Rasa ingin menjaga senyumannya membuatnya merasa ingin menjaga dan terus membuat senyumannya terlukis indah pada wajahnya tersebut.
❝senyuman indahnya memang nyata, tapi alasan dibalik senyumanya itu palsu.❞
⊱┊𝐬𝐭𝐚𝐫𝐭 : 𝟏𝟕/𝟎𝟖/𝟐𝟎𝟐𝟏
⊱┊𝐟𝐢...
Aku yang memegang kendali penuh atas diriku sendiri.
•Control•
"DIRA!" teriak Beomgyu yang berlari kencang menghampir Dira yang sudah terbaring lemah di tepi kolam dengan tubuh yang menggigil dingin, mata yang terpejam, dan nafas yang pendek bahkan terlihat seakan akan tak bernafas.
Pipi tirusnya ditangkup oleh Beomgyu, namanya terus menerus keluar dari bibir mereka. Wajah khawatir mereka tak lagi dapat disembunyikan, terus menerus merapalkan doa di dalam hati agar tak terjadi apa pun pada Dira.
Beomgyu meraih tangan Dira dan memeriksa denyut nadinya. Melihat kesempatan yang masih berpihak pada mereka, Beomgyu langsung menekan dada Dira berusaha mengeluarkan air yang masuk ke dalam saluran pernafasannya.
Dan ya, dia berhasil.
"Dir? Lu denger gue?" Dira mengangguk walau kepalanya terasa sangat pusing, tenggorokan dan hidungnya sakit sehingga sulit untuk berbicara. Sepertinya dia akan semakin membenci air setelah ini.
Beomgyu mengangkat tubuh Dira, berat? Tentunya tidak, bahkan Beomgyu merasa seperti tidak mengangkat apa pun.
"Kak, aku ikut!" teriak Dara di belakang Beomgyu.
Beomgyu berbalik, "gak! Kalo bukan gara gara lu, Dira gak bakal kayak gini! Bisa gak lu jangan memperburuk semuanya?! Dengan lu ikut itu cuma bakal ngerepotin gue Dar!"
Dara terpaku, kakinya diam tak bisa bergerak, lidahnya kelu tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Dia tau, dia salah, semua ini salahnya.
"G-Gyu... Ini salah gue... B-bukan Dara..."
Setelah mendengar suara parau Dira, Beomgyu hanya menoleh ke arah Taehyun dan Dara dan langsung bergegas pergi dari sana.
Dara menangis sejadi jadinya karena memang menurutnya dialah yang paling bersalah di sini, dan penyebab masalah ini menjadi semaki besar tiap saatnya. Dan Taehyun? Pikirannya benar benar kosong, seakan akan dunia berhenti berputar dan ingatan ingatan buruk yang Ia lakukan pada Dira kembali muncul.
Jika Taehyun bisa jujur pada semua orang, dia mungkin akan bilang jika dia adalah orang paling hina di sini, melakukan apa pun demi apa yang dia mau dan tidak mempedulikan yang lainnya. Mungkin ini bisa dibilang salah keluarganya yang menghasut dan menekannya, namun dia merasa dialah yang memegang seluruh kendali atas dirinya sendiri. Sayangnya, kendali atas dirinya sekarang tidak bisa Ia kontrol.
Bruk
"Kak? Kak Taehyun?!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"perkiraan kamu tentang kepribadian ganda tidak salah, saya tidak tau sejak kapan namun jika dilihat dari kondisi kamu sekarang dan juga hasil tes, saya bisa pastikan bahwa kamu menderita kepribadian ganda."
Setelah kejadian di kolam tadi, Dara merasa ada sesuatu yang tidak beres dari Taehyun. Entahlah, Dara selalu melihat Taehyun melakukan sesuatu tanpa rasa takut sedikit pun dan sesaat kemudian dia akan merasa benar benar menyesal. Bukankah itu aneh?
Sulit untuk membujuknya agar mau pergi ke psikiater atau psikolog untuk mencari tau apa yang terjadi dengannya, namun setelah lama membujuknya Taehyun akhirnya setuju untuk pergi memeriksa kondisinya di psikolog. Psikolog bukan psikiater, karena menurutnya dia tidak memerlukan obat obatan dari psikiater.
"eumm, kamu bisa datang ke sini lagi dengan orang tua atau keluarga agar kita bisa-"
"maaf, tapi itu tidak akan pernah terjadi."
Taehyun membungkuk dan pergi dari sana, membiarkan Dara mengejar di belakangnya.
"Kak tunggu."
"ini gak bakal berhasil Dar! Bawa keluarga gue ke sini cuma bisa buat masalah makin besar!"
"tapi gak salah buat coba Kak."
"jujur Dar, lu mau bawa gue ke sini biar gue gak nyakitin Dira lagi kan? Lu gak mau Kakak kesayangan lu itu sakit lagi kan?"
Dara diam, kata kata yang ingin Ia keluarkan seketika lenyap setelah mendengar pernyataan Taehyun.
"lu itu ketebak banget Dar. Kalau lu pikir gue gila, lu salah besar Dar. Tapi kalau lu pikir gue stres gue gak bisa salahin lu, karena emang kenyataannya gue stres sampai depresi hidup di dunia di mana gue gak pernah dianggap."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"lu denger kata dokter tadi kan?"
Dira mengangguk, "paru paru gue rusak kan? Ditambah gue yang perlu pendonor yang ngebuat kesempatan hidup gue menipis?"
Beomgyu memijit pelipisnya sambil menghela nafas panjang, "gue gak bakal nyerah cari cara lain, lu jangan khawatir."
"jujur aja gue gak khawatir sama diri gue sendiri..."
"...tapi kenapa gue khawatir kalau gue bakal ditinggal orang yang gue sayang lagi?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENAK GA DITINGGAL HAMPIR SEMINGGU? HAHAHA
jujur aja, waktu buat nulis ini makin dikit :(
tapi khaira usahain lagi buat atur waktu, jadi kerjaan tuntas, istirahat dapet, kalian pun senang hahaha
syudahlah khaira capek, eh lupa masih ada tugas. yodah deh baibai~