The First Wildest Dream

161 21 0
                                    

Snape's POV

Sial...

Kenapa sekarang aku selalu ditemani anak itu.

Aku tidak terbiasa dengan hal ini...

Dan aku tidak boleh terbiasa akan hal ini...

Aku perlu biasa saja dengannya... Aku tidak bisa kehilangan nya seperti aku kehilangan Lily lagi...

Grace's POV

Aku mencuci rambut dan badanku secepatnya. Lantai asrama yang dingin basah kena air bekas mandi. Kupakai salah satu baju favoritku. Sweater warna maroon dan celana jeans panjang. Setidaknya ini sedikit membantuku meredam dinginnya malam.

Ku menuruni tangga common room dan pergi ke great hall. Sepi. Hanya ada satu dua anak dari house lain yang tidak pergi liburan. Itu pun mereka ada teman. Dan aku tidak lagi bersama Rose. Sahabatku. Ya sudahlah apa boleh buat.

Tapi, tadi Profesor Snape bilang bahwa ia akan menyusul. Semoga saja benar. Karena di sini aku cukup kesepian. Biasanya aku sebangku dengan Hermione dan The Weasleys. Kini mereka tidak ada. Walau demikian, sajian di depanku nampak begitu lezat. Aku sebaiknya menyantapnya cepat-cepat sebelum tidak hangat.

Aku fokus ke makanan ku. Tanpa sadar terdengar suara derap langkah kokoh ke arahku. Ia duduk di sampingku dan aku kira ia adalah anak kesepian dari house lain. Padahal...

Profesor snape yang duduk di sebelah ku.

Ia membawa sepiring makanan dan semangkuk krim sup hangat. Matanya yang hitam menengok ke arahku. "Selamat makan Mrs. Russel." Ucapnya singkat sebelum ia menyantap makanannya.

Aku tidak tahu harus ngomong apa. Ku hanya mengangguk ringan. Ternyata kejadian ini mengundang perhatian dari murid house lain.

Lihat mereka. Profesor snape makan sama murid. Itu kan murid yang wawancara profesor snape saat hari guru. Wah ada apa dengan mereka. Jangan-jangan

"Seorang profesor berhak makan dengan siapa yang ia mau. Serta mengambil poin dari murid asrama yang TIDAK DAPAT MENGHARGAI pilihannya." Tegas Snape seketika.

Hal tersebut membuat seisi great hall diam. Beberapa detik kemudian mereka mulai asik kembali dengan percakapan masing2.

Aku yang SANGAT canggung berhenti sejenak dari menyuap sosis.

"Kau ingin sakit Mrs Russel? Bukankah sudah kukatakan kau harus makan-"

"Iya profesor! Siap!" Ucapku lantang. Aku menghabiskan makanan ku. Lahap.

AKHIRNYA HABIS! (SENDAWA)

SIAL!!!

Aku membungkam mulutku erat. Perlahan melirik ke sebelah kanan profesor snape yang sedang makan. Ia masih makan tak memberi respon apa-apa.

"Maaf" celetukku. Kembali ku menutup mulutku.

Tak ada jawaban. Tangannya merogoh sebuah kain berwarna putih dan menaruhnya di depan piringku. Itu kain lap.

"Muka mu belepotan. Pake itu!"

Astaga... Inikah profesor snape? Kenapa hari ini dia jadi perhatian sama aku begini? EH MIKIR APA SIH KAMU, GRACE! SADAR DONK DIA CUMA GITU KARNA SEBATAS KEBAIKAN SAJA-

"Jangan terlalu banyak mikir. Cepat lap wajahmu!"

Sial, Legilimancy lagi!

Aku pun mematuhi perintahnya. Snape beranjak dari kursinya. Masih ada sedikit sisa makanannya. Pria itu berjalan ke arah minuman. Aduh aku juga lupa ambil minum mana haus lagi. Tapi males ke sana nya.

Snape.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang