tujuh

5.1K 696 36
                                    

-Tanpa aku tahu, kita sudah saling membutuhkan satu sama lain-
.

.

.

Sesi Demos atau demo eskul di mulai, di awali dengan pembukaan oleh mc dan sambutan oleh kepala sekolah serta pembos atau pembina osis selaku tim sukses acara demos ini.

Demos kali ini berjalan cukup lancar di awali dengan eskul musik dan dance lalu paskibra dan selanjutnya futsal, seperti demo eskul tahun lalu adek gemoy atau dedek gemes yang baru menginjak kelas 10 di suruh maju untuk unjuk diri, maksutnya berpartisipasi dalam eskul ini.

Tiga siswa dari kelas 10 maju untuk menunjukan skill mereka, di lapangan terlihat jelas rey memandang bocah kelas 10 dengan tubuh gak lebih dari sebahunya dan memakai kacamata, pandangan rey seolah bilang 'serius lo mau ngelawan gua' dan setelah pertandingan sengit tim rey dan dkk kalah.

Iya kalah.

Manusia yang rey anggap bantet itu skill main bolanya gak main main, udah lincah tak tiknya serta penyusunan strateginya gak bisa di remehin, sial rey merasa nyesel kan udah ngeremihin.

malu dia tuh.

Rey berjalan ke pinggir lapangan di mana tuh adek kelas bantet duduk, dengan raut datar dan nafas masih gak beraturan rey berdiri tepat di depan bocah itu,sedangkan cowok yang pendek itu cuman diam dan mendonga menatap rey yang juga menatapnya.

Mereka saling tatap tatapan selama beberapa detik.

Terpesona...

Aku terpesona...

Memandang memandang wajah mu...

Yang manis....

Background lagu sangat mendukung mereka saat ini, rey yang tersadar akan lamunanya jadi nyerengit jijik.

Dia ngapain sih? Tingkahnya najisin banget.

"gua rey, nama lu siapa? " kata rey tanpa basa basi karna udah di liatin anak kelas 10 lainnya.

"eum... Gua barat atau baratian raja selatan" jawab laki laki pendek itu dan sukses membuat rey bengong.

"bentar siapa? " tanya rey ulang.

"baratian raja selatan kak!"

Rey terdiam seribu bahasa, anjir namanya macem arah mata angin kenapa gak semua arah mata angin aja di pake, mak bapaknya gak kreatif amat pas bikinin nih anak nama.

"ohh oke nama gua rey atau reyzayar krisna lubis, gua harap pas pemilihan eskul lo pilih futsal" kata rey dan berjalan pergi.

"kalo gua pilih futsal apa yang gua dapetin? " jawab barat dan rey yang mendengar itu menghentikan Langkahnya.

"lo bisa jadi tim inti sesuai skill lo" kata rey sambil berbalik badan.

"gak menarik tawaran lo" jawab barat dengan raut acuh tak acuh.

"apa yang lu mau emang? " jawab rey dengan alis menukik.

"nanti gua bilang kalo waktunya pas" jawab barat cuek dan pergi ninggalin rey dengan tampang gobloknya.

Dia kaya orang linglung.

Lah dia di dominasi sama adek kelas, mana bantet.

Memalukan.




Sementara itu eskul basket udah mulai menunjukan permainannya gak jauh beda sama futsal revan dan izra bermain dengan semangat dan energik, membuat adek kelas yang melihat mereka terpesona.

Gila revan pas lompat keren banget uy, keliatan perut absnya.

Izra gak jauh beda dia dengan wajah lempeng mampu memikat hati kaum hawa.

Gak sedikit kelas 10 sampai kakak kelas pun memekik pas izra memasukan bola ke ring.

Sementara fahri yang melihat izra dan revan bermain basket cuman bisa tersenyum, keren banget temennya tapi paling keren revan.

Ada perasaan iri pas revan dapet pekikan serta sorakan dari para kaum hawa.

Entah kenapa fahri cuman iri sama revan.

Padahal izra juga ada tapi fokus ke revan.

Iri dia tuh kenapa revan perfect banget, jadi inget kejadian di taman kan.

Flashback

Revan meluk fahri dengan erat nenangin fahri dengan lembut, terdengar suara permintaan maaf dari revan dengan tulus, dan membuat fahri nyaman, udah lama fahri gak dapet hal berupa perhatian lembut.

Bukan fahri mau durhaka, cuman abinya ngedidik fahri dengan keras dan ketat, walau agak keras tapi abinya mau anaknya menjadi seorang yang baik di masa depan dan tentu ahli agama.

Fahri menatap revan dan tersenyum membuat revan terenyuh dengan senyum fahri, adem banget dengan mata agak sembab serta bulu mata lentik dan senyum manis di pipinya ngebuat revan terdiam.

Fahri melepas pelukan revan dan menepuk pundak revan, tindakannya membuat revan tersadar.

"ayo ke kelas gua harus latihan buat demos" kata fahri sambil mengelap sisa air matanya.

"ha? Ohh ayo ayo" jawab revan agak linglung ngebuat fahri ketawa.

"hahaha lu kenapa? Mikirin gua ye? "

Iya revan mikirin lo.

"jangan di pikirin gua gak papa, tenang gua kan strong seorang khairullah fahri hattaki itu sekuat umar bin Khatab" kata fahri memperagakan gerakan silatnya yang sukses membuat revan terkekeh.

"seterah lu lah, ayo beli makan dulu laper nih"

"gak ad waktu lah buat beli nasi"

"beli itu aja" tunjuk revan pada tukang bakpo gerobakan.

"yaudah yok"

Fahri dan revan membeli 4 bakpo 2 bakpo ayam dua bakpo coklat, bakpo masih ngebul karna baru aja di angkat dari tempatnya, jelas masih panas.

Karna keasikan ngobrol dengan revan, fahri dengan tololnya makan bakpo itu dan sukses membuat bibir dan lidahnya melepuh.

"PANAS ANJER" teriak fahri yang membuat revan kaget.

"haaa ahhh panas revan lidah gua" teriak fahri heboh sambil mengipasi lidahnya.

Revan yang melihat temannya ini kena musibah cuman ngakak tanpa mau ngebantu dan sukses membuat fahri kesel, fahri dengan senang hati menimpuk revan dengan sepatu convers hitam dan belum di cuci 5 bulan sungguh pagi yang sangat indah.

Flashback off.



Eskul silat siap menunjukan aksinya setelah sekian lama menunggu akhirnya fahri dan teman eskul nya tampil, fahri mengeluarkan jurus kuda kuda dan macan lalu seolah sedang bertarung fahri ngeluarin golok, aksi itu sukses membuat siswa tercengang, fahri keren dengan gerakan silatnya yang lihat.

Revan dan izra yang melihat fahri dari pinggir lapangan dekat pohon mangga cuman bisa menatap fahri dengan tersenyum.

Lebih tepatnya revan yang tersenyum sementara izra lagi nenangin naufal yang masang muka mau nangis karna di suruh ganti kostum untuk drama yang akan di tampilin.

Revan menatap fahri kagun, aura fahri itu lembut namun tegas secara bersamaan anggun dan membuat orang yang ngeliat dia akan terspesona dengan sikap dan sifatnya, rasanya hati revan makin menggelitik dan berat jika bersangkutan dengan fahri.

Tbc.

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang