(6)👪

7.6K 869 56
                                    

Sesuai janjinya Jihoon hari ini mau jemput Dobby dan mengantrakannya ke sekolah.

Saking semangatnya sepagi ini Jihoon udah rapi bahkan menolak untuk sarapan terlebih dahulu.

Wajah Jihoon terlihat lebih cerah akhir akhir ini membuat para maid senang sekaligus heran bahkan salah satunya ada yang mengira kalau tuannya itu tengah jatuh cinta.

"Tuan Jihoon!" Seru salah satu maid.

"Ah iya bi" langkah Jihoon terhenti.

"Maaf, sepertinya tuan melupakan ini" sang maid menyerahkan paper bag pada Jihoon.

"Ya ampun!" Jihoon menepuk jidatnya sendiri

"Makasih ya bi!" Ucap Jihoon tersenyum kemudian pergi.

"Senangnya tuan Jihoon tersenyum lagi" ucap salah satu maid.

"Iya benar! Kalau aku bertemu dengan seseorang yang bikin tuan Jihoon senyum, aku akan bersujud padanya" ucap maid yang satunya.

Kemudian kedua maid itu tertawa.
.
.
.
.

Jihoon udah nyampe di halaman rumah Dobby.

"Halo anak manis?!"

Dobby yang tengah memakai sepatu mendongkak "om! Kok Dobby gak denger suara mobil om sih!" Ucap Dobby kebetulan selesai memakai sepatunya.

"Masa?" Tanya Jihoon seiring menuntun Dobby menuju mobilnya.

Jihoon membukakan pintu untuk Dobby kemudian dia berjalan menuju arah pintu lain.

"Mamanya Dobby gak ada di rumah ya?" Tanya Jihoon seraya memasang set belt.

"Mama baru aja pergi terus om dateng" sahut Dobby yang hanya di hadiahi anggukan dari Jihoon.

Beberapa detik kemudian mobil Jihoon melaju membuat perhatian salah satu tetangga Hyunsuk "siapa itu?" Monolognya.

Dua puluh menit berlalu, Dobby dan Jihoon nyampe di sekolahan.

"Yuk!" Ajak Jihoon sambil mengulurkan tangannya.

Dobby meraih uluran tangan Jihoon kemudian berjalan bersama menuju kelasnya Dobby.

"Om makasih ya! Maaf Dobby jadi ngerepotin om"

"Om gak repot kok malah seneng bisa anterin Dobby" Jihoon berjongkok merapikan rambut bocah kecil itu.

"Oh iya, ini hadiah buat Dobby" Jihoon menyerahkan paper bag pada Dobby.

"Apa ini om?" Dobby merhatiin paper bag itu.

"Cuma hadiah kecil aja sebagai tanda ucapan makasih om karena Dobby udah hadir di hidup om"

Dobby natap wajah Jihoon kemudian tanpa di duga Dobby memeluk leher Jihoon.

"Dobby yang harusnya makasih sama om" suara Dobby mendadak bergetar sepertinya bocah tersebut menangis.

Jihoon mengusap air mata Dobby "kenapa nangis?"

"Seneng banget Dobbynya sampe nangis" Dobby tertawa membuat Jihoon makin gemes.

"Lah Jihoon! Ngapain lo disini?" Suara seseorang membuat atensi Dobby dan Jihoon menatap ke arah orang yang ada di belakang Jihoon.

"Gue baru nganter Dobby! Lo ngapain?"

Junkyu menghela nafas "anak gue yang ganteng banget sekolah disini tuan Park yang terhormat!"

Jihoon cuma 'oh' doang sambil ngangguk.

"Om kenal Dobby?" Tanya Haruto yang entah sejak kapan udah berdiri di samping Dobby.

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang