Tujuh Belas

4.5K 609 59
                                    

-Aku tahu ini dosa namun aku menikmatinya-
.

.

.

Terlihat dua orang laki laki memasuki kelas, dengan ucapan salam yang berbeda.

Jelas dari salam sudah terlihat siapa yang mengucapkan salam dengan tulus dan yang tidak.

"Selamat pagi kawan kawan ku yang biadab"

"Asalamuallaikum"

"Walaikumsalam" saut penghuni kelas.

"Pagi kembarannya malaikat pencabut nyawa" jawab Naufal.

"Lah izra dong, kan izra namanya izrail" saut fahri lalu menaru tas di bangkunya

"Gua diem bisa bisanya di bawa bawa" saut izra dari balik lipatan tangaannya.

"Izra masih pagi udah betapa ae, bangun lah" kata revan lalu duduk di bangkunya.

"mending, dari pada lo berdua masih pagi udah pacaran" jawab izra jleb yang sukses membuat fahri dan revan ketar ketir.

Si izra kalo ngomong suka bener.

Kok bisa tepat sasaran. Kan mereka backscreet.

"Halah sia pacaran mata mu berbiji" saut Revan berusaha tenang.

"Iri kan lu sama persahabatan kita" kata fahri menambahkan.

"Oh jadi maksut lo, kita gak sahabatan gitu? " kata rey yang datang entah berantah.

"Si anying bikin kaget"

"Padahal geng kita terkenal" saut naufal membuat Fahri menyerengit geli.

Apanya yang terkenal, apanya yang harus di banggakan. Wong terkenal kebodohannya.

Kalo orang orang bilang, geng panca itu "Ganteng sih tapi sayang goblok" bervisual tapi berakhlak minim. Gak ada yang patut di banggakan un adab semua.

"dari pada banyak cincong mending kita ke kantin, laper uy mumpung masih free class" kata rey yang di setujui oleh yang lainnya.

Mereka berlima berjalan ke kantin dengan rey yang di depan sementara revan dan fahri berjalan sambil merangkul, izra dan naufal mereka sibuk dengan urusannya masing masing. Izra yang ngantuk dan naufal yang anteng jalan sambil main hp.

"Lu pada mau beli apa? " tanya rey kepada temannya. saat sudah mendapatkan tempat duduk.

"Gua ngikut ae" saut naufal tanpa berpaling dari ponselnya.

"Samain kaya naufal" jawab izra lalu menutupi wajahnya dengan jaket milik naufal.

"Kamu mau apa? " tanya revan kepada fahri.

"Soto enak, soto aja" saut fahri lalu menatap revan.

Bentar...

Ini mereka gak salah denger kan. Tadi revan bilang kamu ke fahri. Lah ada apa gerangan ngomongnya aku kamu.

"Ini gua yang budeg apa emang aku kamu tadi bilangnya" kata rey dengan wajah menelisik.

Fahri dan revan yang mendengar itu meringis pelan, elah keceplosan mereka tuh. Kebiasaan aku kamu kalo berdua mana manja manja.

"Gak salah gua sama fahri emang abis main tod tadi, jadi yang kalah ngomong aku kamu" saut revan berusaha menjelaskan sebaik mungkin.

Padahal penjelasannya jelas boongnya. Fahri sampe tepuk jidat sama kebego an revan.

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang