Hyunsuk semalaman terus berfikir seperti apa sosok om malaikat yang sering putranya ceritakan? Yang jadi pertanyaan, kenapa orang itu begitu baik pada Dobby? Masa iya orang asing sebaik itu? Itu hal yang jarang terjadi menurut Hyunsuk.
"Pagi mama!!" Seru Dobby membuat Hyunsuk terkejut.
"Dobby perhatiin mama kok melamun?"
Hyunsuk senyum kemudian duduk di samping Dobby "mama gak melamun kok" elak Hyunsuk.
Dobby hanya mengangkat kedua bahunya kemudian meneguk susu yang udah di sediakan mama.
"Mah, kapan dong mama ketemu sama om malaikat?" Ucap Dobby setelah satu teguk susu ia telan.
"Sebaiknya aku cepat cari tahu siapa om malaikat itu" bathin Hyunsuk.
"Mama~~!" Rengek Dobby saat Hyunsuk tak kunjung merespon ucapannya.
"Ah iya sayang, kalau ketemu om malaikat Dobby bilang aja hari minggu mama mau ketemu"
Dobby wajahnya berbinar "beneran mah?! Mama gak boong kan?" Pekik Dobby antusias.
Hyunsuk mengangguk mantap.
"Om malaikat itu punya nama kan? Siapa nama om malaikat sayang?"
Dobby yang tengah mengunyah langsung menghentikan aktifitasnya.
"Dobby gak pernah nanya mah" Dobby nyengir.
Hyunsuk menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.Dobby bersenandung ria sambil berjalan memasuki kelas tak lupa Junghwan dan Haruto mengekorinya dari belakang.
"Dobby lagi bahagia ya?" Tanya Junghwan membuat Dobby berhenti bersenandung.
"Iya nih, cerita dong Dobby" sambung Haruto.
Dobby menatap kedua temannya secara bergantian.
"Dobby seneng karena hari minggu nanti mama mau ketemu sama om malaikat" ucap Dobby dengan wajah bahagianya.
"Emangnya om malaikat itu siapanya Dobby?" Haruto dengan polosnya.
"Temen sih sama kaya kalian" sahut Dobby.
Junghwan dan Haruto hanya ber oh ria.
Bel masuk berbunyi membuat ketiga bocah itu sedikit mempercepat langkahnya.
Begitu kelas di mulai semua murid asik dengan dunianya sendiri ck maklum bunda anak TK kan gitu 😁
Keributan bocah TK itu membuat sesuatu telah terjadi pada Junghwan dan Haruto.
"Haru! Kenapa tadi dorong Juwan? Padahal tadi tuh bu guru lagi nulis di papan tulis!" Tanya Dobby setelah jam pulang tiba sementara Junghwan sudah pulang di antar gurunya sekitar lima belas menit yang lalu.
"Enggak kok! Haru cuma bercanda Dob! Haru gak tahu kalau Juwan bakalan jatuh" Haruto membela diri.
"Makanya kalau bercanda jangan berlebihan! Jatuh kan Juwan jadinya! Kasian tahu"
Haruto diem dia duduk di bangku deket gerbang.
"Hiks... hiks.."
Suara isakan membuat Dobby menatap ke sebalah kanannya.
"Haru nangis? Kok nangis sih?" Dobby sedikit panik.
"Dobby marahin Haru hiks.. hiks.. Haru kan udah bilang gak tahu kalau Juwan bakal jatuh"
Dobby jadi merasa berasalah.
"Tapi Dobby gak marah. Dobby cuma kasih tahu Haru aja" Dobby duduk di sebelah Haruto mengusap lengan temannya itu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa
FanfictionPerjuangan Jihoon yang mencari istri dan anaknya. Penyesalan baru disadarinya setelah mengetahui hasil pemeriksaan kehamilan si istri. Bertahun tahun mencari tapi tak kunjung ketemu sampai suatu hari Jihoon bertemu dengan seorang anak kecil anehnya...