Jihoon memandang wajah Hyunsuk yang tengah terlelap di usapnya puncak kepala itu dengan lembut dan hati hati jangan sampai pemiliknya merasa terusik.
"Pah" suara kecil itu membuat Jihoon menghampirinya dengan segera.
"Iya sayang, Dobby mau apa?"
"Dobby mau minum pah" sahut bocah kecil itu.
Jihoon membawakan segelas air tak lupa ia membantu Dobby untuk duduk. Setelah minum, Jihoon menyuapi Dobby bubur meski awalnya menolak tapi berkat bujuk rayu Jihoon akhirnya Dobby mau.
Hyunsuk perlahan membuka matanya, pemandangan yang pertama kali di lihatnya adalah sosok Jihoon tengah menyuapi Dobby.
"Ji, kok kamu gak bangunin aku?!"
"Udah Suk, tapi kamu gak merespon padahal udah aku cium" ucap Jihoon jelas bohong dia gak bangunin Hyunsuk sama sekali.
Hyunsuk terdiam nampak salting "bisa bisanya kaya gitu" bathin Hyunsuk menggerutu kemudian ke toilet untuk sekedar membasuh wajah.
"Kamu sarapan dulu aja Suk. Nih udah aku beliin" Jihoon membuka bungkusan berisi nasi dan lauknya.
Hyunsuk diem aja mau nolak tapi laper ya udah makan aja dah toh Hyunsuk gak minta di beliin kan?
"Ji, kamu beberapa hari gak ke kantor lho" kata Hyunsuk membuka pembicaraan.
"Beresin dulu makannya nanti baru ngobrol oke" kata Jihoon.
Hyunsuk cuma ngangguk dan lanjut makan.
Tiga puluh menit berlalu, Jaehyun datang untuk memeriksa keadaan Dobby.
"Gimana bang anak gue sekarang?" Tanya Jihoon membuat Hyunsuk mengeryitkan dahinya seolah mikir enak banget bilang bang sama dokter lo kata kang cilok apa?
"Mulai membaik, suhu badannya juga normal Ji. Lo urus administrasi aja nanti siang Dobby boleh pulang"
Hyunsuk dan Jihoon bernafas lega.
Jihoon langsung otw dong tersisalah Jaehyun dan Hyunsuk juga Dobby yang tengah tersenyum.
"Makasih ya dokter" ucap suara kecil itu.
"Sama sama adek manis" sahut Jaehyun mengacak gemas rambut Dobby.
Hyunsuk hanya senyum.
"Suk, kamu gak ingin membuat Dobby seperti anak anak lain?"
Hyunsuk cuma diem dia udah tahu arah pembicaraan Jaehyun.
"Ah maaf Suk bukannya ikut campur, aku cuma kasihan sama Dobby" ucap Jaehyun lali pergi tak lupa sebelumnya memberikan Dobby obat lalu menyuruh bocah itu untuk tidur.
"Bukannya gak ingin tapi aku belum siap. Maafin mama ya nak!" Bathin Hyunsuk mengusap lembut kepala Dobby.
Cklek! Pintu ruangan terbuka membuat Hyunsuk menoleh cepat karena kaget.
"Kita berkemas ya! Biar siang nanti kita langsung pulang. Aku udah nelfon supir buat jemput kita kesini" kata Jihoon.
Hyunsuk mengangguk sementara Jihoon langsung berkemas.
.
.
.
.Dobby di bawa ke rumah Jihoon itupun harus melalui perdebatan panjang antara Hyunsuk dan Jihoon. Hyunsuk ingin Dobby di rumahnya tapi Jihoon ngeyel juga kalau Dobby harus di rumahnya dengan alasan bisa di bantu bibi nantinya dan Dobby gak bakal kesepian kalau Hyunsuk kembali beraktifitas di toko roti. Tak ingin memperpanjang keributan lagi, akhirnya Hyunsuk setuju dan Dobby juga sangat senang.
"Selamat datang kesayangan papa!" Ucap Jihoon membuka pintu kamar.
Dobby masuk di dorong kursi roda oleh Hyunsuk karena masih lemes buat jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa
FanfictionPerjuangan Jihoon yang mencari istri dan anaknya. Penyesalan baru disadarinya setelah mengetahui hasil pemeriksaan kehamilan si istri. Bertahun tahun mencari tapi tak kunjung ketemu sampai suatu hari Jihoon bertemu dengan seorang anak kecil anehnya...