━╍ 4 🦇

308 49 3
                                    

"K-kau! Kau orang yang waktu itu!"

Gadis itu memekik kuat seraya menudingkan gagang sapu tepat kehadapan pria yang tengah berjongkok di bawah sana. Sedangkan si pria nampak malas sekali untuk menanggapi. Terlihat dari raut wajahnya yang terlihat tak bersemangat sama sekali.

"Usse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Usse."

Balasnya kemudian. Melihat kelakuan si pria yang sama sekali tak melakukan perlawanan, rasa takut dalam diri (Name) sedikit runtuh dan tergantikan dengan perasaan kesal yang luar biasa.

"Kau ini apa-apaan si?! Masuk rumah orang tanpa izin terus seenak jidat hidupin TV orang!" omelnya seraya berkacak pinggang.

Pria itu sedikit meringis pelan. Menutupi kedua lubang telinga menggunakan telapak tangan. Sejenak, lalu kembali menariknya dan sekilas menghembuskan nafas pelan.

"Cerewet banget."

Dan bukannya minta maaf, ia malah mengeluarkan ucapan sarkas yang sanggup membuat gadis berparas ayu itu langsung naik pitam.

"SETIDAKNYA JAWAB PERTANYAANKU, AHO!"

"Yaudah. Jangan marah-marah dong." pria itu menghembuskan nafas sejenak, "Toriaezu, berterimakasihlah padaku sekarang. Karena tadi aku udah nyelamatin kamu pas pingsan di jalan."

Raut wajah yang semula tertekuk masam itu kini berubah menjadi sedikit lugu. Lebih tepatnya gadis itu terkejut dan baru sadar jika beberapa menit yang lalu ia baru saja terbangun dari pingsannya.

"A-ah, benar juga. Aku tadi sempat pingsan di jalan."

"..."

"E-e-eh?? T-tunggu tunggu! Kau... Nyelamatin aku??"

"Tch! Mendokuse. Apa-apaan reaksimu itu."

"A-ah, maaf maaf. Aku cuma kaget hehe,"

Pria di sana hanya dapat membuang muka bosan.

"Jaa, kalo gitu, arigatou..." sambung (Name) lagi. Yang kemudian hanya dibalas deheman pelan dari si adam. Membuat gadis itu kembali dibuat kesal hingga menimbulkan perempatan imajiner di salah satu sudut dahinya.

"SETIDAKNYA BALAS UCAPANKU, AHO!!"

Omelnya kemudian. Sedangkan pria di sana nampak tak bersemangat menimpali. Ia hanya menutup kedua telinganya menggunakan telapak tangan karena merasa sangat terganggu dengan pekikan (Name) barusan.

"Usse. Dari tadi kerjaanmu cuma ngomel sama ngatain orang aho. Ahh, aku ini juga punya nama sial."

Dengan wajah masam, (Name) menekuk dahinya heran. Tak lupa dengan mulutnya yang manyun ke depan, menambah kesan lucu hingga terlihat begitu menggemaskan.

"Jaa, siapa namamu?"

"Kamu nggak tau?"

(Name) menggeleng.

𝗜𝗥𝗜𝗗𝗘𝗦𝗖𝗘𝗡𝗧╵ʷ.ⁱᵐᵃᵘˢʰⁱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang