1. Amarah Papa

57.2K 2.5K 118
                                    

"Alana pulang sama siapa tadi?" tanya Akala untuk pertama kalinya setelah ia memarkirkan motornya di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alana pulang sama siapa tadi?" tanya Akala untuk pertama kalinya setelah ia memarkirkan motornya di depan.

Lelaki dengan jaket kulit berwarna hitam itu kemudian berjalan mendekat ke arah teman-temannya yang berkumpul di sebuah ruangan yang mereka jadikan basecamp selama ini.

"Kok nggak ada yang jawab?" tanyanya kembali setelah pertanyaan belum mendapatkan jawaban.

Ia mengedarkan pandangannya untuk menatap wajah temannya satu-persatu. "Kalian bisu?"

"Kalau dia pulang sendiri memangnya kenapa? Lo peduli apa, sih?!" Sarkas Reno menjawab sembari menatap Akala malas.

Akala yang sedang dalam suasana buruk menggebrak mejanya keras ketika mendengar jawaban Moreno yang terkesan mengejek dirinya. "Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"

"Nggak usah berantem, kayak anak kecil aja. Lagian tadi Alana pulang sendiri." Shaka yang sejak tadi hanya menyaksikan drama teman-temannya pun angkat suara.

"Pulang sendiri? Kalian kenapa nggak ngantarin dia pulang?!!" geramnya.

"Kalian denger omongan gue beberapa hari yang lalu nggak sih?!!" teriaknya kesal.

"Kan gue udah pernah bilang buat antarin Alana kalau gue nggak bisa ngantarin dia!!!" ujarnya penuh amarah menatap temannya bergantian.

Reno yang melihat sikap Akala barusan memutarkan matanya malas. Ia segera berdiri untuk menatap Akala tajam. "Memangnya yang pacarnya Alana siapa? Kita apa lo sih, hah?!"

"Gue kan lagi ngantarin Aluna tadi!!" balas Akala menatap balik Moreno.

"Sekali lagi gue tanya. Pacar lo siapa? Alana apa Aluna?!" balasnya dengan menekankan setiap katanya.

Setelah mengucapkan itu, Reno lebih memilih untuk keluar. Berada di dalam bersama Akala akan menambah suasana semakin tegang jika sudah menyangkut tentang Alana.

"Ak...lagian kan Alana dan Aluna serumah, lo juga bawa mobil. Jadi bisa kan buat ngantarin Alana sekalian?" tanya Shaka setelah keheningan menyergap mereka selepas kepergian Moreno

Akala membuang napasnya pelan. Ia menatap teman-temannya bergantian. "Tadi gue sudah ada janji sama Aluna.

"Yah... Akala yang bodoh is back!" seru Hagian yang segera mendapat jitakan keras dari Abraham.

°°°

Aluna menatap pintu kamar saudara kembarnya ragu-ragu. Sudah lima menit ia berdiri kaku di sini tanpa ada pergerakan sejak tadi. Ia mendongakkan kepalanya ke atas untuk mengatur napasnya yang memburu sejak kejadian tadi.

Tok...tok...tok

"Siapa?" Suara lemas di dalam sana menyambut pendengaran Aluna untuk pertama kali. Dan itu membuat hatinya sedikit berdenyut.

Memories Of Love  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang