pertemuan

700 86 0
                                    

"PARA PANGERAN MEMASUKI RUANGAN!" Teriak penjaga sembari membuka pintu rapat.

Para pangeran masuk dengan penuh wibawa ditemani background cahaya disekitar mereka. Seperti MC di anime.

"Ah, jadi bisa kita mulai rapat kali ini?" Tanya raja Areza, sembari tersenyum cerah.

"Ya." Jawab para penghuni di ruangan tersebut.

Masalah-masalah yang terjadi di lima kerajaan tersebut mulai dibahas, mereka berdiskusi untuk menemukan solusinya.

"Terimakasih, cukup sekian untuk rapat kali ini dan-"

|ceklek|

"Ayaah~ayo kita pulang, hoam~" Kata Lean yang masuk begitu saja ke ruang rapat.

"Baiklah-baiklah, ayo kita pulang~" Kata duke Alex menghampiri Lean dan menggendongnya.

Ia berdiri disamping pintu, menunggu arahan dari raja Alex selalu pimpinan rapat untuk diperbolehkan keluar.

"Ekhm, kalian boleh keluar sekarang." Perintah raja Areza melihat duke Alex menatapnya.

Duke yang sedari tadi sudah didekat pintu langsung keluar dengan Lean di gendongannya.

Lean lalu menyamankan posisinya untuk tidur lagi pada bahu sangat ayah. Lean juga membuka dan menutup kelima jari tangan kanannya sebagai ucapan sampai jumpa pada seluruh penghuni di ruangan tersebut.

'Dia lucu.'

'Ah, aku ingin mengurung makhluk itu.'

'Hmmmm.'

'Manis sekali.'

Dan ya itulah isi pikiran yang kalian pasti tau siapa mereka.

Di kereta Duke Alex

"Lean, terimakasih karena sudah memanggilku ayah." Kata Duke Alex menatap wajah Lean yang tertidur di gendongnya.

Duke Alex menatap lekat wajah putra semata wayangnya itu. Menerawang jauh pada tahun-tahun sebelumnya.

Flashback

|ceklek|

"Siap-sayang kenapa kau kemari?" Tanya Duke Alex melihat seseorang berdiri diambang pintu ruang kerjanya.

"Hmph, kau terlalu sibuk." Kata orang itu menggembungkan pipinya dan berlari kecil ke arah Duke Alex.

"Hei jangan marah, aku akan memberikan coklat untukmu." Bujuk Duke Alex sembari memeluk orang tersebut.

"Janji ya?" Tanyanya dengan antusias, dia mengulurkan jari manisnya untuk bertautan.

"Iya janji." Jawab Duke Alex menautkan jari manisnya kepada orang tersebut.

........

"Sayang, aku ingin berbicara serius." Kata seseorang dihadapan Duke Alex.

Duke Alex menatap orang dihadapannya dengan raut serius, hawa ruangan yang tadinya santai menjadi tegang karena tatapan diantara mereka.

"Apa?" Tanya Duke Alex yang sudah siap dengan apa yang akan dia dengar.

"Aku......"

Deg.

Deg.

Deg.

"Mengadung anak pertama kita." Kata seseorang tersebut dengan wajah bahagia.

Sekejab Duke Alex menjadi linglung mencerna perkataan pasangannya tersebut.

"Ah, kau mengandung? Anakku?" Tanya Duke Alex terkejut dan dibalas anggukan dari lawan bicaranya.

"Hahaha, aku mencintaimu sayang." Seru Duke Alex bahagia dan memeluk orang tersebut lalu menggendongnya.

............

Saat ini Duke Alex ada di wilayah perbatasan untuk mengurus beberapa monster yang datang. Dia harus segera pulang karena ada seseorang yang menunggunya dirumah.

"Ya kita harus-"

"Maaf mengganggu tuan duke, saya memiliki berita yang sangat penting." Kata seorang pengawal yang masuk secara tiba-tiba.

"Apa itu?"

"...................."

Mendengar  berita tersebut duke Alex langsung berlari menuju ke kudanya dengan cepat, dia harus segera pulang.

Di perjalanan perasaan takut menyelimuti hatinya, berita yang dibawa oleh pengawal itu membuatnya takut setengah mati.

"Tuan, di kastil *sensor* dikabarkan kritis." Kata pengawal itu dengan wajah menunduk.

Sementara itu...

"Hah.. Hah.. Hah.. Bibi aku tidak kuat." Kata seseorang tersebut karena kehabisan tenaga.

"Tenanglah *sensor* anda pasti bisa." Kata sangat pelayanan menguatkan orang tersebut.

"Oek... Oek... Oek." Terlahirlah bayi menggemaskan yang siap untuk melihat dunia.

"Wah dia mirip sekali dengan anda." Kata sang pelayan yang dari tadi menemaninya.

"Bibi, aku tidak mau dia terlihat sepertiku." Kata orang itu menatap sendu bayi yang ada di gendongannya.

"Bagaimana kalau......"














••bersambung••

Vote

The Duke(Hiatus!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang