"Bukankah ini sangat indah?" Tanya Lean menoleh pada Arves.
"Hm." Dan di jawab Arves hanya dengan deheman.
"Kau terlalu irit bicara, bisakah kau lebih-kan sedikit?" Tanya Lean lagi.
"Ya, baik-lah...kau terlalu banyak keinginan." Kata Arves malas.
"Ya, mungkin suatu hari aku akan berubah." Ucap Lean di akhiri lirihan.
"Kau bilang apa?" Tanya Arves karena tidak mendengar jelas perkataan Lean.
"Bukan apa-apa, mau berkeliling?" Kata Lean balik bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Ya."
"Baik-lah ayo!!"
Lean dan Pangeran Arves mulai berkeliling mansion.
"Ini adalah kamar tamu, ini kamar pelayan kebersihan, ini tempat melukis....bla...bla...bla." Ucap Lean menjelaskan dengan mengoceh.
Pangeran Arves hanya mengangguk-kan kepalanya, entah dia faham atau tidak.
"Nah, ini kebun." Kata Lean seraya menunjuk ke arah kebun.
"Dan itu taman." Sambung-nya dengan menunjuk ke arah kiri kebun.
Arves berjalan mendekati taman dan, meniggalkan Lean yang mengoceh sendiri.
"Apakah itu danau?" Monolog-nya melihat sebuah kolam yang besar.
Arves berjalan mendekati danau,untuk melihat-nya. Saat arves hendak mendekat...
"Arves, Hati-hati!!" Lean datang mendorongnya, ternyata ada tanaman rambat yang akan melilit-nya.
"Lean!!"
Byur~
Lean terjatuh ke danau,entah apa yang akan terjadi.
"Aku harus apa? Harus apa?" Tanya Arves panik dan berpikir keras.
"Ah, tuan Duke."kata Arves dan berlari meninggal-kan Danau.
Di dalam Danau..
"Eh, anjir!! Gw di mana nying?!"
"Perasaan, gw kecebur deh"
"Kok nggak sesek su! Heran gw!!"
Saat hendak naik ke permukaan danau, ada sesuatu yang menariknya itu adalah benda berwarna hijau dan merambat.
"Eh, asu! Siapa ni yang narik kaki gw?!"
"Wah, bajingann!!"
Saat sampai di bawah Danau, terlihat ada makhluk yang ber tentakel seperti gurita.
"Eh! Makhluk jadi-jadian, ngajak gelut?!"
Makhluk itu tak merespon pertanyaan Lean, dan mulai menyerang.
"Eh, jangan main serang!"
"Tunggu gw siap njing!"
Pertarungan tak terelakkan terjadi, tapi jika dilihat mereka seperti menari.
"Meng-goblok sekali, oke kita selesaikan"
"Tebas!!"
Seketika makhluk itu terbelah menjadi beberapa potong, dan air danau mulai bewarna merah darah yang dihasilkan dari potongan tubuh makhluk gaje tadi.
Karena terlalu banyak menguras tenaga, Lean hendak kehilangan kesadaran-nya.
Sebelum sepenuhnya pingsan, terlihat seseorang berenang menuju dirinya.
"Fuwah."
"Tuan duke, tuan muda!!" Teriak para pelayan melihat majikannya muncul di permukaan Danau.
"Hei kau, cepat panggil tabib!!" Teriak Duke Alex pada salah satu pelayannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Duke(Hiatus!!)
AdventurePASTIKAN DIBACA DULU!! SAMPAI BAWAH!! "argh!!, ini cerita terlalu sad anj*ir!" Rekan, seorang pemuda ber-IQ tinggi sangat emosi ketika membaca novel. Ya, seperti dugaan Rekan itu fudan. "anj*ng lah, mau tidur gw!!" Rekan tertidur dengan lelap sampa...