Dua hari ini perut Su Yeon sering mengencang, kadang nyeri itu muncul dan hilang, yang bisa dia lakukan hanya berbaring, kadang pula Dan Min mengajaknya mengitari rumah untuk mempercepat pembukaan.
"Sakitnya sudah hilang?" Dan Min membantu Su Yeon duduk dikasur
"Sudah , tapi pinggangku serasa pegal sekali"
"Kita kerumah sakit saja bagaimana?"
"Sepertinya masih terlalu awal, aku belum mengeluarkan flek"
"Apa perlu aku bantu?"
"Bantu apa?"
"Mempercepat pembukaanmu" Dan Min tersenyum mesum
"Ah oppa berhentilah menggodaku, bagian bawahku sudah terasa perih, jika ditambah milikmu yang besar yang ada semakin sakit" Dan Min terkekeh mendengarnya
"Eomma !!" Eun Kyung berlari masuk kekamar langsung menjatuhkan diri kedalam pelukan ibunya, Su Yeon mengusap lembut rambut lebat putrinya
"Eomma, apakah perut eomma masih sakit?"
"Sudah tidak sayang"
"Kenapa adik membuat perut eomma sakit?"
"Karena sebentar lagi dia akan bertemu dengan kita" jawab Dan Min
"Mungkin besok atau lusa kamu sudah bisa bertemu dengannya" kata Su Yeon
Eun Kyung memeluk perut ibunya dan meletakkan kepalanya diperut besar itu sambil mengelus pelan
"Jangan membuat eomma sakit, cepatlah keluar"
"Iya, sebentar lagi adik pasti keluar kok dari perut eomma" Dan Min menarik Eun Kyung masuk kedalam pelukannya
"Oppa, aku ingin makan bungeoppang"
"Akan aku belikan, Eun Kyung disini ya temani eomma, appa cuman sebentar"
Dan Min kemudian mengendari mobilnya mengitari jalan, hingga berhenti disebuah kedai yang menjual bungeoppang, ketika sedang menunggu, dia melihat ada anak laki laki seumuran Eun Kyung berjalan sendiri sambil memegang bola
Tiba-tiba bola itu terlepas dari tangannya dan berguling ke jalan, anak itu langsung mengejar bola, disaat itu juga terlihat sebuah truk kecepatan tinggi melintas, Dan Min tidak pikir panjang langsung berlari dan mendorong anak kecil itu
BRAAAKKK BRAAAKKK
Badan Dan Min terlempar cukup jauh, seluruh badannya sudah diselimuti darah
==
Su Yeon masih menunggu suaminya pulang, sudah lebih dari sejam tapi tidak kembali, mencoba menelpon tapi ponselnya tertinggal, hatinya risau belum lagi perutnya yang kembali nyeri
"Su Yeon-a !! Su Yeon-a !!" teriak mertuanya mengagetkanya, dia berusaha turun kebawah
"Eomma ada apa ?!"
"Kamu cepat ikut eomma, Dan Min kecelakaan !"
Mendengar hal itu, Su Yeon langsung mengikuti mertuanya kerumah sakit, sesampainya disana, Dan Min sudah masuk ruang operasi, mereka berdua menunggu diluar
"Aaaah !" Su Yeon melihat ada yang keluar dari sela kakinya
"Su Yeon-a, air ketubanmu pecah nak, kamu tunggu disini eomma panggilkan dokter"
Su Yeon langsung masuk ruang bersalin, ternyata pembukaannya sudah lengkap sedari tadi
"Nyonya jika ada rasa yang ingin mendorong dari dalam, mengejanlah dengan kuat" perintah dokter
Tangan Su Yeon menggengam pinggiran kasur, pikirannya sekarang terpecah, memikirkan Dan Min yang entah bagaimana kondisinya tapi dia juga berusaha terus mengejan beberapa kali, tapi sayang kepala bayi belum terlihat
==
"Pendarahnya lebih parah !" kata seorang dokter yang memimpin operasi
"Cepat ambilkan kantong darah !"
Seorang dokter berlari keluar mengambil darah, ibu Dan Min yang melihat dokter berlari keluar dan masuk dengan banyak kantong darah semakin panik
==
"Nyonya, anda harus tetap sadar ! nyonya ! " Su Yeon sudah lemas, dia sudah hilang fokus
"Nyonya harus mengejan lagi, kepala bayi anda sudah keluar tapi lehernya terlilit tali pusar, nyonya harus segera mengejan lagi"
Dengan segala tenaga yang tersisa Su Yeon berusaha mengeluarkan bayinya, wajahnya memerah, semua urat diwajahnya terlihat jelas, tangannya mengepal dengan kuat.
Terdengar tangisan bayi diruangan itu, Su Yeon hanya melihat sebentar bayinya setelah itu dia minta cepat dipindahkan ke ruangan biasa
Mertuanya masuk kekamar Su Yeon, melihat menantunya sangat pucat
"Eomma !! oppa bagaimana?" Su Yeon berusaha berdiri tapi dicegah mertuanya
"Jangan banyak gerak dulu, berbaringlah, Dan Min masih diruang operasi"
Pintu terbuka, perawat membawa bayi merah itu dan meletakkannya disamping Su Yeon menatapnya sambil menangis, dia bahagia anaknya lahir tapi hatinya perih memikirkan Dan Min
==
Operasi sudah selesai 2 hari yang lalu, Dan Min masih tidak sadarkan diri di ICU
Su Yeon yang duduk dikursi roda masuk mengunjungi suaminya, digengam tangannya dan diletakan dipipinya sendiri
"Oppa, cepatlah bangun, bayi kita sudah lahir, apa kamu tidak ingin melihatnya?"
"Wajahnya mirip Eun Kyung , sudah bisa dipastikan dia cetakanmu, kenapa dari 2 anak kita tidak ada yang mirip denganku?" Su Yeon tersenyum sambil menangis
"Jangan tidur terus, kamu masih memiliki janji untuk membahagiakan kami"
Bunyi mesin terdengar, beberapa dokter berlari masuk memeriksa Dan Min, seorang perawat langsung mendorong Su Yeon keluar
"Tidak ! aku ingin disamping suamiku ! biarkan aku didalam!"
"Nyonya tenang dulu, dokter sedang memeriksa suami anda"
Dokter itu pun keluar
"Bagaimana dok? kapan suami saya bisa sadar?"
"Maafkan kami, tapi sepertinya nyonya harus bersiap dengan kemungkinan terburuk"
"Mak-maksud dokter?"
"Ada kemungkinan suami anda tidak akan bangun, dia sekarang sedang koma"
Su Yeon menangis histeris, dia tidak percaya dengan semua ini, bagaimana dia harus hidup jika Dan Min meninggalkannya dengan cara seperti ini
Seminggu berlalu dengan cepat, tidak ada perubahan apa apa, Su Yeon membawa Eun Kyung melihat Dan Min karena Eun Kyung merindukan ayahnya
"Appa ! appa bangun, kenapa appa tidak pulang kerumah? aku menunggu appa setiap hari" tangan kecil itu menggoyang badan Dan Min, airmata pun keluar membasahi lengan Dan Min
Su Yeon menggendong putri keduanya, ditaruh di sela lengan Dan Min kini kedua putrinya ada disana,
"Oppa, lihatlah kedua putrimu disini, mereka merindukanmu, cepatlah bangun aku mohon, apa kamu tidak ingin memberi nama pada putrimu ? apakah harus aku yang menamainya lagi?"
Bayi kecil itu menangis keras seakan ikut membaur dengan suara tangisan ibu dan kakaknya.
Tak lama terdengar suara teriak Eun Kyung dan Su Yeon dari ruangan itu.
"Appa ! Appa ! ...
"Oppaa !!!!!"
......
=========TBC=========
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, but I Love You
RomanceKetika kamu sadar ini semua sudah terlambat - Shim Su Yeon Maafkan aku, tapi aku mencintaimu - Joo Dan Min