Dua Puluh Dua

3.7K 526 33
                                    

-Allah aku menangis di bawah cahaya bulan-

.

.

.

Malam semakin larut, manusia sudah mulai memasuki bunga tidurnya masing-masing. Namun ada seseorang yang tengah duduk di atas sejadahnya. Di tengah sunyinya malam di temani dengan suara jangkrik bergema memecahkan kesunyian.

Perlahan ia bangkit dari duduknya, Berdiri menghadap kiblat lalu mulai membaca niat solat malam. Solat di sepertiga malam atau solat tahajud.

"allahuakbar" Suara takbir bergema lalu di ikuti dengan surah al fatiha.

"Bismillahirahmanirahim" Lanjut laki laki itu setelah selesai membaca surah utama, ia mulai membaca surah lainnya.

"Ar Rahmaan"
Allah Yang Maha Pengasih

"Allamal Quran"
Yang telah mengajarkan Al-Qur'an.

"Khalaqal insaan"
Dia menciptakan manusia,

"Allamalhul bayaan"
mengajarnya pandai berbicara.

"Ashshamsu walqamaru bihusbaan"
Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan,

"Wannajmu washshajaru yasjudan"
dan tumbuh-tumbuhan [atau bintang-bintang] dan pepohonan, keduanya tunduk (kepada-Nya)

"Wassamaaa'a rafa'ahaa wa wada'al Miizan"
Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan

Ia menahan nafas pelan lalu melanjutkan ayat selanjutnya "Allaa tatghaw fil miizaan"
agar kamu jangan merusak keseimbangan itu,

"Wa aqiimul wazna bilqisti wa laa tukhsirul miizaan"
dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu.

"Wal arda wada'ahaa lilanaame"
Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya),

"Fiihaa faakihatunw wan nakhlu zaatul akmaam"
di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang,

"Walhabbu zul 'asfi war Raihaanu"
dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.

Ia memejamkan matanya lalu mulai membaca ayat ini dengan lirih "Fabi ayyi aalaaa'i Rabbikumaa tukazzibaan"
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?.

Allah....

Allah....

Maaf...

Hamba mu sangat tak tau malu...

Nikmat mana yang kau dustakan?

Kenapa kamu masih membangkang?

Sebegitu limpah nikmat mu namun aku masih tetap mengikuti hawa nafsu...

"Allahuakbar" Katanya lalu mulai rukuk.

Ia membaca doa denga khusuk, membaca doa demi doa di setiap gerakannya sampai di rakaat ke dua ia mulai membaca surah al fatiha lagi, namun wajahnya penuh dengan kesedihan dan ia mulai melanjutkan ayat berikutnya.

"Khalaqal insaana min salsaalin kalfakhkhaari"
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,

"Wa khalaqal jaaan mim maarijim min naar"
dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap.

Ketika ayat selanjutnya hendak di baca perasaanya semakin sesak, air matanya perlahan mengalir dari pipinya. Namun ia tetap membaca ayat itu dengan suara isakan di setiap ayatnya.

Salam Dan Shalom [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang