Dahulu kala, terdapat sebuah mitos yang mengatakan bahwa, jauh dimana manusia dan matahari belum dilahirkan, sedangkan bulan purnama masih bersinar terang, bangsa vampire yang terdiri dari ras-ras terkuat hidup dan berdiri kokoh di atas bumi ini.
Tiada hari tanpa meminum darah dari para binatang buas di gelapnya hutan belantara. Menggigit, menghisap, dan menikam. Setidaknya itulah yang mereka lakukan sebelum menjatuhkan dan membunuh nyawa sang korban.
Konon katanya, para vampire memiliki sebuah kemampuan untuk menyegel sesuatu dan disertai dengan kemampuan bertarung yang cukup hebat. Jika saja mereka tidak meminum darah dalam kurun waktu yang cukup lama, maka kemampuan mereka dalam melakukan penyegelan dan bertarung tersebut akan mudah melemah.
Maka dari itu para vampire selalu mencari-cari mangsa untuk dijadikannya sebagai bahan santapan.
Mereka paling menyukai darah yang beraroma manis. Yang mana darah manis itu hampir setara dengan darah para anak balita.
Sangat langka karena disaat itu manusia belum ada. Jadi mereka hanya bisa menahan dahaga saat seorang ibu vampire melahirkan buah hati mereka.
Mereka memiliki indra penciuman yang tajam. Taring yang kuat dan kuku-kuku yang runcing nan panjang. Hingga sanggup untuk merobek dan mengkoyak kulit-kulit binatang malam.
Saat bulan purnama yang hanya terjadi selama tiga kali dalam sebulan tiba, para vampire akan berubah menjadi agresif dan sangat liar. Mereka meraung karena dahaga hingga tak segan-segan menghisap dan meraup rakus darah vampir yang sejenis dengannya.
Semua itu akan terjadi selama tiga hari berturut-turut. Selama tiga hari itu pula bumi akan digenangi oleh cairan merah darah.
Sampai suatu ketika, saat sang bulan purnama berkuasa dengan terangnya, cahaya panas yang begitu menyengat mulai keluar dari ufuk timur.
Membakar dan melelehkan kaum vampire yang dilanda ketakutan dan kecemasan. Para ras atas yang tak tahu akan cahaya itu mulai mencoba untuk mengeluarkan kekuatan mereka, yaitu menyegel benda yang kian bertambah panas di atas sana.
Namun sekeras apa mereka mencoba, benda panas itu tak dapat dimusnahkan hanya dengan jurus penyegel saja. Tidak ada cara lain, mendekatpun, mereka akan terbakar dan hangus menjadi abu.
Hingga dimana sang tetua vampire, petinggi dari segala ras, mencoba untuk membuka segel, dimana segel itu adalah segel yang menghubungkan antara dunia atas dan dunia bawah.
Dunia atas, sebuah dunia yang tanahnya tengah digenangi oleh debu berbaurkan darah ini. Dan dunia bawah, sebuah dunia yang begitu gelap. Tempat yang bahkan lebih gulita dan suram dari neraka. Tempat yang hanya ada malam dengan ribuan bintang dan sinar rembulan di dalamnya. Tempat yang sangat menyeramkan. Tempat hidup bagi para hewan liar dan beberapa ras vampire buas.
Tetua vampire menghimbau mereka untuk segera pergi ke gerbong besar yang ia buat. Mereka semua pun masuk dan pergi meninggalkan abu juga darah yang mulai menggenangi bumi.
Semenjak saat itu para kaum vampire membuat kesepakatan untuk tidak pergi ke dunia atas lagi. Karena jika mereka pergi, mereka akan terbakar dan hangus bahkan hancur menjadi abu.
Hari silih berganti hingga ratusan abad pun terlalui.
Kehidupan baru mulai muncul ke permukaan. Itulah manusia. Mereka dengan segala kecerdasan mulai membangun dunia dimana alat-alat canggih dan teknologi dapat menguasai bumi.
Para vampire bertanya-tanya, ada apa dengan mereka? Kenapa mereka terlihat berbeda dan tidak haus darah seperti mereka? Dan alam pun, alam pun mulai bergilir dan berganti menjadi siang ke malam? Lalu malam menjadi siang lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗜𝗥𝗜𝗗𝗘𝗦𝗖𝗘𝗡𝗧╵ʷ.ⁱᵐᵃᵘˢʰⁱ
Vampire❱ 𝗶𝗺𝗮𝘂𝘀𝗵𝗶 𝘄𝗮𝗸𝗮𝘀𝗮 ⩩ 𝗶𝗿𝗶𝗱𝗲𝘀𝗰𝗲𝗻𝘁 ──; ✰, bahwasanya dunia kita berbeda. lantas, salahkah jika aku ingin bersama? .... apapun keadaannya, aku mohon, jangan pergi, waka...