"Mama!" Pekik Dobby memeluk Hyunsuk yang tengah duduk santuy sambil nonton tv.
"Sayang, pelan pelan ya nanti dedek bayinya terganggu"
Dobby langsung mengelus perut ibunya "maafin kakak ya dek" Dobby mencium perut Hyunsuk seiring dengan Hyunsuk mengelus lembut puncak kepala putra sulungnya.
Jihoon dari jauh melihat dengan sendu. Beberapa hari lagi usia kandungan Hyunsuk memasuki usia tujuh bulan. Sesi operasi dan pengangkatan rahim akan segera di lakukan. Jihoon tak apa jika tak bisa memiliki anak lagi dari Hyunsuk asalkan Hyunsuk bisa bersamanya lebih lama.
Flash back on
"Aku minta maaf!"
"Untuk apa?"
"Karena menyetujui saran dokter Taeil tanpa nanya dulu ke kamu"
Hyunsuk hanya diam tak lama kemudian air matanya jatuh.
"Aku tahu kamu pasti marah karena...
"Cukup Jihoon!"
Jihoon diam.
"Itu sebabnya aku gak pernah mau hidup sama kamu! Aku gak akan bisa menjadi istri sempurna buat kamu!" Hyunsuk terisak.
Jihoon menarik tubuh itu dalam dekapan hangatnya "apapun kondisi kamu aku akan setia sama kamu"
Hyunsuk melepaskan diri dari pelukan Jihoon.
"Iya sekarang! Gak tahu nanti!" Ucap Hyunsuk lalu pergi.
Jihoon cuma diam menatap punggung itu semakin menjauh.
Flash back off
"Papa!!" Seru Dobby membuyarkan lamunan Jihoon.
Hyunsuk mengikuti arah pandang Dobby kemudian senyumnya terukir. Jihoon yang menyadari itu membalas senyuman istrinya.
Dobby menghampiri Jihoon menarik tangannya "ayo pah kita nonton tv bareng! Papa libur kan hari ini?"
Jihoon mengangguk kemudian menghentikan langkahnya membalikan tubuh Dobby lalu menggendongnya.
"Papa ih! Dobby gak mau di gendong!" Dobby cemberut membuat Jihoon gemes sehingga menjatuhi kedua pipi Doyoung dengan kecupan ala bapaks bapaks ke anaknya.
"Kenapa gak mau?" Tanya Jihoon setelah duduk bersama di sofa tentunya Jihoon mikih duduk samping Hyunsuk. Cieee 😍
"Dobby mau jadi kakak masa di gendong papa terus" ucap Dobby.
Jihoon senyum memeluk gemas tubuh kecil itu "udah siap jadi kakak ya?!"
Dobby mengangguk mantap.
"Pah, nanti kamar dedek bayi dimana?"
Jihoon dan Hyunsuk saling pandang dengan tatapan sedihnya.
"Untuk sementara adek sama mama dan papa, kalau udah besar nanti papa bikinin kamar" ucap Jihoon.
Dobby tersenyum senang "adek, bilang makasih sama papa dong kan mau di bikinin kamar" Dobby mengelus lembut perut Hyunsuk.
Hyunsuk berkaca kaca kemudian mengusap pelupuk matanya sebelum air mata itu jatuh.
"Dobby ada pr gak?"
Dobby langsung berhenti mengelus perut Hyunsuk.
"Oh iya pah Dobby lupa!" Dobby menepuk jidatnya sendiri.
"Apa yang lupa?"
"Dobby di kasih gambar bunga sama Haruto. Kata Haruto Dobby boleh mewarnainya utung itung latihan"
"Dobby mau lomba ya?"
"Iya mah. Kata bu guru Haruto sama Dobby satu tim"
"Hebat ya anak mama" kata Hyunsuk.
"Anak papa dong!" Celetuk Jihoon.
Dobby memeluk kedua orang tuanya bersamaan "sayang mama! Sayang papa!" Ucapnya mengecup pipi mama papanya bergantian.
"Dobby ambil gambarnya dulu ya mah, pah!"
Hyunsuk mengangguk.
"Iya sayang" sahut Jihoon.
"Haruto itu anaknya Junkyu kan?" Tanya Jihoon ke Hyunsuk.
"Iya. Junkyu sahabat kamu itu"
Jihoon menghela nafas.
"Kenapa?" Hyunsuk menatap Jihoon bingung.
"Gak kebayang sih kalau aku besanan sama tuh koala gembrot" Jihoon terkekeh membuat Hyunsuk nabok lengan Jihoon.
"Harusnya seneng kamu Ji"
"Dobby sama siapapun nantinya, asalkan aku dan kamu di sampingnya menyaksikan dia tumbuh dewasa"
Hyunsuk menatap lembut Jihoon membuat Jihoon hatinya menghangat di tatap selembut itu oleh Hyunsuk. Perdana.
Tak lama kemudian Dobby datang membawa gambar yang ia ceritakan.
"Dobby"
Dobby noleh cepat ke Jihoon "iya pah"
"Dobbu suka sama Haruto?"
Dobby ngangguk "Haruto anaknya baik pah" sahut Dobby.
"Masa Dobby jatuh cinta Suk?! Kan masih kecil" bisik Jihoon.
Hyunsuk nabok lengan Jihoon.
"Bukan suka yang di maksud orang dewasa Ji! Jangan ngadi ngadi kamu!"
Jihoon nyengir "kirain"
.
.
.
."Ayah hapenya bunyi tuh" kata Mashiho setelah selesai menyuapi Haruto. Tumbenan nih anak lagi manjah sama bunda.
Junkyu berjalan ke arah meja dimana pobselnya berada sambil mengusak rambutnya yang basah.
Junkyu terkekeh setelah membaca pesan yang masuk membuat Mashiho yang memperhatikan jadi curiga.
"Ayah! Apaan sih ketawa?! Pesan dari siapa?!"
Junkyu kaget hapenya di rebut sama istri tercinta.
Wajah Mashiho yang suram berubah jadi cerah setelah baca pesan dari ponsel Junkyu.
Junkyu mengangkat satu alisnya "si julid ngomong apa?"
"Katanya siap siap buat jadi besan gue" Mashiho tertawa.
Junkyu langsung merebut hapenya kemudian membalas pesan dari Jihoon.
"Ayah bales apa?"
"Ayah bales, ogah! Kasihan anak gue nanti di julidin mertua!"
Mashiho tertawa sementara Junkyu cuma menghela nafas. Bisa bisanya Jihoon punya fikiran kesana. Itu fikir Junkyu.
Seperti yang sudah di jelaskan pada chap sebelumnya, emak nanya apakah akan di banyakin chap atau season 2. Karena emak baca sepertinya ada beberapa dari kalian yang ingin chapnya di banyakin jadi emak udah menentukan kemungkinan cerita ini akan di banyakin chapternya sampai Dobby dewasa hingga akhirnya tamat 😌
Untuk hari ini 1 chap dulu yorobun 🙏🙏🙏🙏 emak ada acara sore ini 🙏🙏🙏
Bagi yang punya kontak emak, bisa cek nanti di SW 😁 kalau emak seriusan gak boong bakal post acara yang emak maksud ✌😁
Makasih selama ini kalian udah lope banget sama tulisan emak 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa
FanfictionPerjuangan Jihoon yang mencari istri dan anaknya. Penyesalan baru disadarinya setelah mengetahui hasil pemeriksaan kehamilan si istri. Bertahun tahun mencari tapi tak kunjung ketemu sampai suatu hari Jihoon bertemu dengan seorang anak kecil anehnya...