Happy weekend!
•Achi's thought•
Kenapa sih orang-orang pada senang banget tidur sambil dengerin suara hujan?
Don't get me wrong, bukannya gue nggak seneng sama hujan ya, gue suka kok. Gue bersyukur tiap hujan datang. Cuma kalo hujannya deres ya tetep aja gue nggak bisa tidur nyenyak.
Sebenarnya bukan tanpa alasan sih, gue mendadak insomnia tiap kali hujan turun.
Jadi dulu, pas gue masih kecil dan keluarga gue masih harus tinggal nomaden karena Papa dinasnya pindah-pindah daerah gue pernah tinggal di satu daerah rawan banjir. Nah, waktu itu lagi musim hujan kan... musim banjir juga di mana-mana. Suatu malam, lagi anteng-antengnya gue tidur tiba-tiba aja Mama ngangkat badan gue dengan kondisi badan bagian belakang basah kuyup (iya, kasur gue dan mbak-mbak gue emang di hamparan gitu). Gue yang waktu itu masih TK nggak tau apa-apa dan cuma iya-iya aja pas Mama nyuruh ganti baju. Hari itu juga kita sekeluarga harus ngungsi karena banjirnya makin tinggi, semingguan lah kira-kira... Baru kita semua bisa balik ke rumah.
Berkat kejadian itu, sampai sekarang gue selalu kebangun tiap hujan deras turun. Mau segimana lelapnya gue tidur, gue pasti bangun dan langsung nyalain semua lampu. Was-was aja gitu bawaannya. Padahal, kalo dalam kondisi normal gue adalah tipe orang yang harus matiin lampu saat tidur.
Kayak sekarang nih contohnya. Hujan lagi mengguyur Jakarta Utara deres banget sejak habis isya tadi. Dan yah... Bisa kalian tebak, gue belum bisa memejamkan mata gara-gara suara hujan ini.
Untuk menghilangkan kegabutan gue, gue buka ponsel dan scrolling medsos. Tapi waktu gue buka-buka aplikasi chat, mata gue terpaku di chat terakhir dari Mas Kahfi beberapa hari yang lalu sebelum dia berangkat.
Akhirnya gue tau kenapa waktu itu dia nggak ngehubungin gue berhari-hari. Ternyata itu karena kerjaannya dia memang mengharuskan dia fokus. Iya, gue baru tau gebetan gue itu seorang pilot pesawat.
sounds cool, huh?
Ngomongin soal Kahfi, eh salah... Mas Kahfi maksudnya. Sehari sebelum keberangkatannya dia sempet nemuin gue di kedai.
Inget kan waktu dia confess tentang perasaannya ke gue di dalam mobilnya?
Nah itu, karena hari itu gue nggak ngasih jawaban ke dia makanya besoknya dia nemuin gue.
Jujur, jujur sejujur-jujurnya gue bukannya sok jual mahal atau bermaksud jahat gantungin perasaannya dia. Tapi gue sendiri juga masih clueless sama perasaan gue sendiri.
Emang gue beneran suka sama dia?
Atau jangan-jangan cuma karena kagum aja?
Atau... Emangnya dia sungguhan suka sama gue? Bukan karena tertarik doang?
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan random yang berseliweran di kepala gue.
Gue tau kalian yang baca pasti kesel kan karena ke-overthinking-an gue ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me&You ✓
Short StoryDua rasa sudah jadi satu. Dua keluarga sudah sama-sama setuju. Kira-kira, apakah masih ada halangan untuk mereka berdua ya? .................................................................