Part 16

435 42 25
                                    

Deadline lomba tinggal sehari, lukisan Su Yeon juga sudah selesai, dia melukis penuh harapan semoga dia bisa menang. Su Yeon membungkus rapi lukisannya itu dan hendak keluar untuk mengirimkannya

"Ahjuma ! mau kemana?!" tanya Ha Yeon menghentikan langkahnya

"Teman ku akan kesini, cepat buatkan cemilan !"

Mengingat masih ada waktu dia kembali ke dapur dan menyenderkan lukisannya didepan pintu

Melihat Su Yeon sudah sibuk didapur Ha Yeon mengambil silet, dia menyilet dengan kasar lukisan itu , selesai dengan aksinya dia tersenyum puas, tapi siapa sangka Dan Min melihat itu semua

"Appa !" Ha Yeon sangat kaget

"Apa yang kamu lakukan?" matanya berubah menyeramkan

"Aku aku ...

"Siapa yang mengajarimu berprilaku seperti ini?!" nada Dan Min sudah meninggi

"Eomma yang menyuruhku"

"Eomma yang menyuruh mu? sudah masuk kamar sana!"

Dan Min tidak habis pikir bagaimana bisa seorang ibu mengajarkan anaknya sendiri melakukan kejahatan, dia kemudian kedapur menemui Su Yeon

"Kemana kamu akan kirim lukisan itu?"

"Kenapa?"

"Jawab saja !"

"Aku hendak mengirimkan ke gedung seni di Itaewon"

"Aku yang kirimkan !"

"Tapi...

Dan Min berjalan keluar penthouse, Su Yeon bingung, tumben sekali Dan Min membantunya

========

"Apakah kamu gila? kamu mengajarkan Ha Yeon berbuat seperti itu?"

"Memangnya kenapa? kamu sendiri yang mengajakku menyiksanya bersama, kenapa sekarang kamu menyalahkanku?

"Jangan ikut sertakan Ha Yeon dalam masalah ini ! dia masih kecil ! jangan mengajarinya hal yang buruk !"

"Kamu sudah peduli pada istri keduamu itu?"

"Aku hanya tidak ingin putriku melakukan kejahatan diusianya yang masih sangat kecil !" Dan Min keluar dari apartemen Kyung Hye

Akhirnya Dan Min meminta sekretarisnya untuk menyogok juri, sehingga Su Yeonlah yang menang, jika tidak dia takut Su Yeon akan curiga

=======

Hari yang menebarkan untuk Su Yeon, hari pengumuman pemenang. Hati nya degdegan dia sungguh berharap bisa mendapatkan uang itu. Ponselnya berbunyi, dia melihat pelan isi pesan itu. Matanya membesar, hatinya berdetak kencang, ketika dia membaca dia mendapat juara pertama

"Sayang, eomma menang, eomma akan membeli semua perlengkapanmu nak" perut besarnya itu terus diusap hingga dia merasa ada tendangan dari dalam

Hari itu juga Su Yeon memutuskan untuk pergi berbelanja

Sampai di baby store, Su Yeon mulai menjelajahi seluruh toko, melihat pernak pernik bayi, dia memutuskan untuk membeli beberapa setel baju bayi, botol susu, popok .

Matanya tertuju pada baby box putih, dia mendekat ,dia sungguh ingin membelinya tapi harganya terlalu mahal, dia tidak sanggup membelinya. Dia harus menabung untuk kebutuhan anaknya kelak

Selesai berbelanja dia sempatkan diri untuk menikmati berbagai makanan yang ingin sekali dia makan. Hari ini dia bagai burung yang keluar dari sangkarnya, terbang bebas tanpa ada beban apapun. Sudah lama dia tidak merasa sebahagia ini hingga ponselnya berbunyi, nama yang muncul cukup untuk menghancurkan rasa senangnya kini

Sorry, but I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang