Galaxy

144 17 0
                                    

*Dengerin lagunya + baca bakal lebih enak

"Kau suka banget lagu itu ya?" Tanya lelaki dingin di samping ku itu.

Kalau boleh jujur memang aku suka banget sama lagu ini. Dan kalau suka sama lagu, aku nyanyiin terus aja lagunya!

"Iya profesor. Lagunya enak hehe." Tuturku.

Profesor itu hanya menghela nafas dan menoleh ke arah lain.

Kami berdua berdiri di jembatan kanan Hogwarts. Malam itu bintang unjuk diri dan bulan bersinar hampir bulat penuh. Angin semilir dingin membelai rambut kami lembut. Cukup lama keadaan hening, hingga akhirnya profesor Snape membuka bicara.

"Coba kau nyanyikan lagu itu lagi!"

"Yakin profesor?" Tanya ku heran. Tumben profesor mau dengar aku nyanyi.

"Lakukan saja apa yang aku suruh!" Ucap Snape kembali.

Akhirnya mau tidak mau aku menyanyi lagu itu kembali.

🎶 Where ever we find ourselves. You can just be yourself

Close your eyes, and feel me

It's all in your mind, all of the time

Let it go, and let me know

I'm all in your mind, all of the time

So tell me what keeps you up all through the dead of night, then i'll make it right

Cause' when we're lost in the stars, i hope they fill your heart, with all of their light

When we we're all alone, i hope you feel at home

Where ever we find ourselves. You can just be yourself

Close your eyes, and feel me

It's all in your mind, all of the time

Let it go, and let me know

I'm all in your mind, all of the time-

"Suaramu bagus juga." Ucap Snape hampir memotong nyanyian ku.

Aku sedikit tersipu. "Wii! Thank you profesor!"

"Tapi menurutku, lagu tadi terlalu naif. Disaat kita percaya kepada orang yang kita cintai, yang belum tentu mencintai kita." Ucap Snape terdengar serius.

"Kau tahu, kita tak bisa percaya sama orang. Siapapun dia. Bahkan orang yang kau cintai pun.."

Entah mengapa, Profesor Snape terdengar kesal namun ada kesedihan yang menyelinap dibalik nada suaranya itu.

"Cinta itu naif, profesor."

Profesor Snape menoleh ke arah ku.

"Menurutku pribadi." ucapku memperjelas.

"Dan kadang cinta butuh keberanian untuk dikecewakan. Karena pada dasarnya, cinta tak mengharapkan balasan."

Kedua pribadi itu membisu di jembatan. Malam sunyi ini semakin hening karena kediaman mereka. Entah kenapa aku juga ikut membisu bersama profesor Snape. Padahal aku dapat saja membuka pembicaraan lain.

"A-ehem! Mrs. Russel! Mana janji mu bahwa sebentar lagi kau akan masuk ke kastil? Sampai sekarang kau belum kembali ke kastil sama sekali!" Ucap Snape memecah keheningan. Suasana pun menjadi cair kembali.

"Oiya! Lupa profesor hahaha maaf maaf profesor!" Ucapku terbahak-bahak. Namun karena Snape tidak tertawa sama sekali, aku pun terpaksa diam secara spontan. Akward banget :)

Kami pun berjalan menuju kastil dan aku segera masuk ke ruangan asrama ku. Malam itu dingin namun suasana kamar Gryfindor ku sangat hangat. Kaos kaki yang kupakai serta baju hangat yang aku kenakan menambah kehangatan dan kenyamanan malam. Belum lagi bantal dan selimut yang hangat dan nyaman serta suara hujan yang tiba-tiba muncul. Ini night goals banget sih.

Snape.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang