10. Tangan Dewa

190 14 0
                                    

.
.
.
.

TANGAN DEWA

Lee Ji Ah adala seorang Ibu , tentu saja meski berkali kali diabaikan oleh anak anaknya , dia tetap melihat mereka mengecup mereka , dan mendoakan mereka saat tertidur . Mendatangi satu persatu kamar mereka adalah hal yang tidak pernah berhenti Lee Ji Ah lakukan , tapi semalam adalah hal yang sedikit langka . Dimana Lee Ji Ah terus mengumbar kan senyumnya , terlihat seperti sudut bibirnya telah dipaku agar terus tersenyum .

Juga meski ketiga anaknya selalu mengabaikan Lee Ji Ah , mereka tetap memperhatikan dalam diam . Senyum tercantik yang pernah mereka lihat , akhirnya kembali , tapi apa penyebab nya . Semenjak kejadian itu Lee Ji Ah tidak pernah tersenyum atau tertawa , jika itu Rose dia hanya akan tersenyum dengan orang diluar hubungan keluarga nya begitu juga Jennie , tapi Jisoo dia selalu menjadi orang yang serius .

Hingga pagi ini di meja sarapan , Lee Ji Ah menyiapkan sarapan pagi kesukaan anak nya satu persatu . Untuk Rose dia menyiapkan semuanya tanpa terkecuali , dan untuk jisoo dia menyiapkan ayam kesukaan nya , sedangkan Jennie , Lee Ji Ah menyiapkan makanan dietnya . Yang berbeda kali ini bukan hanya senyumnya yang terbit , tapi Lee Ji Ah juga mengatakan bahwa dirinya membuat makanan kesukaan mereka , dimana selama ini dia hanya diam meski itu kesukaan anaknya .

"Hm , setelah ini siapkan mobil . Kita akan berbelanja" ucap Lee Ji Ah saat memanggil maid nya yang tidak jauh dari meja makan

Lee Ji Ah masih menemani anak anaknya untuk sarapan , dengan perkataan nya sang maid sedikit bingung , tapi dia berpikir mungkin sang Nyonya Rumah ingin berbelanja barang pribadinya seperti baju dan lain lain , kemudian kata kata Lee Ji Ah selanjutnya membuat nya berpikir salah "siapkan kantong belanja seperti biasa"

"Ye?" Tanya maid tersebut tertegun

"Apa kau tidak dengar ? Siapkan kantong belanja" ulang Lee Ji Ah

"Untuk belanja bulanan ?" Tanya maid

"Jika bukan belanja bulanan aku tidak akan mengingatkan untuk membawa kantong belanja" jawab Lee Ji Ah , kemudian menambahkan "kita akan belanja bulanan , apakah kau perlu ki jelaskan lebih lagi"

Maid tersebut mengira bahwa Lee Ji Ah lupa jika kemarin mereka baru saja berbelanja begitu banyak untuk bulan ini jadi dia mengingatkan "Maaf Nyonya , tetapi kemarin kita baru saja berbelanja"

Jisoo, Jennie , dan Rose pun menatap serempak pada maid yang berbicara lalu pada eomma nya .

"Masih ada yang belum lengkap , cukup siapkan" ucap Lee Ji Ah tidak ingin mengulang kata katanya lagi

Kembali ketiga anaknya memandang aneh eomma nya , meski sedikit merasa senang didalam hati karena melihat eomma nya kembali tersenyum , mereka bertanya tanya apa yang terjadi dengan eomma nya , dia bukan seseorang yang akan berbelanja setengah setengah atau pun memiliki kebiasaan untuk menjadi lupa dengan tujuan nya .

Meski begitu mereka menyimpan tanya , karena tidak perduli . Tidak tidak , hanya menyimpan kepedulian mereka .

"Apa ada makanan khusus yang ingin kalian makan nanti malam ?" Tanya Lee Ji Ah

Lagi , ini adalah pertama kalinya dari sekian tahun terakhir Lee Ji Ah bertanya pada anak anaknya apa yang ingin mereka makan . Tapi mereka tidak ambil pusing , dan mencoba berpikir bahwa Lee Ji Ah mungkin takut mereka akan merasa bosan dengan masakan yang Lee Ji Ah buat setiap harinya , meski itu adalah makanan kesukaan nya .

"Kau bisa memasak apapun , kami makan hanya karena lapar bukan karena suka" ucap Jennie mengambil tas nya lalu pergi setelah menghabiskan makanannya

"Cukup buat untuk kalian makan bertiga , kau tau aku tidak pernah ikut makan malam lagi bukan" ucap Jisoo lalu berdiri , meninggalkan Rose dan Lee Ji Ah .

Regrets Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang