Dua

8.8K 939 66
                                    

-Langit berkata kiasan hidup pasti ada alur maju atau mundur kisah akan terbentuk bait demi bait-
.

.

.

Sudah tiga hari mereka mos dan Hari ke tiga ini mereka akan melihat demos atau demo eskul yang di selenggarakan oleh sekolah, terlihat banyak siswa dan siswa kelas 11 dan 12 yang mempersiapkan diri untuk demo eskul ini, tetapi untuk anak baru atau kelas 10 yang masih bau kencur cukup untuk melihat dan mengamati acara yang di selenggarakan.

Seperti hal nya kelas 10 Ipa 1 terlihat beberapa siswa ada yang keluar kelas sambil memandang ke bawah atau ke arah lapangan, ah kelas mereka di lantai 3 jadi wajar mereka melihat ke arah bawah bukan atas, lalu beberapa siswa ada yang bercanda ada juga yang tertawa seperti fahri dan revan mereka berkenalan dengan teman sekelas lainnya, ada ray, naufal dan izra mereka semua teman yang belum lama mereka berdua temui.

"Kepada seluruh Siswa dan Siswi Kelas 10 di harapkan turun ke lapangan"

Suara terdengar dari speaker, tanda bahwa mereka harus keluar kelas dan mulai turun ke lapangan agak pengap saat turun karna ramainya siswa dan siswi yang turun.

"Yok turun udah di panggil tuh" kata fahri sambil mencolek teman sebangkunya atau revan

"nanti lah pengep pasti kalo turun sekarang" jawab revan sambil menguap

"nah setuju gua sama kata revan, lo paham lah gimana sempitnya tangga sedangkan siswanya aja ada 200 lebih" kata naufal sambil terus menatap komiknya, oh penggila komik ini

"lagian ri jangan terlalu rajin ini masih pagi" ray muncul entah dari mana dan tiba tiba berada di belakang fahri.

"Astagfirullah!! jangan nganggetin ray gak aman jantung" fahri terkejut dan mengelus dadanya.

"berisik berisik oy ganggu tidur" terdengar suara samar dari lipatan tangan di belakang fahri.

Fahri menghelang nafas hari ke 3 di sekolah barunya ini memang cukup menyenangkan karna dia memiliki teman yang cukup menarik seperti revan si penggila olahraga, Ray manusia usil dan rusuh, izra cowok pelor yang tidur di mana pun menurutnya tidur itu every day is every ware, dan naufal si penggila komik dan anime bisa di bilang naufal ini wibu.

"HEH! MAU SAMPAI KAPAN KALIAN DI KELAS, GAK DENGER KALIAN PENGUNGUMAN UNTUK TURUN KELAPANGAN HA!" teriak Siswa yang mereka yakini adalah osis.

"selow kak selow ini mau turun tadi rame masa iya kita dempet dempetan" jawab ray sambil berdiri nyenggol naufal, naufal yang di senggol hanya menutup komiknya.

" kamu kalo di bilangin ngelawan ya" jawab siswa itu dengan tangan bertopang dada.

"ampun suhu" jawab ray lalu keluar kelas di ikuti oleh fahri, revan, izra dan naufal.

"cih osis aja belagu bener" kata revan sambil bisik ke fahri.

"hush, mulutnya revan jangan gitu" fahri memperingati revan dan menggelengkan kepalanya pelan.

"lagian pake teriak teriak segala gendang telinga gua sakit" sambung izra dengan wajah muram terlihat kantuk bersarang di matanya.

"padahal cowok teriakannya kaya syahrini" lanjut rey yang sukses bikin mereka berlima ketawa.

"apa yang kalian ketawain? " suara terdengar di belakang mereka, mereka berlima kompak mengadap kebelakang, terlihat wajah panik di wajah naufal dan fahri namun berbeda dengan rey,izra dan revan.

"ohh lagi ngegibahin lo nih kak" jawab rey yang di anggukin oleh ketiganya.

"eh enggak kak gak gitu" fahri menimpali sambil menyikut tangan revan.

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang