah. Saat ini, jantung Zahra masih berdegup kencang karena panggilan dari laki-laki tadi, Islam.
"Zahra, apakah kamu kurang sehat?" Sepertinya, Aisyah menyadari ada yang janggal dari Zahra. Mungkin dari raut wajahnya yang terlihat sedikit tegang.
"Tidak, Aisyah. Aku hanya kaget tadi." Zahra mencoba menarik napas untuk mencoba menenangkan dirinya.
"Kaget? Karena apa?" tanya Aisyah, heran.
Zahra pun menjelaskan apa yang dia alami sebelumnya. Dari saat ia mendengar lantunan ayat Al-Qur'an hingga membuat dirinya terpesona dan merasa tenteram, serta damai. Kemudian, ia yang terkejut saat dipanggil oleh laki-laki tersebut. Dan akhirnya, ia malah berlari tanpa menghiraukan panggilan tersebut.
"Owh, begitu. Apakah suaranya memang sebagus itu? Aku belum pernah mendengarnya." Rasa penasaran Aisyah pun mulai muncul.
"Itulah suara paling merdu yang pertama kali kudengar, tajwid dan makhraj-nya yang pas, hingga nada dan bacaan itu sepetrti berterbangan di telingaku," jelas Zahra.
"Aku jadi penasaran," ucap Aisyah yang sudah semakin penasaran.
Setelah itu, Zahra dan Aisyah menghabiskan hari bersama. Waktu berjalan begitu cepat, jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.00. Zahra pun berpamitan untuk pulang.
****
![](https://img.wattpad.com/cover/286921334-288-k533518.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengagumi Karena Iman & Taqwa √
Teen FictionSebelum membaca Alangkah baiknya untuk vote dan follow dulu ya... :) Jangan lupa jejak komentarnya HAPPY READING!! ________________________________ Blurb Kagum. Sebuah kekaguman yang luar biasa, sehingga kagum itu menjadi cinta. Kisah fiksi seo...