7. Moreno Yang Perhatian

27.4K 1.7K 115
                                    

“Lo kenapa pakai masker, Al?” Ailee berbisik pelan kepada Alana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo kenapa pakai masker, Al?” Ailee berbisik pelan kepada Alana.

“Gue lagi flu.”

Ailee mendekat ke arah Alana. Matanya memicing curiga pada masker medis yang tengah dipakai oleh sahabatnya itu.

“Masa, sih? Tapi suara lo normal kok?” selidik Ailee masih tak percaya dengan jawaban yang diberikan oleh Alana.

“Habis ini jam kosong, kan? Gue mau ke UKS nanti. Lo ikut nggak?” Alana balik bertanya.

Ailee tampak berpikir lalu menggelengkan kepalanya cepat. “Gue mau PDKT habis ini,” jawabnya kemudian menyengir lebar.

“Sama siapa?”

“Kepo deh kaya dora.” Setelah mengatakan itu Ailee bergegas pergi meninggalkan Alana yang mengangkat bahunya tak peduli.

“Bocah prik!” rutuk Alana begitu tubuh sahabatnya sudah tenggelam dari balik pintu kelas.

Alana mengedarkan pandangannya menyisir seluruh isi kelas. Matanya berpendar mencari-cari keberadaan seseorang yang tiba-tiba menghilang begitu jam pelajaran pertama berakhir. Tidak biasanya Akala pergi meninggalkan kelas meskipun keadaan kelas sedang jam kosong dan itu sedikit membuat gadis itu penasaran. Apalagi Hagian dan Shaka juga ikut menghilang beberapa saat setelah Akala pergi.

“Tapi syukur deh, gue nggak akan kejebak dalam situasi canggung sama dia.” Alana berujar enteng.

Selepas memasukkan buku-buku pelajaran miliknya ke dalam tas ransel navy miliknya, gadis itu pun segera beranjak pergi meninggalkan ruang kelas yang sebagian sudah tak berpenghuni akibat jam kosong kali ini.

Alana berjalan pelan menyusuri koridor yang terlihat lengang, tidak ada satu pun siswa yang tersisa di jam pelajaran ke tiga kali ini. Tangan kanannya kemudian bergerak untuk menaikkan maskernya menutupi lukanya dengan sempurna. Matanya berpendar bebas menatap lapangan yang juga terlihat sangat sepi.

Dan senandung kecil yang berasal dari bibir mungilnya sesekali terdengar lirih mengiringi langkah kakinya yang berdentum nyaring sepanjang koridor. Kemudian pada keadaan itu sesuatu membuat Alana berhenti tiba-tiba ketika ia tak sengaja melewati kelas Aluna di kelas dua belas IPA 1.

Alana yang tengah melintas tadi segera berhenti sejenak, indera pendengarannya ia pertajam untuk menangkap kasak-kusuk kecil yang tengah membicarakan tentang saudara kembarnya, Aluna.

Yang seketika membuat ia segera melangkah maju menuju suatu tempat yang tadi sedang dibicarakan oleh segerombolan siswi di ambang kelas saudaranya, yang kebetulan kelas Aluna juga terlihat kosong tanpa ada kegiatan belajar mengajar kali ini.

°°°

Suara tawa yang terdengar nyaring dari balik ruangan serba putih itu menghentikan langkah Alana yang hendak menggapai daun pintu. Tawa dua orang yang begitu ia kenal adalah milik Aluna dan Akala yang tengah bersenda gurau di dalam sana. Lelaki yang tadi pagi baru saja membuat jantungnya berdebar kembali setelah perpisahan itu, adalah orang yang sama yang siang ini membuat hatinya kembali ngilu.

Memories Of Love  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang