meresahkan

1.5K 218 26
                                    

"Mau ku antar?" Tanya Lean menawarkan.

"Oke,kami mau." Angguk mereka dengan bersemangat.

Mereka bertiga menuju ke istana Fareks, tentu saja dengan menunggangi Pino.

"Lihat itu adalah istana yang kalian tuju." Kata Lean menunjuk ke bawah.

"Pino, turun ke bawah!" Perintah Lean kepada Pino.

"Salam para penjaga, saya Leandra Veliks Agranta. Ingin bertemu dengan yang mulia pangeran." Kata Lean memperkenalkan diri.

"Baik tuan muda, anda di perbolehkan masuk." Kata penjaga yang kembali setelah melapor pada raja.

"Tralalalalalalala~" Nyanyi Lean di sepanjang koridor.

'Apa kita tidak salah mengikuti anak ini?' batin Kiko dan Dela ragu.

"Ah, itu Feliks," Kata Lean melihat pangeran Feliks di ujung koridor.

'Serius, dia langsung mengucapkan nama pangeran??' batin kedua anak dibelakangnya terkejut.

"Feliks, lihat aku membawa tamu!!" Ucap Lean melambaikan tangan.

Sementara itu....

"Hari yang melelahkan, aku ingin bertemu Leandra." Gumam Feliks tidak jelas.

'Sepertinya aku mendengar seseorang memanggil ku,' batin Feliks ragu dan menoleh ke belakang.

Seketika wajah yang awalnya seperti kain tidak di setrika menjadi wajah dengan kain yang selicin-licinnya.

Lean yang melambai bergegas menuju ke Feliks, ingat Lean ada di istana. Walaupun kelakuannya mirip hewan, tata krama selalu yang pertama.

"Feliks, aku membawa tamu untukmu," Kata Lean ceria setelah berada di hadapan Feliks.

"Yaa, siapa yang kau bawa Lean?" Tanya Feliks sembari mengelus kepala Lean.

"Yang mulia kam-"

"Penjaga bawa dua tamu tak di undang ini keluar!" Kata Feliks berteriak.

Muncul perempatan amarah di kedua anak yang di bawa Lean. Seandainya yang dihadapan mereka bukan pangeran, pasti mereka akan memukulnya.

"Dasar sepupu tak berperasaan!!" Teriak Kiko kesal.

"Tidak peduli," kata Feliks acuh.

Sementara Lean hanya diam saja bagai orang linglung, 'apa? Aku menyelamatkan sepupu Feliks?' Itulah isi pikiran Lean saat dia linglung.

"Lean ayo ikut kami!!" Kata Kiko dan Dela menarik tangan Lean.

"Eh, kalian mau bawa kemana kucing kecil ini." Kata Feliks menghentikan Kiko dan Dela.

"Ee Fel, mana kucing kecil yang kau maksud?" Tanya Lean celingak-celinguk mencari keberadaan kucing itu.

'Dia itu polos atau bodoh, atau keduanya?' batin Dela dan Kiko menatap Lean.

"Sst, itu rahasia," Kata Feliks seraya menempelkan jari telunjuk di mulutnya.

"Eh?"

"Sangat ramai disini." Kata seseorang, dia adalah Duke Alex yang muncul entah dari mana.

Di belakang Duke, ada para raja yang sedang berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi sepertinya itu penting.

"Ayah? Kenapa ayah berada di sini?" Tanya Lean heran dan menatap ayahnya.

"Tidak tau, tanya saja pada orang-orang di belakangku," Kata Duke menunjuk ke para raja menggunakan dagu.

"Hei Alex, kita masih harus berbicara." Panggil raja Aron.

"Tidak, aku ingin pulang bersama putraku." Kata Duke Alex menyahuti panggilan itu.

"Ayo lean, kita per-hei, turunkan aku!!" Teriak Duke Alex saat tiba-tiba di angkat oleh raja Filix.

"Filix, aku ingin pulang!!"

"Filix turunkan aku!!"

"Oi kutub utara, patung, dinding, tiang--" Hingga suara Duke Alex menghilang karena telah jauh dari jangkauan pendengaran Lean.

"Apa ayahku membentuk aliansi dengan orang-orang berkuasa?" Tanya Lean melihat tingkah para raja dan ayahnya.

"Kau juga seperti itu sadar bodoh," Sahut suara seseorang yang berjarak 2 meter dari belakang Lean.

Lean membalik badannya dan melihat ada 5 orang yang berjalan ke arahnya, tatapan matanya langsung berbinar melihat orang-orang itu.











Nyicil update tannya, yakali kaga. Udah mau lembaran ygy, gw gak mau minta maaf karena gw ga da salah.

Ooh, pemberitahuan untuk dua hlmn kedepan itu akhir dari umur Lean yang 6 thn ye. Setelah itu kita akan melompat ke umur 9/10 tahun.

Segitu dulu, bubay.

Setelah dipikir-pikir mulai sekarang update jika udah 100+ vote, makasih.

Selamat hari raya semuanya 🤗

The Duke(Hiatus!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang