Dua puluh satu

3.8K 557 46
                                    

-Jika cinta yang di rasakan adalah kesalahan, kenapa tuhan memberikan rasa cinta-

.

.

.

Fahri duduk di ruang keluarga, di depannya ada abi nya yang tengah menatapnya dalam diam. Kebisuaan membuat fahri tertunduk seolah ia kehilangan harapan.

Menit sudah berlalu sampai akhirnya abinya membuka percakapan, suaranya sangat berat namun tegas di nadanya tersirat sesuatu yang membuat fahri terdiam seribu bahasa.

"Khairullah fahri hattaki" kata abinya pelan.

"Ya abi.."

"Ada yang ingin abi bicarakan"

"Apa itu sesuatu hal yang baik, abi? "

"Baik atau buruknya kamu yang menentukan"

"...."

"dan abi tidak menerima pendapat kamu"

Fahri terdiam, jika abinya berkata seperti itu fahri bisa apa. Tidak di bantah berarti itu adalah mutlak.

"Kita pindah, terima atau tidak kamu akan ikut abi kesana"

"Maksut abi, Kenapa sangat tiba-tiba"

"Tidak, abi sudah fikirkan"

"Kenapa abi tidak bilang ke fahri, lalu bagaimana sekolah fahri?"

"Kamu pindah sekolah"

"Perguraan silat abi? "

"akan di urus oleh yang lain" jawaban abinya sangat lugas seolah itu sudah keputusan yang bulat.

"kenapa sangat tiba-tiba? Alasan apa yang membuat kita harus pindah? "

"Kamu jelas tahu apa alasan itu" jawab abinya dengan nada sangat dingin, wajahnya terlihat menahan amarah. Membuat fahri hanya bungkam dan memucat.

"Abi... " panggil fahri pelan.

Abinya bangkit dari duduknya lalu membelakangi fahri. "Abi mengajari kamu ilmu agama, abi mendidik kamu sesuai syariat islam yang ada. Lalu kenapa kamu berakhir menjadi aib? "

Perkaatan abinya membuat fahri lemas di tempat.

"Apa abi tahu?" kata fahri pelan.

"Apa abi harus menjelaskan secara rincih?"

Abinya berbalik menghadap fahri, wajahnya menahan amarah. "Khairullah fahri hattaki, Apa yang kamu lakukan kepada laki laki kafir itu? Hubungan yang bahkan sangat di laknat oleh allah. Berciuman dengan laki laki apa pantas!"

"Revan bukan kafir abi!" kata fahri tanpa sadar.

"Lalu apa fahri?! " kata abinya dengan nada yang cukup tinggi.

"Abi... fahri mencintai revan itu benar, fahri tidak menyangkal. Itu bukan aib dan revan bukan seorang kafir"

"Cinta sesama jenis? Laki laki dan laki laki. Apa kamu mau menjadi bagian dari kaum nabi luth!"

"Fahri bukan bagian dari kaum itu abi"

"Bukan bagian dari kaum itu?, Fahri surah Al A'Raf ayat 80-84 sudah menjelaskan azab bagi kaum nabi luth."

"Fahri mencintai Revan tidak melibatkan nafsu, Dan fahri bukan kaum nabi luth!"

Fahri bangkit dari duduknya, berusaha tenang lalu menjawab "Abi... Fahri tidak bersetubuh, fahri hanya mencintai apa salah?"

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang