Grace's POV
Hari ini ada yang berbeda. Snape tidak muncul di the great hall
Biasanya pria itu akan menduduki kursi di sebelah profesor Lupin. Tapi tidak. Bangku kosong itu lega karena tidak diduduki oleh siapapun. Harusnya aku turut senang dengan keadaan lega bangku itu. Tapi, ini tidak.
Aku gelisah.
Sudah dua hari semenjak pelajaran potion terakhir aku menemuinya. Ingat kan waktu dia memberi buku eksklusif itu kepadaku? Setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi. Tidak pula di makan malam great hall. Dan profesor lain pun nampak biasa saja dengan hal tersebut. Seakan kepergian Snape ini... Bukan apa-apa...
Atau mereka tau ke mana Snape pergi?
DUBRAK!
Seisi great hall hening ketika gebrakan itu muncul. Langkah kaki yang ku kenal. Jubah dan warna hitam yang khas.
Itu Snape.
Dia berjalan angkuh melewati ratusan murid Hogwarts. Seakan-akan ia sedang berada di runway bergengsi. Tangannya mengikuti gerakkan tubuhnya yang berjalan dengan wibawa. Kalau ada model lelaki fashion show yang terbaik, mungkin Snape pemenangnya.
Dengan santai ia duduk di meja makannya. Menaruh napkin pada lehernya dan menatap Dumbledore, "aku sudah lebih baik profesor." Jelasnya mantap.
"Good to hear that Severus. With your entrance i'll be able to see that myself."
"Pardon me, profesor."
Dumbledore menengok ke kerumunan yang berhenti makan dan asyik mendengar percakapan mereka. "Everyone please eat again!" Serunya. Dan the great hall kembali ramai oleh obrolan mereka.
"Severus..." Albus membisik kepada sang potion master. "Please don't do that again... But i like your entrance... Hehehe" kekehnya.
Murid-murid lanjut makan. Para profesor juga. Tapi tidak dengan aku. Aku dari tadi memperhatikan Snape.
Yang sepertinya aku ketauan.
Snape hanya menatapku. Dingin sekali.
"Shut... Grace, sup mu!" Bisik Hermione.
Sup ku sudah dingin dan mengental. Sial! Karena profesor tua itu aku jadi tidak menikmati makananku.
Aku butuh air. "Hermione kau mau kuambilkan air?"
"Of course! Thanks!"
Aku berdiri meninggalkan kursi dan
BRUK
"WATCH YOUR EYE YOU FIL-" seru Draco. Entah mengapa ia berhenti berkata-kata? Aku menatapnya heran. Sedangkan balasan yang kudapat hanyalah tatapan dengan semringai tipis mulutnya. "Untung kau cantik..."
WHAT!?
"See you in potion" ucap Draco. Meninggalkanku duluan. Ia benar... Potion adalah pelajaran jam terakhir hari ini.
Aku reflek menengok ke arah Snape. Ia cepat-cepat menurunkan pandangannya dan menyantap kembali sosis di piring. Mukanya tidak suka...
***
"Ada yang tahu apa efek yang akan didapat seseorang bila ia meminum polyjuice potion?"
Seperti biasa selalu Hermione yang mengangkat tangan. "Transfigurasi. Saat seseorang meminum polyjuice potion orang tersebut akan mampu merubah fisiknya menjadi orang yang diinginkan. Cukup mengambil sepotong rambut orang yang dituju dan dimasukkan ke dalam polyjuice potion. Namun pembuatan polyjuice potion sangatlah susah dan waktunya cukup lama."