━╍ 20 🦇

167 32 0
                                    

"Maaf, gak dulu."

Dan seperti itulah kiranya jawaban yang ia berikan hingga membuat raut wajah (Name) tertekuk masam walaupun ia sudah tahu bahwa pria ini akan menolaknya.

"Kalo aku bilang gitu, pasti kamu sedih, kan?"

Sambungan ucapan Wakasa membuat kedua manik darah (Name) terbuka dengan lebar. Rona menjalar timbulkan guratan merah. Hingga tak terasa bahwa si pria berambut perak sudah berdiri tegap di ambang jendela gedung apartemen ini.

"J-jadi? Maksudmu kamu mau Waka?" celetuk (Name) seraya berlari menghampiri si tuan vampir di sebelah sana.

"Menurutmu?" balas Wakasa tak berniat.

"Aaaa, Waaakaaa!! Ayo dong bilangg!!"

"Maksa banget,"

"Ihh, ayolah Wakaaa!!!"


***

"Heee, jadi Imaushi-san mau ya? Yosh! Kalo gitu pulang sekolah kita langsung cus ke sana!" serobot Emma kala (Name) telah usai menceritakan kesanggupan Wakasa kepada teman-temannya.

"Pulang dulu, ganti baju, baru kita ngumpul di sana," jelas Hina yang mana langsung disetujui oleh semua orang.

"Kalo gitu langsung tunggu aja di pintu masuk cafe ya! Kita masuknya bareng-bareng aja." ucap Emma lagi.

"Serah dah, intinya aku berangkat bareng Kenchin." timpal Mikey yang membuat Draken langsung menoleh.

"Lah? Yang ngajak lo siapa?" balasnya kemudian. Membuat pria cebol di sana memicingkan mata kesal.

"Draken sama aku! Kau sendirian aja!" Emma tak mau kalah.

"Kalo aku si sama Takemichi-kun hehe~"

"Sumpah si, lo bertiga punya pasangan semua sedangkan gue kagak. Gue juga pengen ye uwuuwuan kek lo lo pada!" kesel Mikey seraya menggembungkan pipi dan bersedekap dada. Yang mana hal itu berhasil mengundang gelak tawa dari semua teman-temannya.

"Mangkanya, nyari dong!" ledek (Name) setelah sekian lama diam.

"Bacot! Diem aje lu! Baru punya pacar aja udah belagu bener."

"Brengsek! Ngomong sekali lagi gue gampar ye lo!"

"Nyenyenyenyenye."

"Udah udah, mending pada bubar dah. Itu  guru killer udah dateng,"

Dan mereka pun bubar ke bangku masing-masing dan mulai menjalankan aktivitas sekolah sebagaimana yang semestinya.

Sedangkan (Name) nampak tak fokus dalam mengikuti mata pelajaran bagi ini. Ia terlalu senang hingga sepanjang pelajaran hanya ia isi dengan nama Wakasa dan ukiran senyum manis di lengkungan tipis bibirnya.

"Wakaaa... Makasih ya, hehe~."


***

Skip time saja. Jam pulang sekolah pun tiba. Mikey the cs berpamitan pada (Name) yang masih merapikan buku di atas meja untuk pulang duluan. Gadis itu menimpalinya dengan senyuman lembut. Melambaikan tangan pada teman-temannya yang sudah menghilang berbelok di depan pintu.

Karena banyaknya buku yang harus (Name) masukkan ke dalam tas. Alhasil pun ia jadi pulang paling terakhir karena seisi kelasa saat ini sudah kosong.

(Name) beranjak dari bangkunya dan bergegas berjalan menuju pintu keluar kelas. Hingga sebuah suara mengagetkannya dan membuat langkahnya seketika berhenti.

"Mau kemana?"

Merasa familiar dengan suara rendah nan bosan itu, (Name) segera berbalik ke belakang dan mendapati sosok Wakasa tengah duduk santai di atas kayu jendela yang terbuka.

𝗜𝗥𝗜𝗗𝗘𝗦𝗖𝗘𝗡𝗧╵ʷ.ⁱᵐᵃᵘˢʰⁱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang