Hai...Aku penulis cerita 'Memories Of Love' mau berterimakasih sama kalian yang udah mau baca cerita ini. Padahal pembacanya masih sangat-sangat sedikit.
Kalau boleh tahu alasan kalian baca cerita ini apa, sih? Soalnya menurut pengamatan aku banyak pembaca yang lebih suka cerita yang pembacanya udah ratusan ribu bahkan jutaan hehehe...
Aku bertanya pure karena penasaran aja sih 😭
Oh iya jangan lupa spam komentar sama vote, ya 🐒❤️
Lampu-lampu spotlight menyorot terang menembakkan cahaya yang saling berpencar tajam pada stage yang berdiri di depan. Cahaya-cahaya yang bergerak berputar saling berkejaran menyesuaikan dengan irama lagu yang dibawakan oleh para musisi. Suara-suara drum yang bergema bersenandung indah bersatu dengan suara vokalis dari group band ternama.
Para penonton yang didominasi oleh usia remaja terlihat antusias menyambut konser yang digelar kali ini. Konser tertutup dan hanya diadakan setidaknya sekali dalam satu tahun itu dihadiri ribuan penonton kali ini.
"Al, habis ini kita nginep di hotel aja, ya!" teriak Ailee yang suaranya teredam oleh semarak suara di depan sana.
"Katanya nginep di rumah lo?" balas Alana tak kalah keras.
"Kejauhan. Lagian di dekat sini ada hotel yang bagus kok. Tempatnya nyaman."
"Ya udah, gue ngikut aja."
Lalu obrolan mereka berakhir. Masing-masing mulai larut dalam euforia yang diciptakan dalam ruangan terbuka yang digelar di daerah Jakarta Pusat kali ini. Baik Alana maupun Ailee gadis itu lebih memilih menikmati sembari mengikuti irama beat dari boyband idola mereka dibawah gemerlap lampu stage yang saling berpendar tajam.
Lalu redup. Follow spot pun mulai bermunculan. Membentuk lingkaran yang menyorot terang pada salah satu tempat di tengah-tengah panggung. Gerakannya melambat, seiring dengan irama biola yang terdengar merdu mengikuti gerakan violin di atas sana. Nada-nada gesek yang terbentuk terdengar indah, menghanyutkan para penonton seolah ikut terbuai dalam alunan itu. Termasuk Akala.
Akala mengalihkan tatapannya kepada Aluna ketika jemari gadis itu mengambil jemarinya dan menggenggamnya erat. Pertunjukan biola yang mengingatkannya dengan secuil kenangan yang ia miliki bersama Alana, yang tiba-tiba melintas pelan dalam memori kepalanya.
"Lo suka menonton pertunjukan biola?" bisik Akala lembut.
Aluna menggeleng. "Nggak begitu suka. Tapi karena lo suka gue jadi ikutan suka," balas Aluna lalu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of Love (SELESAI)
Teen FictionAlana harus menerima kenyataan jika ia dan Aluna tidak akan pernah bisa setara sekalipun mereka saudara kembar. Aluna sang malaikat tidak pantas disandingkan dengan Alana si perempuan berhati iblis. Setidaknya itu lah kata orang-orang. Dan Alana mem...