⊱┊26 heart

58 13 5
                                    

▮▮▮▮▮▮▮▯▯▯

𝘭𝘰𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨...

Sadar tidak sadar, kamu dapat membunuh orang disekitarmu dengan kepergianmu.

•Heart•

Tangan Beomgyu terulur, menggenggam lengan Dira yang terpasang infus. Ibu jarinya mulai mengusap pelan punggung tangan Dira, berharap sang pemilik tangan terbangun dari tidurnya.

"lu capek ya? Kenapa masih tidur hm?" ucapnya pada Dira yang masih setia menutup matanya. Tidak, Dira tidak koma, dia hanya lelah dan perlu beristirahat. Hanya itu.

Beomgyu menidurkan kepalanya di pinggir kasur dengan tanga yang masih setia memainkan jari jari Dira dan mata yang mulai menatap Dira dengan tatapan sendunya. "gue kangen senyum lu Dir." Beomgyu terkekeh kecil, merasa bodoh karena berbicara dengan orang yang masih berada di alam bawah sadarnya.

Dilihatnya jam yang terus berdetak bersamaan dengan bunyi alat pendeteksi detak jantung di sebelah Dira, bisakah Beomgyu egois dan meminta Tuhan untuk menghentikan aliran waktu untuk sesaat? Beomgyu benar benar bingung dengan keadaan sekarang ini. Saat ini mereka semua diberikan 2 pilihan, mempertahankan diri sendiri dan merelakan orang lain, atau mengorbankan diri sendiri dan membiarkan orang lain hidup. Jujur saja, ini adalah pilihan sulit yang tidak dapat ditentukan jawabannya. Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang berbeda, mereka hanya perlu memilih satu pilihan yang terbaik dengan konsekuensi paling ringan.

Agar di kemudian hari tidak akan ada yang menyesal.

Agar di kemudian hari tidak akan ada yang menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"harusnya lu jaga Dira." ucap Taehyun yang kini tengah duduk di samping Dara dengan pemandangan danau di depannya. "kalau aku bilang orang tua Kak Taehyun yang suruh aku buat cari Kakak. Kak Taehyun percaya?"

Taehyun melirik Dara sejenak, dan kembali melihat danau yang tampak tenang di depannya. "semua orang emang gitu ya, harus rasain penyesalan baru sadar sekitar. Miris."

"Kak Taehyun sendiri? Kak Taehyun juga pasti begitu kan? Kalau aku waktu itu gak bilang tentang Kak Dira mungkin Kak Taehyun udah nyelakain Kak Dira lebih parah dari ini."

Taehyun mengangguk, "ya, lu bener. Gue tau rasanya disakitin, jadi gue gak mungkin nyakitin dia lagi. Dira gimana sekarang?" Dara menunduk, "paru parunya makin buruk, rencananya aku mau donorin paru paru ke Kak Dira, tapi mereka bilang itu ilegal. Kalau itu ilegal kenapa Ayah selalu paksa Kak Dira buat donor jantungnya?"

"karena semua orang gak bisa hidup tanpa lu. Dira mungkin bakal ngerasa bersalah banget kalau nerima paru paru lu, Ayah lu gak mungkin mau kehilangan lu setelah Ibu lu, temen temen lu juga mungkin bakal sedih, bahkan gue sendiri gak bakal bisa hidup tanpa lu."

"jantung lu emang lemah Dar, tapi keberadaan lu itu jantung kehidupan semua yang ada di sekitar lu. Lu pergi sama aja kayak mereka mati."

Matanya mulai terbuka, cahaya terang mulai masuk membuat matanya perlu menyesuaikan, tubuhnya terlewat lemas, namun dia merasakan ada sesuatu yang menimpa lengannya dan membuatnya menjadi berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya mulai terbuka, cahaya terang mulai masuk membuat matanya perlu menyesuaikan, tubuhnya terlewat lemas, namun dia merasakan ada sesuatu yang menimpa lengannya dan membuatnya menjadi berat. Ahh, itu hanya Beomgyu yang tertidur dengan lengan Dira yang ia jadikan sebagai bantalan. Dira tau itu tidak nyaman, namun ia tidak tega membangunkan Beomgyu yang tengah tertidur pulas, apalagi ketika dia melihat mata sembab Beomgyu yang habis menangis.

Dira mendudukan dirinya dan mulai mengguncang tubuh Beomgyu pelan, "Beom? Gak sakit tidu kayak gitu?" ucap Dira dengan suara seraknya. Tak lama setelahnya Beomgyu terbangun karena merasakan gerak dari kasur Dira.

Grep

"gue kira lu udah nyerah..." bisik Beomgyu tepat di sebelah telinga Dira dengan tangan yang melingkar di pinggang Dira dan mata yang terpejam hingga air mata yang sudah berhenti keluar kembali jatuh.

Dira terkekeh, "gue gak semudah itu nyerah Beom, lagian gue gak bisa pergi gitu aja ninggalin Dara yang masih di masa terburuknya."

"setidaknya gue harus bertahan sampai setidaknya gue tau siapa yang bakal berkorban di sini."

ihhh ini kok ga end end si astagaa pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ihhh ini kok ga end end si astagaa pusing

readers capek digantung dan author capek ngegantung :))

kasih ide kek, khaira kan bingung TvT

dah lah khaira mau tidur besok mau jalan pagi sambil jajan hahaha

Your Smile - Beomgyu [TXT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang