(3) 👪

8.6K 978 12
                                    

Yoshi seperti biasa antar Dobby pulang karena ya gitulah mama Hyunsuk sibuk kerja.

"Yaaah mama belum pulang" Dobby lemes natap rumah masih sepi.

"Ke rumah om Yoshi aja kali ya? Eh enggak ah!" Monolognya lalu masuk kamar.

Dobby meski masih kecil dia itu mandiri banget. Bahkan sepulang sekolah dia gak langsung tidur, dia memilih untuk menyiapkan makan siang sendiri.

"Sayang, maaf ya harusnya mama pulang cepet!" Hyunsuk menghampiri putranya yang masih menata makanan di meja.

"Gak apa apa kok mah! Dobby bikin telor dadar nih mah"

Hyunsuk senyum bangga dan langsung memeluk putra satu satunya itu.

"Dari baunya sih kayanya enak" puji Hyunsuk mencicipi maha karya putranya.

"Mama habisin aja! Gak apa apa kok" kata Dobby senyum lalu menyendok makanannya.

Ibu dan anak itu makan dengan lahap meski hanya dengan telor dadar saja bagi mereka itu sudah cukup.
.
.
.
.

Yedam bergegas pergi guna menjalankan tugas penting dari bosnya.

"Gue lupa nanya siapa nama orang yang di fhoto ini ya?!" Kesal Yedam namun tak ada niatan untuk menanyakannya pada Jihoon.

"Gue pasti bisa cari tahu sendiri" nah gini nih Yedam kalau gak tahu sesuatu berusaha nyari sendiri. Gimana Jihoon gak bangga coba?

Yedam menepi di pinggir jalan yang tak terlalu ramai sepertinya perkampungan sih terlihat dari pepohonan yang warnanya masih hijau alami.

"Om dari kota ya?" Seseorang menegur Yedam.

Yedam senyum berjongkok menyamakan tingginya dengan bocah itu.

"Kok kamu tahu?"

"Kelihatan dari gayanya hehe" bocah itu nyengir.

Yedam gemas lalu mengacak rambut bocah itu pelan.

Saat melihat bocah itu, terlintasnya ide dalam otak Yedam.

"Dek maaf, om boleh tanya sesuatu?"

Bocah itu ngangguk "boleh om"

Yedam senyum kemudian merogoh selembar fhoto pada saku jasnya.

"Adek tahu gak orang i...

"Junghwan!!!! Ayo pulang!!" Teriakan seseorang membuat Junghwan noleh kemudian lari otomatis memotong ucapan Yedam.

"Maaf ya om! Lain kali aja nanyannya" Junghwan ngibrit lari.

"Ya elah!!! Belum juga gue tanya!" Yedam cukup frustasi ternyata.

Yedam yang tak kehabisan akal langsung ngikutin Junghwan dan tak lama kemudian nyampe di rumah si bocah itu.

Yedam mengetuk pintu kemudian pintu terbuka menampilkan sosok lelaki yang cukup muda hmmm mungkin seumuran sama bos Jihoon.

"Permisi pak!"

"Iya, kenapa?"

"Saya lagi nyari orang, mmm kira kira bapak tahu orang ini?" Yedam menyodorkan selembar fhoto pada orang itu yang di duga bapak dari bocah bernama Junghwan.

Yoshi menyipitkan matanya guna melihat lebih jelas.

"Saya gak tahu pak, memangnya dia hilang ya?"

"Iya pak" sahut Yedam gak mau memperpanjang percakapan.

"Kalau gitu saya permisi!" Pamit Yedam.

Yoshi cuma ngangguk tersenyum lembut.

Setelah kepergian Yedam, Yoshi menghela nafas lega lalu masuk ke dalam rumah.

"Siapa dia? Apakah orang suruhan Jihoon ya?" Bathin Yoshi.

"Ah gue terlalu buru buru menyimpulkan, siapa tahu dia bosnya Hyunsuk" bathin Yoshi lagi kemudian nyusul Junghwan yang udah siap menyantap makanannya.
.
.
.
.

Sementara di rumah Hyunsuk....

"Mah, tadi Dobby ketemu om baik banget" cerita Dobby.

"Oh ya?!"

Dobby ngangguk ribut "iya mah, Dobby gak sengaja nabrak om itu pas Dobby pegang es krim, es krimnya kena celana omnya deh tapi omnya gak marah malah ngelus kepala Dobby. Iih baik banget tahu mah si omnya" Dobby nampaknya bahagia menceritakan om itu pada mamanya.

Hyunsuk tersenyum mendengar cerita anaknya tersebut.

"Dobby minta maaf gak sama omnya?" Tanya Hyunsuk.

"Iya mah" sahut Dobby.

"Semoga aja Dobby ketemu lagi sama omnya , Dobby mau ngasih omnya roti senwic sebagai tanda maaf"

"Emang Dobby bisa bikin?"

Dobby nyengir "mama yang bikin, boleh ya mah?!" Pinta Dobby.

"Kalau ternyata Dobby gak ketemu sama omnya gimana?"

"Ah mama, kan mama pernah bilang ke Dobby kalau jadi orang jangan putus asa! Dobby yakin kok besok bakal ketemu lagi"

Dobby kembali menyuapkan makanannya sementara Hyunsuk cuma senyum sambil gelengin kepalanya.

"Kalau papamu tahu kamu sudah sebesar ini, apa dia mau nerima kamu?" Bathin Hyunsuk natap Dobby yang asik makan.

"Enggak! Aku gak akan membiarkan Dobby ketemu papanya! Gak kebayang kalau Dobby bakal di siksa! Gak boleh! Dobby gak boleh ketemu papanya!" Bathin Hyunsuk saat mengingat betapa jahat papanya Dobby waktu mengusirnya dari rumah kala itu.

Dan kata kata yang selalu terngiang ngiang di telinga Hyunsuk adalah ketika suaminya mengatakan "kamu hamil?! Aku yakin pasti bukan anakku!"

Sakit hati Hyunsuk 😢
































Jangan hujat emak tolong😞

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang