Hi there! Sorry but this is not a new chapter (i'll make it soon)
But now, i would like to ask for help,
So can u, do a quick subscribe and maybe take a look a lil' bit of my shorts movie cinematography videos? Extra u can share it with your friend! That would HELP ME INDEED!
https://www.youtube.com/@itslielie
Alright. Last wish, please give a request for anything u would wish to come on the next chapter of Snape.
Thank you very much!
Okay this is a lil bonus chapter for ya'll
Grace's POV
DUBRAK!
"KALO JALAN PAKE MAT-"
"Yes INDEED Mrs. Russel.. Or should i call you by your name to prevent you from knowing that I WAS WALKING TO THIS DIRECTION FIRST!"
"But-"
"But you think your clumsiness... Makes it... More acceptable... Don't you? And... Huh... Your present box... For someone?"
"Halah, prof pagi-pagi udah drama aja! Kenapa si, maaf atuh. Grace lagi buru-buru mau ke ruangan DADA!"
BRAK! Snape menerjang ke arahku. Memojokkan diriku pada sisi jembatan Hogwarts. Matanya yang legam itu menerawang ku hingga dalam. Dalam sekali.
"Don't... Lie... to me...."
"What?"
"I know you're going to meet profesor Lupin!"
"So?"
"So!? With that... Box... What are you going to do Mrs. Russel? Planning to surprise him on his birthday? Kasih kado yang spesial untuknya? Asal kau tahu darling," Snape mendekatkan wajahnya kepadaku "kamu TIDAK diperbolehkan... melakukan itu..."
"Haha! Severus, are you unreasonably jealous with the fact that you're OVERTHINKING what's going on?"
"Lalu, apa yang jadi persoalan seorang gadis cantik di SABTU HARI pergi ke ruangan DADA yang sepi dan hanya didampingi oleh profesor KESAYANGAN semua murid Hogwarts? Dengan kotak SPESIAL itu... Warna hitam lagi... Pasti kamu tahu warna kesukaan profesor Lupin..."
"Snape..."
"What!?"
"Ini kotak untukmu. Aku ke sana sekarang karna aku DAN SE ASRAMA REMEDIAL DADA EVEN HERMIONE!"
Krik-krik... Wajah Snape mengatakan segalanya. Ia sadar betapa bodohnya ia menduga-duga hal yang bahkan jauh dari kata benar.
"KENAPA KAU TIDAK BILANG DARI TADI!?"
"ELU SIH PAGI-PAGI UDAH SUUDZON AJA!"
"JANGAN PANGGIL AKU ELU, SAYANG!"
"Iya sayang... Kalau begitu tolong antar aku ke kelas DADA plis... Kalau telat nanti nilaiku gimana donk? Kamu nanti ga bisa lamar aku lagi karna ga naik kelas..."
Dengan cepat, Snape memegang pergelangan tanganku. Lalu ia berubah menjadi bayangan hitam yang membawa aku pergi bersamanya. Kami sampai di depan kelas DADA. Ternyata di dalam sudah ramai. Tinggal aku yang belum masuk.
"Psst!" Aku berbisik ke telinga Snape "thank you love!"
"Sana... Urusi nilai mu. Nanti gajadi nikah lagi sama aku... Aku pergi dulu..." Balas nya berbisik.