Delapan Belas

4.4K 621 39
                                    

-Keinginan mu adalah keinginan ku juga-
.

.

.

"Tuk tuk tuk"

Terdengar suara pantulan bola basket di lapangan yang cukup sepi, Terlihat laki laki dengan seragam sekolah acak acakan. Bermain basket seorang diri.

Mendrible.

Memasukan bola ke dalam ring basket.

Berlari dan mengejar.

Hal itu tidak lepas dari pandangan seseorang yang bersandar di bawah pohon.

Jika kalian menebak itu fahri dan revan, jawabannya sangat betul.

Fahri dengan damai duduk di bawah pohon dengan buku novel di tangannya, sementara Revan tengah bergulat dengan bola basket.

Fahri menatap revan lalu tersenyum kecil, ah... Semakin di perhatikan semakin fahri mencintai revan.

Saat revan melompat, saat revan mengelap keringat dengan baju seragamnya membuat wajah fahri memanas.

Memalingkan wajah dan berganti fokus pada novel itu lebih baik.

Setidaknya wajah fahri gak ketara banget lagi mengagumi sosok yang katanya 'Kekasih hati' itu.

"Fahri" teriak Revan sambil berlari ke arah fahri.

Fahri menatap Revan yang sudah berada di sebelahnya lalu menutup buku novelnya.

"kenapa? "

"Gak papa aku udah selesai latihannya"

"pasti haus kan kamu, nih minum dulu" kata fahri menyodorkan botol minumnya ke revan.

"Makasih ri" jawab revan lalu meneguk minuman itu.

Fahri menatap revan yang berkeringat,Entah kenapa revan makin berlipat lipat gantengnya. Padahal cuman minum sama keringet ngalir di leher dan pelipisnya.

Ya allah tolong fahri, ini kenapa fahri jadi suka merhatiin Revan.

"Kamu kenapa ri?" tanya revan bingung.

"Ha?! Enggak papa"

"Sini deketan" kata fahri berusaha se santai mungkin.

Revan mendekai fahri, mencondongkan badannya dan melihat fahri yang mengambil tisu di tasnya.

"Keringetnya banyak banget, lain kali kalo mau main basket pake kaos jangan kemeja" kata fahri sambil membersihkan keringat revan.

"iya fahri tadi buru buru"

"Kan bisa di double van, kamu alesan mulu"

"Bukan alesan emang bangun kesiangan"

Fahri yang mendengar jawaban revan merasa jengkel, lalu menyentil kening revan pelan.

"Alesan lagi aku totok kamu anak tante maya! "

"hehe damai sayang" kata revan dengan cengiran bodohnya.

"Revano! " jawab fahri dengan wajah yang memerah sampai ketelinga.

Sial fahri malu banget.

Pokoknya malu banget.

Udah ada empat bulan pacaran tapi tetep aja, kalo di panggil sayang malu malu kucing.

.

.

.

Sementara revan nahan gemes sama fahri.

Fahri makin perhatian, makin malu malu kalo di godain, makin gemesin. Pokoknya makin makin bikin revan bucin deh.

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang