"Don't forget to write an essay about Boggart in two percaments. Senin pagi semua sudah harus ada di meja saya"
"Yes, profesor"
Pelajaran berakhir. Hari ini kelas DADA telah selesai seperti biasa. Hal yang tidak biasa adalah: bukan Profesor Lupin yang mengajar kami. Melainkan Profesor Snape lah yang menggantikan kehadiran Profesor Lupin kesayangan anak Hogwarts.
Ditambah tugas essay yang selalu Snape berikan tiap pelajaran, seakan menambah beban pekerjaan siswa/i Hogwarts dari semua house.
Aku segera membereskan buku-buku yang berantakan di mejaku dan menumpuknya dengan rapi. Sesudah itu aku segera beranjak dari mejaku dan keluar dari kelas DADA.
Di tangga aku bertemu dengan Rose. Nama lengkapnya Rose Julian. Dia adalah teman dari house Ravenclaw. Orangnya baik, ramah dan dia juga sangat cantik. Rambutnya merah khas orang British. Bibirnya tipis namun merah ke pink-pink an. Dan badannya ideal. Pokoknya dia tipe orang yang kalau pake baju apa saja pasti cantik.
Juga mata biru mengkilatnya yang sangat menawan membuat siapa saja bisa berlama-lama menatap Rose.
"Hi Grace. Habis pelajaran apa kamu tadi?" Tanyanya kepadaku.
Kami berdua menuruni tangga bersama.
"Tadi pelajaran DADA" ucapku padanya.
"Aa berarti kamu diajarin sama Profesor Lupin ya"
"Tidak.. Profesor tidak hadir hari ini. Digantikan oleh Profesor Snape" infoku pada Rose.
"Aa. Biar ku tebak! Pasti ada PR essay dari Profesor Snape!"
Aku mendesah. "Iya"
Rose tertawa. "Makanya aku saranin, kamu kalau kelas sama profesor Snape, siap-siap senam jari deh!" Dan ia masih tertawa.
"Ehem! Mrs. Julian. Mrs. Russel..."
GAWAT
Tiba-tiba ada suara dingin dan rendah dari belakang kami. Kami mau tidak mau harus membalikkan badan kami dan melihat siapa yang berbicara di belakang.
Ternyata, guru galak itu sudah ada di belakang kami dan menatap mata kami dingin.
Aduuhh! Kalau sampai tugas aku ditambahin gara-gara kejadian ini, awas aja kamu Rose! :")
"Selamat siang profesor" ucapku.
"Selamat siang Mrs. Russel. And Mrs. Julian. Siang yang sangat cerah untuk membicarakan tugas yang telah saya berikan ya? Apakah terlalu berat untuk anak-anak muda yang energetik seperti kalian?"
"TIDAK PROFESOR! HEHE SAMA SEKALI TIDAK!" ucap Rose melebih-lebihkan nada suaranya.
Aku hanya bisa bersikap se-natural mungkin agar tidak kena apa-apa dengan profesor dingin ini.
Selama Rose berbicara pada Profesor Snape aku memperhatikan wajah profesor dingin itu. Bukan karena aku suka padanya! Eww.. Namun karena ada sesuatu di wajahnya yang berbeda.
Aneh.
Apa hanya aku yang melihat bahwa profesor dingin itu tersenyum tipis sekali dan bola matanya membesar?
"Kami akan selalu mengerjakan tugas yang profesor beri dan jangan-"
Aku segera memotong bicara Rose.
"Khawatir profesor! Karena kami juga akan mengumpulkannya tepat waktu" ucapku.
Seketika dia menatapku, dan senyuman tipisnya hilang. Matanya juga kembali normal. Bahkan menjadi dingin.
Profesor itu diam sebentar.