Aluna merasakan tubuhnya membeku seketika. Ini tidak mungkin kan? Mereka sudah menggunakan pengaman jadi kemungkinan tertular sangat kecil sekali bukan?
Aluna terus mempertanyakan kekalutan itu berulang kali. Menepis rasa panik yang tiba-tiba saja membuatnya mual dan mendadak dunia seperti berputar.
Aluna :
"Lo bohong kan?"
Sembari harap-harap cemas Aluna melangkahkan kakinya ke sembarang arah. Kukunya yang cantik ia gigit hingga berubah kasar dan sedikit berdarah.
Demi Tuhan Aluna tak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Sebab ia selalu berpikir bahwa mereka selalu bermain aman.
X :
"Gue cuma main sama lo. Itu kalau gue tertular artinya lo yang bawa virus ini ke gue.""Sialan!!!" Aluna mengumpat.
Ia memang akhir-akhir ini sering merasakan tubuhnya sedikit melemah daripada biasanya. Namun ia tak pernah berpikir bahwa ia akan tertular penyakit menjijikkan itu.
Aluna :
"Gue bakal periksa. Lo jangan bilang ke siapapun termasuk keluarga gue."Pada akhirnya Aluna akan menebus semua dosanya di masa lalu bukan?
○○○
"Kita mau ke mana, Kal?"
Pagi ini semburat matahari pagi terasa hangat menerpa kulit-kulit tubuh. Sinarnya yang kuning jatuh menerobos dedaunan angsana hingga mencipta beberapa bayangan acak.
Lalu, mendadak saja Akala mengajak Alana pergi sebentar untuk menghirup udara segar yang ada di taman di sekitar rumah sakit. Alana dengan kandungannya yang mulai memasuki trimester ke dua kini mendorong tubuh ringkih Akala yang terduduk lemas di atas kursi roda.
"Al..."
"Iya..."
"Kamu hebat. Terima kasih sudah bertahan sampai sejauh ini, Alana."
Benar. Alana sudah berhasil untuk bertahan hingga sejauh ini. Maka dengan segala harapan yang setiap malam ia langitkan, Alana meminta kepada Tuhan semoga Akala bisa selamanya ada di bumi. Semoga hari-hari Akala lebih panjang. Dan semoga...Akala tidak pergi.
"Dan kamu harus sehebat aku," balas Alana dengan suara yang bergetar.
Akala ingin. Ia ingin sehebat Alana. Ia ingin bertahan lama. Namun, ketika ia ingin berkelahi dengan takdir rasanya itu tidak akan mungkin. Tuhan telah menetapkan sesuatu sesuai garis lintasannya. Tuhan telah mengatur semuanya termasuk peluang hidup yang mungkin hanya tersisa sekecil biji sawi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of Love (SELESAI)
Teen FictionAlana harus menerima kenyataan jika ia dan Aluna tidak akan pernah bisa setara sekalipun mereka saudara kembar. Aluna sang malaikat tidak pantas disandingkan dengan Alana si perempuan berhati iblis. Setidaknya itu lah kata orang-orang. Dan Alana mem...