(48) 👪

4.5K 464 31
                                    

Hyunsuk tengah menyiapkan air madu hangat serta bubur mumpung si kecil belum bangun.

"Mah"

"Iya sayang" sahut Hyunsuk masih fokus pada panci bubur.

"Mama tumben masak bubur?!"

"Papa kamu sakit" sahut Hyunsuk.

Dobby membulatkan matanya kemudian ngibrit ke kamar Jihoon.

Dobby menatap sendu sang papa yang tengah berbaring di balut selimut.

"Papa panas banget" ucap bocah kecil itu ketika tangan mungilnya menyentuh dahi Jihoon.

Jihoon perlahan membuka mata "Dobby" suara Jihoon serak.

"Pah! Maafin Dobby ya udah ganggu tidurnya papa?!"

Jihoon menggeleng "Dobby belum siap siap?"

"Bentar lagi pah. Lagian baru jam enam"

Jihoon tersenyum tipis kemudian memejamkan matanya kembali.

"Papa kenapa bisa sakit?"

"Papa gak apa apa sayang. Paling cuma kecapean" sahut Jihoon.

Dobby mengangguk pelan.

Tak lama kemudian Hyunsuk masuk membawa nampan berisi bubur dan juga air madu serta obat demam.

"Dobby!!! Kamu cepet siap siap dong!! Mama kan sekarang gak cuma ngurusin kamu!"

Dobby agak terkejut dengan nada suara Hyunsuk yang terdengar seperti bentakan.

"I-iya mah" sahut Dobby lalu pergi.

Sementara itu Hyunsuk mencoba bantu Jihoon bangun.

"Kamu makan sendiri bisa kan? Aku harus ngurus Dobby dulu"

Jihoon mengangguk.

"Hyunsuk"

Hyunsuk menghentikan langkahnya.

"Jangan bicara terlalu keras sama Dobby. Kasihan"

Hyunsuk menelan ludah sambil mengangguk pelan "ternyata Jihoon merasakan itu" bathin Hyunsuk.

Hyunsuk masuk kamar Dobby namun bocah itu gak ada. Hyunsuk segera ke dapur ternyata Dobby tengah menyiapkan sarapan sendiri tapi dia udah rapi. Kapan mandinya?. Itu fikir Hyunsuk.

Prank! Benda jatuh dari arah dapur.

"Dobby!! Kamu apa apaan?! Kamu gak harus nyiapin sarapan sendiri!"

"Ma-maaf mah" ucap anak itu kemudian pergi.

Hyunsuk menghela nafas kemudian membereskan piring yang telah ancur juga makanan yang berserakan di lantai.

Hyunsuk emosinya sedang tak bisa di kontrol. Pasalnya semalaman si kecil rewel di tambah Jihoon tiba tiba demam. Si sulung jadi korban.

"Dobby!!!" Teriak Hyunsuk ketika Dobby sudah keluar rumah.
.
.
.
.

Dobby duduk melamun sambil menopang dagu. Wajahnya murung tak seperti biasanya.

"Dobby"

Dobby menoleh cepat "eh Haru"

Haruto duduk di samping Dobby sambil terus memperhatikan wajah Dobby.

"Dobby sakit?"

Dobby menggeleng.

"Kok diem aja sih? Gak kaya biasa"

Dobby menghela nafas "Dobby kena marah mama tadi pagi"

Haruto menautkan alisnya "masa sih?"

Dobby mengangguk "semenjak punya adik mama berubah deh sama Dobby"

Haruto merangkul pundak Dobby "sabar ya! Mungkin mamanya Dobby gak sengaja marahnya"

Dobby hanya mengangguk pelan.

"Dob"

"Hmm"

"Haru gak mau punya temenan sama siapa siapa selain sama Dobby"

Dobby menoleh cepat "jangan gitu dong! Nanti kalau udah besar kan gak tahu Haruto mau sekolah dimana"

"Haru ikut Dobby aja"

"Janji?"

Haruto mengangguk mantap sambil mengangkat jari kelingkingnya kemudian Dobby tersenyum menautkan kelingkingnya pada kelingking Haruto.

Mereka berdua saling melempar senyum namun ada dua pasang mata yang menunjukan wajah cemberut.

"Ish!"

Junghwan noleh "kenapa? Kok marah? Kan Dobby sodara Chenle"

"Ya harusnya sama aku sodaranya bukan Haruto! Dia kan orang lain!"

"Gak ya Le! Juwan temen Dobby dari kecil! Kamu kan ketemu Dobby baru baru ini!"

Chenle menatap tajam Junghwan "om Jihoo  gak suka sama kamu! Jadi kamu jangan deket deket Dobby lagi!"

Junghwan di dorong Chenle sampe jatuh.

"Aww!!" Ringis Junghwan karena dorongan Chenle lumayan kuat.

Haruto dan Dobby menoleh ke belakang.

"JUWAN!!!" Seru Haruto dan Dobby sambil berlari menghampiri Junghwan.

"Juwan gak apa apa?" Tanya Dobby.

Junghwan menggeleng pelan.

"Le! Kamu nakalin Juwan ya?!" Tanya Haruto.

"Enggak!" Bentak Chenle lalu pergi.

Haruto menghela nafas kasar.

"Ayo Dob kita bawa Juwan ke ukaes!"

Dobby mengangguk setuju. Mereka berdua membawa Junghwan ke UKS.

"Juwan di apain Chenle?"

"Mmm cuma di dorong aja"

Haruto dan Dobby saling tatap.

"Juwan masih ada yang sakit gak selain kakinya?" Tanya Haruto.

Junghwan menggeleng cepat.

"Maafin Chenle ya Juwan!" Kata Dobby.

Junghwan mengangguk ragu.

"Juwan maafin?" Tanya Haruto.

Junghwan mengangguk pelan.

Haruto mendecak "kan dia udah nakal! Masa di maafin?!"

Dobby menghela nafas "Haru, kata bu guru kita harus baik sama temen. Chenle juga kan temen kita"

Haruto diem kemudian mengangguk "iya sih tapi kan Chenle keterlaluan!"

"Nanti aku bilangin Chenle supaya jangan nakalin Juwan lagi"

"Janji?"

"Janji!" Sahut Dobby membalas senyuman Haruto.

Junghwan hanya menatap Dobby dan Haruto bergantian.

"Dob! Kalau besar nanti apakah kita masih teman? Beneran ya kalau papa kamu gak suka sama aku? Tapi salahku apa?" Bathin Junghwan.


















































Yorobun yuhhuuuuuu emak kambek😁 mian mian mian baru up🙏🙏🙏🙏🙏

Emak lagi kurang fit jadi ide ide di kepala sedikit ambyar 😁

PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang