/POV SNAPE/
Belakangan ini sering kuperhatikan gadis itu tak seriang yang biasanya. Ia terlihat murung. Matanya juga tidak berkilat lagi. Seperti ia selalu bengong dan entahlah.. kelihatan seperti orang depresi saja.
"Kelas selesai!"
"Thank you profesor"
Kelas ku selesai. Aku hanya bisa memandang dia berharap ini bukan karena masalah cangkir yang pecah dan teh yang tumpah kemarin. Kalau sampai begitu, sensitif sekali anak itu!
Selesai kelasku ia pergi ke arah berlawanan dengan murid yang lain. Dia mau kemana ha?
Lagian buat apa aku mikirin!
.
.
.ARGH!
Kemana anak itu pergi?!
Aku segera mengikutinya diam diam dari belakang.
Ternyata ia menuju taman belakang Hogwarts. Buat apa dia kesana?
Dia duduk di salah satu bangku taman. Suasana di taman itu sepi.
Ia membelakangi ku. Jadi ia tak bisa melihatku tentunya.
Ia hanya... bengong, sepertinya.
Ia menuju ke jembatan. Kenapa dia harus kesana elah!
Aku tetap mengawasi nya. Ia berjalan ringan disana. Menelusuri lorong demi lorong jembatan yang memanjang ke arah kanan.
Sebaiknya kusamperin saja ni anak! Buang-buang waktu!
Aku mendatangi nya dan segera ia terlihat santai sekali. Ia masih menatap pemandangan di bagian kanan jembatan. Matanya terlihat setengah kosong.
"Mrs. Russel! Ini jam makan siang! Seharusnya kau berada di Great Hall sekarang!"
Ia menatapku. "Profesor, maaf.. namun jam pelajaran mu selesai pukul 11.45... masih tersisa 15 menit sebelum makan siang, hehe"
Oiya bener juga
Aku hanya menatapnya tajam. Ia membalas dengan senyuman.
"Baiklah"
Mungkin dia tak percaya, alih-alih aku pergi meninggalkannya. Aku mendekatinya dan berdiri di sampingnya.
Pemandangan siang itu sedikit mendung, namun tetap indah di mata. Angin sepoi-sepoi menyejukkan telinga dan tubuhku.
"You know what profesor? Banyak orang suka melihat pemandangan dari ruang astronomi. Namun aku jujur lebih tertarik melihat pemandangan dari sini. Entah mengapa"
Sangat tidak penting pembicaraanmu Grace Russel
Batinku.
"Hehe. Maaf kalau itu tidak penting sepertinya"
Lah! Ni anak bisa baca pikiran atau memang kebetulan?
Ah ga penting juga! Podo wae toh!
"Jadi kau mau kembali atau tidak?"
Dia mematung. Kenapa gadis ini diam saja? Dan mukanya menjadi tegang.
"Hei! Aku hanya menanyakan apakah kau mau kembali ke ruang makan atau tidak sekarang?"
Seketika mukanya rileks kembali.
"Aa! Hahaha! Maaf profesor. Sepertinya tidak profesor. Masih ada sekitar 10 menit lagi. Aku tak keberatan bila kau duluan profesor"Aneh ni anak.
"Baiklah. Kutunggu kau di ruang makan bersama" ucapku.
Aku segera meninggalkan jembatan itu dan pergi ke Great Hall.