8. Fitnah Keji Aluna

27.3K 1.7K 207
                                    

Hai....

Aku mau masih kamu spoiler dikit📍

Jadi gini, Akala dan Alana bakalan terus bersinggungan hingga akhir part karena itu bagian terpenting dari cerita ini.

Apalagi ini masih pengenalan konflik, belum masuk konflik utama yang tentunya semakin membuat perasaan kalian terasa diaduk-aduk seperti adukan bubur ayam abang-abang di pagi hari🐒

Ya udah gitu aja informasi dari saya...

Jangan lupa spam komentar ya!

Ravindra menatap kedua putrinya dengan tatapan yang sulit diartikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravindra menatap kedua putrinya dengan tatapan yang sulit diartikan. Matanya yang tajam memindai satu-persatu wajah identik dari kedua putrinya. Kabar mengenai Aluna sudah sampai di telinganya begitu ia mendapatkan informasi dari orang kepercayaannya.

"Aluna, udah baikan?"

Gadis bernama Aluna itu mendongakkan kepalanya begitu mendengar pertanyaan dari papanya. Aluna kemudian menganggukkan kepalanya lemah. "Udah, Pa."

Sedangkan lelaki paruh baya yang baru saja mendengar jawaban dari salah satu putrinya pun mengembuskan napasnya lega. Lalu mata tajamnya yang tadi menatap Aluna lembut kini berbalik menatap putri sulungnya dengan tatapan yang berbeda. Sebuah tatapan mengerikan yang meliriknya saja Alana tak berani.

"Kamu sadar sama kesalahan kamu hari ini?"

Suara rendah namun penuh penekanan dari Ravindra mampu membuat Alana merasa ciut. Gadis itu menundukkan kepalanya serendah-rendahnya, bibirnya yang mulai terluka di dalam sana akibat gigitan kuat dari giginyaa membuat Alana menahan rasa nyeri itu dalam-dalam.

"Alana nggak punya mulut buat jawab omongan Papa?"

"Maaf, Pa," bisiknya pelan.

"Kamu kira attitude kamu udah bagus?"

Alana mendongakkan kepalanya. Matanya yang menyorot ketakutan menatap Ravindra bingung.

"Kamu kira perbuatan kamu sangat terpuji dengan merobek buku tugas milik adik kamu?"

"Maksudnya?" tanyanya mulai tak mengerti.

Ravindra berdecih. "Jadi itu alasan kenapa Aluna luka tadi pagi? Dan nggak cukup sampai disitu, kamu juga yang nyebabin Aluna dihukum di tengah lapangan hingga dia pingsan tak sadarkan diri?" ujarnya mulai emosi.

"Alana masih nggak ngerti maksud Papa apaan?"

"Kenapa kamu ngerobek buku PR adik kamu pas dia minta tolong buat bantuin tugas dia yang masih kurang satu soal?"

Alana mulai paham sekarang. Gadis itu kemudian menggelengkan kepalanya pelan. "Enggak. Bukan begitu kejadian yang sebenarnya."

Gadis itu kemudian menatap ke arah saudara kembarnya. Aluna yang ditatap Alana memilih untuk mengalihkan tatapannya ke arah bawah.

Memories Of Love  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang