(40) 👪

4.7K 486 60
                                    

Dobby menikmati sarapannya seorang diri karena Jihoon baru saja ke kamar Hyunsuk membawa nampan berisi makan dan minum ya Hyunsuk sedang tak sehat.

"Bibi, aku udah kenyang"

"Ah iya tuan muda biar nanti bibi bereskan piringnya" kata si bibi menghampiri Dobby.

"Panggil aku Dobby aja jangan tuan muda kaya anak sultan aja"

"Kan emang Dobby anak sultan"

Dobby mengernyitkan dahinya.

"Tuan Jihoon kan orang terkaya"

Dobby cuma senyum.

Tak lama Jihoon datang "udah sarapannya?"

"Udah pah" sahut bocah kecil itu.

"Ya udah yuk di anter papa ke sekolah!"

"Tapi mama gimana pah?"

"Justru mama yang nyuruh papa pergi kerja"

Dobby iyain aja dah.

Mereka berdua pun pergi ke tempat tujuannya.

Setelah selesai mengantar Dobby, Jihoon otw kantor. Sesampainya di kantor seperti biasa Yedam udah berkutat dengan komputer dan puluhan berkas yang harusnya di kerjakan Jihoon.

"Dam"

"Iya bos!" Yedam gak mengalihkan pandangannya dari komputer.

"Setelah Hyunsuk lahiran nanti, kita liburan"

Yedam langsung menghentikan aktifitas jarinya yang tengah mengetik.

"Maksud bos?"

Jihoon menghela nafas "kamu dan seluruh staf pergi berlibur supaya otaknya fresh"

Yedam tersenyum "serius nih?!"

Jihoon mengangguk "kamu bisa kasih tahu yang lain"

Yedam langsung ngibrit keluar dari ruangan Jihoon guna mengumumkan apa yang di katakan oleh atasannya itu.
.
.
.
.

Hyunsuk menatap hamparan bunga indah di taman belakang. Agak aneh sih soalnya waktu Hyunsuk pertama kali datang, tamannya gak seindah ini.

"Nyonya"

Hyunsuk noleh cepat.

"Apa nyonya ingin makan sesuatu?"

Hyunsuk senyum "tidak bi"

"Bi, sejak kapan tamannya rapi?"

"Bibi juga kurang tahu tapi kata pak satpam sewaktu nyonya sakit, tuan Jihoon membereskan ini semua bahkan beliau membelikan benih benih bunga baru"

Hyunsuk tersenyum tipis "kamu sungguh sungguh ingin menjadi yang terbaik ya Jihoon?! Makasih banyak!" Bathin Hyunsuk.

Si bibi panik tiba tiba Hyunsuk meringis memegangi kepalanya "ah nyonya! Apa yang terjadi?"

"Kepalaku pusing bi! Tolong anter aku ke kamar ya?!"

"Baik nyonya" sahut si bibi kemudian memapah Hyunsuk.

"Nyonya istirahat saja" ucap si bibi sembari menutup tubuh Hyunsuk dengan selimut.

Hyunsuk mengangguk kemudian memejamkan matanya.


Brak!

Hyunsuk membuka matanya kembali mendengar suara pintu terbuka kasar.

"Jihoon!" Kaget Hyunsuk melihat sosok Jihoon dengan nafas yang tersenggal senggal.

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang