si kecil yang dewasa

585 70 8
                                    

"Tuan, agenda hari ini ada mengunjungi.." ajudan itu tampak ragu untuk berbicara dengan tuan barunya yang ada dibalik kursi.

"Ah, mengunjungi ayahku," Kata seseorang berbalik ke arah ajudannya.

"Baiklah, siapkan kereta kuda!" Perintah dari orang tersebut.

"Baik tuan Duke." Hormat ajudan itu dan pergi meninggalkan ruangan.

Kereta kuda telah dipersiapkan, sang Duke memulai perjalanannya untuk mengunjungi kerajaan Zelofia atau bisa disebut mengunjungi seseorang?

Perjalanan ke kerajaan berjalan dengan tentram dan damai, tidak ada penyerangan atau penyergapan seperti hari itu.

"Ah, salam tuan Duke." Kata penjaga melihat seseorang yang turun dari kereta.

"Ya, aku disini untuk berkunjung." Kata Duke itu pada penjaga yang membungkuk.

"Baik, silahkan masuk," Mendengar hal itu dengan segera penjaga membukakan pintu untuk masuk ke dalam kerajaan.

"Duke dari utara, Leandra Veliks Agranta memasuki ruangan!" Teriak kencang penjaga yang berdiri disebelah pintu.

Semua orang mengalihkan pandangan kepada orang yang baru masuk ke dalam ruangan. Dia adalah Duke termuda dalam sejarah yang tercatat dengan penampilan barunya satu bulan lalu..

Flashback

"Bagaimana, apakah ada yang meragukan garis keturunan saya sekarang?" Tanya Lean setelah cahaya menyilaukan menghilang.

Terlihat seorang anak kecil dengan rambut bewarna putih dan perak secara bersamaan. Mata kiri berwarna merah yang persis dengan duke terdahulu dan mata sisi kanan yang nampak seperti pelangi karna bewarna-warni persis seperti seseorang.

Semua orang yang ada di aula mulai meragukan apa yang ada dihadapan mereka sekarang. Apakah itu adalah boneka porselen yang dipoles sedemikian rupa? Tapi dia nampak hidup.

"Halo?" Celetuk Lean yang mulai jengah dengan situasi tersebut.

'Aku tau aku tampan, tapi jangan sampai kaget begitu dong.'batin Lean narsis.

"Ah ya, sekarang ada yang keberatan?" Tanya raja Areza setelah sadar dari lamunannya.

Mendapatkan gelengan dari semua orang, sang raja tentu senang karena tidak ada yang memprotes lagi tentang Lean yang akan menjadi pemimpin duke utara karena meragukan garis keturunannya.

"Baiklah, kalau begitu terimakasih." Kata Lean membungkuk dan berjalan pergi.

"Lean, aku tidak menyangka kau menyembunyikan ini." Kata Arves.

"Ya, aku masih terkejut saat ini." Balas Calvin.

"Selamat untuk penobatan mu sebagai duke utara yang baru." Ucap Feliks dengan senyumnya.

"Hmm." Yahh kita tau ini siapa.

"Terimakasih, tapi kapan ini berakhir? Aku mulai pegal." Kata Lean dengan wajah memelasnya.

"Tunggu sebentar lagi." Jawab Arves.

Kumpulan anak-anak itu lalu bercanda ria dengan Reval dan Rafeel yang baru bergabung diikuti dengan Milo dan Arves yang baru saja tiba.

Flashback off

•|brak|•

Lean masuk ke ruang kerja raja dengan sangat sopan, bagaimana caranya? Tentu saja dengan membanting pintunya.

"Duke muda bukankah kau bisa masuk dengan cara yang lebih sopan?" Tanya raja Areza pada orang yang ada dihadapannya.

"Yaa.. Salahkan pintu yang menghalangi jalan."

Alasan yang terdengar dari mulut anak sahabatnya ini membuat dia ingin sekali membuangnya ke dalam hutan kegelapan disamping kerajaan.

"Ya..ya..ya, apa alasan mu kesini duke muda?" Tanya raja pada anak kecil dihadapannya.

"Aku ingin bertemu.. Ayah." Jawab Lean dengan lirihan diakhir.

Tangan raja Areza yang mulanya sibuk menandatangani dokumen terhenti sejenak mendengar lirihan dari anak yang ada dihadapannya.

"Ya, bukankah sudah ayah bilang kau boleh bertemu kapan saja." Kata raja Areza dengan senyum hangatnya.

•|cup|•

"Terimakasih ayah Reza." Ucap Lean mengecup pipi sang raja dan pergi dengan senyum manisnya yang akan berubah menjadi datar bila bertemu dengan orang-orang yang bukan keluarga kerajaan serta keluarga duke.

"Lihatlah Alex, betapa kuatnya anakmu saat ini." Kata raja Areza menatap pintu tempat Lean pergi sejenak dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

'Kita akan bertemu, ayah.'batin Lean senang walau yang terpasang di mukanya adalah wajah dingin dan datar.

'Aku harus menjadi duke yang disegani walaupun aku tidak suka dengan hal itu.' batin Lean miris sembari melanjutkan langkahnya.

•bersambung•

Saya menepati janji yah reader's sekalian

See you

The Duke(Hiatus!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang