sebentar lagi

1.3K 179 17
                                    

|bruk|

Lean menjatuhkan diri secara terlentang ke kasur kamarnya, hari yang melelahkan. Ia, menatap langit kamar memikirkan hal yang harus dilakukan untuk selanjutnya.

"Sebentar lagi..." Ucapnya lirih lalu memejamkan mata dan mulai tertidur.

Sementara duke mengintip dari arah pintu memastikan putranya tertidur. Ia memikirkan maksud putranya tadi.

"Sebentar lagi? Apa maksudnya?" Pikir Duke bingung.

Ia lalu menggelengkan kepala dan meninggalkan kamar putra semata wayangnya itu.

Pagi harinya...

"Lean kau harus mengikuti pelajaran berpedang!!" Pangil Duke Alex mengingatkan Lean.

"Ya ayah, aku akan segera datang!!" Sahut Leandra mendengar panggilan Duke.

.........

"Sudah siap tuan muda?" Tanya sangat guru pedang begitu Lean tiba di tempat latihan sambil mengacungkan pedangnya.

Lean berjalan ke arah arena dengan pedang yang ada di tangan kanannya, mengacungkan pedang kedepan siap untuk menerima serangan.

"Tentu guru, saya selalu siap." Ucapnya dengan senyum yang manis tapi licik.

|sring!|

|sring!|

|sring!|

Suara pedang terdengar sangat keras, Lean dengan lihai mengayunkan pedangnya kesana kemari. Sedangkan sang guru, dia tetap tenang menerima setiap serangan dari muridnya itu.

"Tuan muda semakin ahli ya."

"Tentu saja itu tuan muda kita!"

"Aku akan menjadi penggemar tuan muda."

"Aku juga."

Itulah bisik-bisik yang terdengar selama Lean berlatih. Lean hanya tersenyum tipis mendengar semua itu, dirinya tidak hebat tapi karena umurnya, dia nampak hebat dengan pedang.

|trang!|

Sebuah pedang telah terlempar keluar arena karena ditangkis pedang lain, sang guru yang terkejut karena pedang itu terlepas dari tangannya.

Sementara Lean masih mengacungkan pedang di tangannya dengan keringat bercucuran di tubuhnya.

"Hah..bagaimana..hah...guru?" Tanya Lean dengan nafas terengah-engah, tubuhnya sudah lelah.

"Bagus tuan muda, tapi anda harus meningkatkan stamina anda." Sang guru menjawab dengan senyum yang tercetak jelas diwajahnya.

"Sekarang beristirahatlah, tubuh anda pasti lelah." Ucap sang guru karena melihat dada Lean yang naik-turun dengan cepat.

"Oke." Lean menjawab dengan wajah berseri-seri.

"Tuan muda, anda harus mandi." Kata Elli yang entah kapan sudah berada di sebelahnya.

"Dih, gak mau." Lean memalingkan muka ke arah pelayannya itu.

"Haha, tuan lucu sekali, ayo cepat atau.." Elli menjawab dengan senyum yang manis.

"Hii, iya-iya, Elli cerewet." Lean lansung kabur karena tak ingin mendengar ceramah yang memanaskan telinganya.

........

"Lean, putraku, hiduplah dengan baik dan maaf." Ujar seseorang di atas ranjangnya sedih melihat bayi mungil di gendongnya.

"Fuah, hah... Hah... Hah." Lean terbangun dari pejaman matanya.

"Siapa itu tadi?" Tanya Lean pada dirinya sendiri karena bingung.

Dia hanya menutup mata sebentar saat mandi tapi kenapa ada sosok yang muncul di benaknya, terlebih lagi siapa itu?

"Ah sudahlah, lebih baik cepat karena kelas lain akan segera di mulai." Lean berkata sembari melangkah keluar dari kamar mandi.

Dan hari itu berakhir sama seperti sebelumnya, dengan banyak kelas yang diikuti dan juga beberapa tugas sebagai penerus keluarga Agranta.

Sampai pada malamnya.....







































Bersambung...





Hi guys, lama gak up, maaf ya tra ujian soalnya jadi harus belajar.

Makanya selama bulan ini tra bakalan jarang up, mana tau  gitu.

Nah buat kalian yang baru ujian juga semangat ya, Mudah-mudahan nilai kita semua bagus.

Segitu dulu, babay.

Kasian di gantung💅

The Duke(Hiatus!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang